Page Nav

HIDE

Pages

Breaking News:

latest

Ads Place

Fadli Zon: Jangan Anggap RUU Terorisme Selesai, Tak Ada Lagi ... - KOMPAS.com

Fadli Zon: Jangan Anggap RUU Terorisme Selesai, Tak Ada Lagi ... - KOMPAS.com KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon di K...

Fadli Zon: Jangan Anggap RUU Terorisme Selesai, Tak Ada Lagi ... - KOMPAS.com

KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/5/2017).

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat RI Fadli Zon menuturkan, pembahasan Revisi Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Tindak Pidana Terorisme (RUU Terorisme) masih terus berjalan di DPR.

Pernyataan Fadli disampaikan untuk menjawab keinginan Presiden Joko Widodo supaya RUU Terorisme segera rampung.

"Kan selama ini juga sudah banyak pembicaraan dengan mitra-mitra Pemerintah. Pansus RUU Terorisme sendiri sudah berjalan sejak tahun lalu," ujar Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (26/5/2017).

Meski UU tersebut dibutuhkan agar cepat selesai, namun Fadli meminta agar publik tak lantas beranggapan bahwa jika revisi rampung maka persoalan terorisme juga akan selesai.

(Baca: Jokowi Desak agar UU Anti Terorisme Segera Diselesaikan)

"Jangan kemudian dianggap bahwa dengan adanya undang-undang ini kemudian tidak ada (lagi) terorisme," kata Presiden Global Organization of Parliamentarians Against Corruption (GOPAC) itu.

Sementara itu, Anggota Pansus RUU Terorisme Arsul Sani menuturkan, sehari sebelum kejadian bom bunuh diri di Kampung Melayu, panitia khusus (Pansus) telah menyepakati untuk melakukan pembahasan lebih intensif untuk menyelesaikan Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) yang belum dibahas pada masa-masa sidang sebelumnya.

Pekan depan Pansus akan kembali memulai pembahasan. Adapun pada masa sidang lalu, telah dibahas separuh dari total DIM yang ada.

"Total DIM di RUU ini ada 112, namun sebagian bukan merupakan DIM yang substansial dan alot untuk dibahas," tutur Arsul.

(Baca: Kronologi Penangkapan Tiga Terduga Pelaku Bom Kampung Melayu)

Beberapa pasal yang menyangkut pidana material terkait persiapan yang mengarah pada aktivitas atau aksi terorisme, kata Arsul, juga sudah disetujui.

"Meski ada beberapa yang perlu perbaikan rumusan norma hukumnya," kata Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mendatangi lokasi ledakan bom bunuh diri di Kampung Melayu, Jakarta Timur, pada Kamis (25/5/2017).

(Baca: Teroris ISIS Klaim Serangan Bom Bunuh Diri di Kampung Melayu)

Kepada sejumlah wartawan yang hadir di lokasi itu, Jokowi mengatakan Undang-Undang Anti Terorisme harus segera diselesaikan. Jokowi menilai, Undang-Undang itu memudahkan aparat keamanan melakukan pencegahan tindak terorisme.

"Kita ingin pemerintah dan DPR segera menyelesaikan Undang-Undang Anti Terorisme sehingga akan memudahkan aparat penegak hukum agar memiliki sebuah landasan yang kuat. Dan lebih mampu melakukan upaya pencegahan sebelum kejadian itu terjadi. Ini yang paling penting," kata Jokowi.

