Page Nav

HIDE

Breaking News:

latest

Ads Place

Anoa 6×6 Mortar Carrier: Tingkatkan Daya Gebuk Mortir 81mm Yonif Mekanis TNI AD

Anoa 6×6 Mortar Carrier: Tingkatkan Daya Gebuk Mortir 81mm Yonif Mekanis TNI AD Anoa 6×6 Mortar Carrier: Tingkatkan Daya Gebuk Mortir 81mm...

Anoa 6×6 Mortar Carrier: Tingkatkan Daya Gebuk Mortir 81mm Yonif Mekanis TNI AD

Anoa 6×6 Mortar Carrier: Tingkatkan Daya Gebuk Mortir 81mm Yonif Mekanis TNI AD indomiliter | 25/05/2017 | Berita Matra Darat, Berita Update Alutsista, Dari Ruang Tempur, Mortir, Panser | No Comments

Keberadaan mortir sudah jamak melengkapi arsenal senjata bantu infanteri, maka tak heran bila di setiap Batalyon Infanteri (Yonif) dipastikan ada kelengkapan mortir. Namun ada yang berbeda untuk Yonif Mekanis, di satuan infanteri yang mengandalkan mobilitas lewat ranpur (kendaraan tempur) lapis baja, mortir di deploy dalam platform ranpur, seperti yang ditunjukkan panser Anoa 6×6 Mortar Carrier milik Yonif Mekanis 201/Jaya Yudha, Kodam Jaya.

Baca juga: Intip Lebih Dekat Anoa 6×6 APC Bersama Lady Lara Croft

Meski basis senjatanya adalah mortir ‘konvensional’ kaliber 81 mm, namun dengan adopsi mortir di ranpur Anoa, menjadikan pergerakkan regu penembak mortir dalam melancarkan bantuan tembakkan lebih cepat dengan mobilitas tinggi. Anoa 6×6 Mortar produksi PT Pindad ini diawaki oleh dua personel, yakni pengemudi dan disampingnya petugas navigator atau komunikasi. Sementara di kabin belakang ada empat personel regu tembak, terdiri dari Komandan, penembak (gunner) bertugas melakukan bidikan melalui optik dan mengatur elevasi dan simpangan mortir. Pembantu penembak (assistant gunner) berdiri di sebelah kanan, memasukan proyektil sesuai aba-aba penembak. Ia juga harus membersihkan laras setelah 10 kali penembakan. Pembawa amunisi pertama berdiri di kanan belakang mortir, mempersiapkan proyektil (menyetel sumbu, memasang charge) dan menyerahkan ke assistant gunner. Terakhir , pembawa amunisi kedua mencatat semua proyektil yang ditembakkan per fire mission dalam buku catatan.

Baca juga: Mortir 81mm â€" Mobilitas Tinggi Senjata Andalan Bantuan Infanteri

Sejak ranpur berhenti di suatu lokasi untuk melakukan steling, saat hatch cover dibuka hanya dibutuhkan waktu sikap tempur yang dibutuhkan bisa dilakukan kurang dari satu menit. Selain unggul dalam mobilitas berkat ditempatkan di kendaraan, posisi mortir dapat pula diputar secara terbatas, ini berkat adanya mortar turntable yang menjadi plat dasar untuk penempatan baseplate dan bipod.

Dari aspek senjata, mortir 81 mm adalah jenis mortir yang paling banyak digunakan satuan infanteri. da beberapa alasan mengapa mortir 81 mm sangat populer. Pertama, mortir 81 mm memi liki jangkauan memadai sehingga kru mortir ada di luar line of sight lawan, alhasil lebih sulit untuk dibalas, daya hancurnya luar biasa relatif terhadap ukuran kalibernya, dan mempunya bobot yang masih ideal untuk penggelaran berpindah-pindah.

Baca juga: Type W87 â€" Ternyata Norinco Juga Pasok Mortir 81mm ke Indonesia

Secara umum, desain mortir terdiri dari lima komponen besar. Yaitu tabung peluncur, landasan penahan (baseplate), sistem bidik, bipod, dan tentu saja proyektil dan sumbunya (fuse). Desain tabung peluncur dan baseplate berbeda-beda tergantung pada besaran kaliber. Untuk mortir 81 mm, dengan bobot sekitar 49 kg dan panjang laras 1560 mm, dapat dicapai jarak tembak maksimum 6.500 meter dan jarak tembak minimum 100 meter.

Anda ingin tahu, bagaimana personel Yonif Mekanis 2 01/Jaya Yudha mempersiapkan mortir 81 mm di ranpur Anoa 6×6? Kami punya video eksklusif-nya dan dapat Anda lihat dibawah ini dalam sekuel Lady Lara Croft Indonesia â€" “Ketika Teror Melanda Jakarta.” (Haryo Adjie)

Tags:alutsista, Anoa 6x6, Kodam Jaya, Lara Croft, PT Pindad, TNI AD, Yonif Mekanis, Yonif Mekanis 201Sumber: Indo Militer

Tidak ada komentar

Latest Articles