Page Nav

HIDE

Pages

Breaking News:

latest

Ads Place

Dukungan 1.000 Kiai dan Pengurus PWNU Jatim Disoal Kiai Kampung - Detikcom

Dukungan 1.000 Kiai dan Pengurus PWNU Jatim Disoal Kiai Kampung - Detikcom Sabtu 27 Mei 2017, 05:02 WIB Dukungan 1.000 Kiai dan Pengurus ...

Dukungan 1.000 Kiai dan Pengurus PWNU Jatim Disoal Kiai Kampung - Detikcom

Sabtu 27 Mei 2017, 05:02 WIB Dukungan 1.000 Kiai dan Pengurus PWNU Jatim Disoal Kiai Kampung Rois Jajeli - detikNews Dukungan 1.000 Kiai dan Pengurus PWNU Jatim Disoal Kiai KampungFoto: Forum Kiai Kampung Jawa Timur tolak surat Kiai NU Ke PKB. (Rois Jajeli/detikcom) Surabaya - Dukungan 1.000 kiai dan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur terkait Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2018 mendatang disoal oleh kiai-kiai yang tergabung dalam Forum Komunikasi Kiai Kampung Jawa Timur (FK3JT). Kiai kampung meminta kiai dan pengurus PWNU Jatim tidak hanya berkirim surat ke PKB, tapi juga partai lainnya.
"Ya nggak betul itu (s urat dukungan kiai terkait Pilgub Jatim) dan sudah menjurus ke pencederaan terhadap demokrasi, sehingga perlu langkah-langkah yang sekiranya itu adalah kebijakan yang adil," kata Koordinator FK3JT KH Fahrurrozi kepada wartawan di sebuah rumah makan di Jalan A Yani, Surabaya, Jumat (26/5/2017).
Ia menegaskan, kader NU tidak hanya ada di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Tapi juga tersebar di berbagai partai politik lainnya seperti PPP, Gerindra, NasDem, Demokrat dan partai lainnya.
"Ya sekalian saja semuanya (partai) disurati, dan semuanya dilamarkan untuk Gus Ipul. Kenapa, biar adil dong. Nguwongke lah (memanusiakan manusia) bahwasanya kader NU itu ada dimana-mana dan harus kita hargai. Daripada nanti menimbulkan kecemburuan politik. Kalau perlu, sekalian saja NU menjadi partai politik," cetusnya.
Gus Fahrur menerangkan, sikap dari kiai-kiai sepuh yang berkirim surat ke PKB serta kegiatan 1.000 kiai di Sidoarjo beberapa waktu lalu dinilai sudah melenceng dari Khittah NU.
"Ya, buah surat dari beliau-beliau itu menimbulkan politik praktis. Manuvernya itu menjadikan politik praktis," jelasnya.
Ia menambahkan, seharusnya para kiai apalagi yang sudah sepuh lebih baik menjaga moral bangsa ini, menjaga Undang-Undang Dasar 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika. Serta lebih penting, bagaimana menangkal terorisme di Indonesia melalui fatwa-fatwa para kiai yang rahmatan lilalamin.
"Saya yakin, itu para kiai tidak menyadari. Menurut saya, itu keluguan para kiai-kiai yang dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu," jelasnya.
Gus Fahrur mengatakan, FK3JT hanya bisa mengimbau kepada para kiai agar tidak terbawa arus politik praktis dan lebih mengutamakan pendidikan di pesantrennya serta pengajian-pengajian.
Gus Fahrur juga mempertanyakan sikap dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang sampai sekarang belum memberikan tindakan bagi kiai, khususnya pengurus struktural di NU. FK3JT berharap PBNU mengeluarkan m inimal imbauan kepada pengurus PWNU agar kembali ke khittahnya.
"Kita harapkan PBNU mengeluarkan iimbauan kepada struktural di NU. Kalau atas nama pribadi (dukung-mendukung di Pilgub Jatim) tidak masalah. Tapi kalau sudah menyangkut Nahdlatul Ulama, sebagai organisasi yang sangat mulia dan menjauhi politik praktis, sesuai dengan Khiitah NU," pungkasnya.
(roi/idh)Sumber: Google News

Tidak ada komentar

Latest Articles