Kompas TV TNI Ajak Warga Jaga Negara dari Paham Radikalisme Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:
  • Revisi UU Pemberantasan Terorisme
Berita TerkaitPasca Bom, Transjakarta Lakukan Penyesuaian Rute d i Kampung MelayuLagi, Terduga Pelaku Bom Kampung Melayu Diciduk, Kali Ini di GarutPasca Bom Kampung Melayu, Kemlu Tekankan Tak Ada Larangan ke IndonesiaTutup Panci Modifikasi Disita dari Rumah Terduga Pelaku Bom Kampung MelayuPasca-ledakan Bom, Halte Transjakarta Kampung Melayu Belum Beroperasi Terkini Lainnya ISIS Klaim Serangan Bom di Kampung Melayu, Ini Kata Polisi ISIS Klaim Serangan Bom di Kampung Melayu, Ini Kata Polisi Nasional 26/05/2017 , 14:29 WIB Warga Seram Bagian Barat: PLN Memadamkan Listrik Sesuka Hati Warga Seram Bagian Barat: PLN Memadamkan Listrik Sesuka Hati Regional 26/05/2017, 14:26 WIB Perbaiki Kualitas Air dan Sanitasi, Delapan Tangki Septik Dibangun di Duri Utara Perbaiki Kualitas Air dan Sanitasi, Delapan Tangki Septik Dibangun di Duri Utara Megapolitan 26/05/2017, 14:25 WIB Anies-Sandi Diminta Tak Lakukan Pembangunan Fisik pada 2 Bulan Pertama Anies-Sandi Diminta Tak Lakukan Pembangunan Fisik pada 2 Bulan Pertama Megapolitan 26/05/2017, 14:25 WIB Ketua MPR: Terorisme Tidak Punya Agama Ketua MPR: Terorisme Tidak Punya Agama Regional 26/05/2017, 14:23 WIB Warga Gunungkidul: Kera Ekor Panjang Memakan Apa Saja Tanaman Kami Warga Gunungkidul: Kera Ekor Panjang Memakan Apa Saja Tanaman Kami Regional 26/05/2017, 14:17 WIB Piala Sudirman 2017, China Pastikan Langkah ke Semifinal Piala Sudirman 2017, China Pastikan Langkah ke Semifinal Olahraga 26/05/2017, 14:16 WIB    BIN, BNPT, Polri dan TNI Rapat di Kemenko Polhukam Bahas Terorisme BIN, BNPT, Polri dan TNI Rapat di Kemenko Polhukam Bahas Terorisme Nasional 26/05/2017, 14:13 WIB Kepada Warga Bukit Duri, Djarot Bilang 'Kita Bantu Warga Jakarta Tidak Terus Kebanjiran' Kepada Warga Bukit Duri, Djarot Bilang "Kita Bantu Warga Jakarta Tidak Terus Kebanjiran" Megapolitan 26/05/2017, 14:12 WIB Pasca Baku Tembak di Marawi, Kemlu Pastikan 17 WNI di Filipina Aman Pasca Baku Tembak di Marawi, Kemlu Pastikan 17 WNI di Filipina Aman Nasional 26/05/2017, 14:07 WIB Tarif Kereta Bandara Soekarno-Hatta Rp 100.000-Rp 150.000 Tarif Kereta Bandara Soekarno-Hatta Rp 100.000-Rp 150.000 Megapolitan 26/05/2017, 14:06 WIB Jokowi Bingung Pakai Alat 'Nge-Vlog' Canggih Jokowi Bingung Pakai Alat "Nge-Vlog" Canggih Nasional 26/05/2017, 14:05 WIB Zulkifli Hasan: Dedi Mulyadi Cocok Jadi Gubernur Jabar Zulkifli Hasan: Dedi Mulyadi Cocok Jadi Gubernur Jabar Regional 26/05/2017, 14:03 WIB 11 Tersangka Anggota Geng Mot   or 'Tambun 45' Terancam 12 Tahun Penjara 11 Tersangka Anggota Geng Motor "Tambun 45" Terancam 12 Tahun Penjara Megapolitan 26/05/2017, 14:02 WIB PPP 'Pusing' 2 Kader NU Maju Pilkada Jatim dan Keduanya Kuat PPP "Pusing" 2 Kader NU Maju Pilkada Jatim dan Keduanya Kuat Regional 26/05/2017, 13:57 WIB Load MoreSumber: Google News DPR

Tidak ada komentar

Latest Articles