Anggota DPD: Harga Daging di Aceh Mahal Karena Tak Ada ... - KOMPAS.com KOMPAS.COM/ RAJA UMAR Pedagang daging di ruas jalan Pasar Bina Usaha...
KOMPAS.COM/ RAJA UMAR Pedagang daging di ruas jalan Pasar Bina Usaha Meulaboh, Kamis (25//05/17)
MEULABOH, KOMPAS.com - Jelang Ramadhan, warga di Aceh memiliki tradisi hari meugang untuk merayakan datangnya bulan suci itu. Warga dari semua kalangan biasanya akan berbelanja daging.
Namun, melonjaknya harga daging di Aceh selalu dikeluhkan warga. Di Aceh Barat, harga daging di hari meugang mencapai Rp 180.000, padahal sudah ada ketentuan dari gubernur bahwa harga daging tak boleh melampai Rp 130.000.
Menanggapi hal itu, Anggota Komite II Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Aceh, Sudi rman, mengatakan kenaikan tajam harga daging tersebut terjadi karena tidak adanya pengawasan dari dinas terkait.
Sehingga, harga daging meugang di Aceh tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan (Perindag) Nomor 20 Tahun 2017 tentang Pendaftaran Pelaku Usaha Distribusi Barang Kebutuhan Pokok menjelang datangnya bulan suci Ramadhan.
âKehadiran pemerintah perlu kita pertanyakan kemana, kenapa bisa harga daging naik dari batas ketentuan yang telah dikeluarkan gubernur bahkan Peraturan Menteri, seharusnya Pemkab membuat regulasi atau aturan untuk mengontrol harga daging meugang,â katanya.
Sudirman menilai koordinasi antara gubernur dan bupati di Aceh tidak berjalan. Sebelumnya seruan gubernur menyatakan batas maksimal harga daging meugang di Aceh hanya Rp 130.000.
Namun hari ini di kabupaten Aceh Barat harga daging mencapai Rp 180.000. âKita melihat dalam hal ini koordinasi gubernur dan bupati tidak berjalan, buktinya k emarin gubernur telah menetapkan batas maksimal harga Rp 130.000, tapi hari ini mencapai Rp 180.000, kan aneh, tentunya imbauan gubernur terhadap harga sudah melalui pertimbangan berbagai aspek,â ]terangnya.
Ratusan ekor kerbau dan sapi
Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Aceh Barat mencatat pedagang daging di hari meugang yang sifatnya musiman menyediakan hewan ternak kerbau dan sapi untuk daging hari meugang sebanyak 230 ekor.
âJumlah kerbau dan sapi yang disediakan oleh pedagang musiman meugang kali ini sebanyak 230 ekor,â kata Said Mahjalil, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Aceh Barat, Kamis (25/05/17).
Menurut Mahjalil, dari total 230 ekor kerbau dan sapi yang terdata dari pedagang daging meugang musiman tahun ini hanya untuk dijual pada hari ini saja dengan jumlah lapak pedagang sebanyak 250 lapak.
âLapak yang kita sediakan untuk pedagang daging meugang musiman itu sebanyak 250 meja, dan nanti malam langsung kita bongkar lapaknya, karena hanya satu hari penjualan daging meugang,â katanya.
Baca juga: Hari "Meugang", Harga Daging Capai Rp 180.000 di Aceh Barat
Masih kata Mahjalil, para pedagang daging meugang di Aceh Barat terpaksa harus menjual daging dengan harga tinggi menjapai Rp 180 per kilogramnya karena harga beli kerbau dan sapi dari peternak untuk daging rata-rata Rp 15 juta sampai dengan Rp 16 juta per ekornya.
âHarga daging mahal karena harga beli kerbau dan lembu dari peternak juga mahal, rata-rata pedagang membeli dengan harga Rp 15 juta sampai Rp 16 juta per ekornya, kalau dijual murah rugi pedagang,â ujarnya.
Kompas TV Jelang Ramadhan, warga Aceh memiliki tradisi Hari Meugang, yakni makan daging bersama. Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:- Ramadhan 2017
Tidak ada komentar