Sudah terlalu sering kelompok Islam mendapat tudingan atau umpatan sebagai anti-NKRI dan pemecah belah bangsa Tudingan ini tentu ...
Sudah terlalu sering kelompok Islam mendapat tudingan atau umpatan sebagai anti-NKRI dan pemecah belah bangsa Tudingan ini tentu sama sekali tanpa dasar. Percayalah kalau suatu saat bi idznillah NKRI bubar atau setidaknya pecah menjadi beberapa negara, insya Allah penyebabnya bukan karena kelompok Islam yang sering dituduh radikal ungkap Ma'mun Murod Al-Barbasy Direktur Pusat Studi Islam dan Pancasila (PSIP) Universitas Muhammadiyah Jakarta Sabtu (12/5) .
Sejarah sudah membuktikan, Aceh
bergejolak yang berlangsung hingga awal Reformasi pelakunya jelas bukan Islam
radikal, termasuk kalau suatu saat misalnya Aceh merdeka (semoga tidak), juga
rasanya sangat tidak mungkin kalau penyebabnya Islam radikal lanjutanya
Potensi Aceh masih sangat kuat,Timor Timur
(Timor Leste) merdeka penyebabmya juga bukan kelompok Islam radikal. Sipadan
dan Ligitan lepas dari Indonesia menyebabnya juga bukan Islam radikal. Masih
ingatkan Sipadan dan Ligitan lepas dari Indonesia di era pemerintahan siapa?
Kalau suatu saat Papua juga pisah
dan merdeka dari Indonesia, saya yaqin dan bahkan haqqul yaqin menyebabnya juga
pasti bukan karena Islam radikal. Potensi Papua untuk merdeka sangat besar.
Apalagi konon kemerdekaan Papua sudah digadaikan. Artinya kemerdekaan Papua
hanya soal waktu saja ungkap nya .
Ma,mun murod yang Juga pernah
tercatat sebagai politisi Demokrat itu berpandangan bahwa tudingan ngawur dan tanpa nalar sehat dari
kalangan sekular fundamentalis dan islamophobia yang selalu menyudutkan
kalangan Islam sebagai pengacau dan anti-NKRI.
sebagai bentuk "perjudian", bahwa
sejarah insya Allah akan mencatat kalau ada wilayah NKRI yang lepas lagi dari
Indonesia itu penyebabnya bukan karena kelompok Islam radikal, tapi sebaliknya,
sebagaimana tercatat dalam sejarah, penyebabnya adalah elit politik yang tengah
berkuasa tutupnya(PJM) .