DPR dan Pemerintah Dikritik Tak Konsisten Susun Sistem Pemilu Indonesia - KOMPAS.com KOMPAS.com/Nabilla tashandra Komisioner Komisi Pemiliha...
DPR dan Pemerintah Dikritik Tak Konsisten Susun Sistem Pemilu Indonesia - KOMPAS.com
KOMPAS.com/Nabilla tashandra Komisioner Komisi Pemilihan Umum Pusat, Hadar Nafis Gumay di Kantor KPU Pusat, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (26/4/2016)
JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hadar Nafis Gumay mengkritik Dewan Perwakilan Rakyat dan Pemerintah tak konsisten dalam menyusun sistem pemilu di Indonesia. Hal itu ia sampaikan, ketika ditemui di Rumah Kebangsaan, Jalan Pattimura Nomor 7, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (12/5/2017).
Hadar berujar, seharusnya DPR dan Pemerintah konsisten. Hal itu untuk mencegah munc ulnya alternatif sistem pemilu yang justru membingungkan.
"Kita pernah pengalaman kita tertutup ya lalu kita terbuka yang betul-betul terbuka. Maksud proporsional dengan terbuka itu suara dipilih oleh masyarakat. Harusnya konsisten saja di situ, jangan dibatas-batasi," kata Hadar.
Hadar berujar, seharusnya jika memang menghendaki berdasarkan pilihan partai maka idealnya menggunakan sistem pemilu tertutup. Tetapi, jika sebaliknya maka menggunakan sistem pemilu terbuka.
(Baca: Lima Isu Krusial dalam RUU Pemilu Belum Disepakati)
Karena itu, menurut Hadar, perlu dipertegas sistem pemilu yang ada, bukan campuran kedua sistem itu.
"Kalau kita terapkan seperti yang ramai belakangan ini proporsional terbuka terbatas. Kasihan suara masyarakat yang memilih pasangan calon itu. Ini merusak sistem. Jadi berhenti dengan gagasan ini," tegas Hadar.
Diketahui, dalam pembahasan RUU Pemilu, isu sistem pemilu menjadi salah s atu isu krusial yang belum dapat diselesaikan. Sampai saat ini, ada tiga isu yang tengah dibahas untuk disepakati, yakni sistem proporsional terbuka, sistem proporsional tertutup, dan sistem proporsional terbuka terbatas.
Kompas TV Lukman menargetkan RUU penyelenggaraan pemilu disahkan pada 18 Mei 2017. Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:
Berita TerkaitHadar Gumay: Dalam RUU Pemilu, Banyak yang Tak Perlu Diubah Justru DirevisiKetua Pansus RUU Pemilu Berharap Nasdem Pilih Ambang Batas Parlemen 5 PersenMendagri Tegaskan Tak Ada Barter Pasal dalam Pembahasan RUU PemiluPemerintah Berharap RUU Pemilu Disahkan Mei 2017Pembahasan Alot, RUU Pemilu Akan Dibawa ke Paripurna

Terkini Lainnya

Bos McLaren Janji Berikan Mobil Kompetitif untuk Alonso Olahraga 13/05/2017, 00:59 WIB

Demokrat Berharap Penetapan Isu Krusial RUU Pemilu Tak Lewat "Voting" Nasional 13/05/2017, 00:44 WIB

DPR dan Pemerintah Dikritik Tak Konsisten Susun Sistem Pemilu Indonesia Nasional 12/05/2017, 23:49 WIB

Obati Pasien yang Tak Mampu, RS di Kaltim Terlilit Utang Regional 12/05/2017, 23:47 WIB

Penghormatan untuk Para Relawan Olahraga Balap Mobil Olahraga 12/05/2017, 23:41 WIB

Langkah Tjahjo Sebar Data Pendukung Ahok Rusak Citra Pemerintah Nasional 12/05/2017, 23:39 WIB

Warga Kupang Gelar Konser untuk Ahok Regional 12/05/2017, 23:33 WIB

Akibat Jembatan Putus, Sejumlah Sekolah Tidak Bisa Diakses Regional 12/05/2017, 23:23 WIB

Mantan Komisioner KPU RI Pesimistis Pem ilu 2019 Lebih Baik, Jika.. Nasional 12/05/2017, 23:17 WIB

Anggi Setiawan dkk Belajar dari Pebalap Moto3 dan Moto2 Olahraga 12/05/2017, 23:17 WIB

Dukung Ahok, Warga Balikpapan Bakar Lilin di Kaki Tiang Bendera Regional 12/05/2017, 23:15 WIB

Ribuan Warga di Siantar Menyalakan 1.000 Lilin demi Bebaskan Ahok Regional 12/05/2017, 23:00 WIB

8 Orang Diamankan Saat Unjuk Rasa di Gedung Pengadilan Tinggi DKI Megapolitan 12/05/2017, 22:35 WIB

Dua Pemandu Selam Asal Spanyol Dilaporkan Hilang di Perairan Wakatobi Regional 12/05/2017, 22:28 WIB

Peneliti ICW Sebut Sistem Terbuka Terbatas Menambah Persoalan Pemilu Nasional 12/05/2017, 22:13 WIB Load MoreSumber:
Google News DPR
Tidak ada komentar