Page Nav

HIDE

Pages

Breaking News:

latest

Ads Place

Oknum Polisi di Nias Tersangka Cabul dan Pemerasan Ditahan - Detikcom

Oknum Polisi di Nias Tersangka Cabul dan Pemerasan Ditahan - Detikcom Kamis 04 May 2017, 16:37 WIB Oknum Polisi di Nias Tersangka Cabul d...

Oknum Polisi di Nias Tersangka Cabul dan Pemerasan Ditahan - Detikcom

Kamis 04 May 2017, 16:37 WIB Oknum Polisi di Nias Tersangka Cabul dan Pemerasan Ditahan Jefris Santama - detikNews Oknum Polisi di Nias Tersangka Cabul dan Pemerasan DitahanDua polisi dan satu orang warga sipil jadi tersangka pemerasan dan pencabulan pasangan remaja di Nias, Sumut. (Jefris Santama/detikcom) Medan - Bripka DWS dan Bripda AFM terancam dipecat bila terbukti melakukan pelanggaran pidana. Kedua oknum polisi di Nias itu menjadi tersangka pencabulan dan pemerasan terhadap pasangan remaja.
"Terhadap anggota yang terbukti melakukan pelanggaran pidana maupun disiplin pasti dilakukan tindakan tegas. Bila perlu, dipecat," ujar Kabid Humas Polda Sumut Kombes Rina Sari Ginting kepada wartawan di Mapolda Sumut, Kamis (4/5/2017).
Kedua oknum polisi bersama seorang warga yang juga menjadi tersangka dijerat Pasal 81 Ayat (1) subsider Pasal 82 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dan Pasal 368 juncto Pasal 55, Pasal 56 KUHP.
"Ancaman hukuman 15 tahun penjara," ujar Rina.
Sementara itu, Kabid Propam Polda Sumut Kombes S Lubis mengatakan kedua oknum polisi masih terus diperiksa.
"Proses pidana berjalan. Propam terus memeriksa mereka. Hukuman terberat ini pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH)," kata Lubis.
Peristiwa pencabulan dan pemerasan terjadi saat dua polisi menyambangi warnet pada Selasa (25/4). Di warnet, kedua polisi mendapati seorang pelajar laki-laki berinisial IPN (16) dan seorang pelajar wanita SZ (16) sedang berduaan.
Kedua oknum polisi dan seorang warga disangka meminta uang yang disepakati Rp 1 juta kepada pasang an remaja agar tidak dibawa ke kantor polisi. Diduga oknum polisi mencabuli remaja perempuan saat berada dalam mobil saat remaja laki-laki diminta mencari uang tambahan untuk membayar 'imbalan' yang disepakati.
(fdn/fdn)Sumber: Google News

Tidak ada komentar

Latest Articles