Page Nav

HIDE

Pages

Breaking News:

latest

Ads Place

Pembebasan Siswi Chibok: Kesuksesan Dicampur Rasa Tak Sedap

Pembebasan Siswi Chibok: Kesuksesan Dicampur Rasa Tak Sedap Pembebasan Siswi Chibok: Kesuksesan Dicampur Rasa Tak Sedap 82 lagi siswi Chi...

Pembebasan Siswi Chibok: Kesuksesan Dicampur Rasa Tak Sedap

Pembebasan Siswi Chibok: Kesuksesan Dicampur Rasa Tak Sedap

82 lagi siswi Chibok dibebaskan dari cengkeraman Boko Haram di Nigeria, tiga tahun setelah diculik. Ini alasan untuk merasa sukses. Tapi juga jadi petunjuk bahwa teror Boko Haram belum tamat. Perspektif Thomas Mösch.

Nigeria Präsident Muhammadu Buhari und die freigelassenen Chibok-Mädchen in Abuja (Reuters/Presidential Office/B. Omoboriowo)

Presiden Muhammadu Buhari Berbicara dengan para siswi Chibok di Abuja

Sekarang lebih dari separuh siswi yang diculik tiga tahun lalu di Chibok telah bebas. Jumlah seluruhnya lebih dari 270. Ini memang alasan untuk merasa senang karena sukses pemerintah Nigeria di bawah Pr esiden Muhammadu Buhari. Setelah kampanye Bring Back Our Girls dilancarkan, tinggal 113 siswi dari Chibok masih belum bebas. Saat berusaha membebaskan mereka, Buhari tidak bertumpu pada kekuatan militer, melainkan minta bantuan Palang Merah dan pemerintah Swis. Pembebasan para siswi rupanya sangat penting bagi Buhari, sampai ia bersedia berunding dengan teroris. Akibatnya Boko Haram juga untung, karena sejumlah anggotanya dibebaskan sebagai penukar pembebasan para siswi.

Inilah rasa tak sedap yang menyertai kesuksesan pembebasan para siswi, karena perundingan dan kesepakatan menunjukkan Boko Haram tidak sepenuhnya terpukul. Setidaknya tangan kelompok teror yang membekap para siswi mampu melindungi diri dari aksi militer.

Siswi Chibok sangat "berharga"

Selain itu, faktor-faktor sekitar pembebasan menunjukkan, status prominen para siswi jadi berkat sekaligus kutukan. Kampanye nasional dan internasional menyebut penculikan para siswi tahu n 2014 sebagai simbol kegagalan pemerintah Nigeria. Peristiwa itu juga mengarahkan mata dunia kepada konflik di bagian timur laut Nigeria yang sebelumnya tak diperhatikan.

Moesch Thomas Kommentarbild App

Thomas Mösch

Saat penculikan ratusan perempuan dan anak perempuan lain tidak mendapat banyak perhatian, para siswi Chibok begitu berharganya sampai para teroris dan pemerintah tidak mau mengambil risiko membahayakan hidup mereka. Bagi para penculik, para siswi ibaratnya jaminan hidup, karena tidak ada yang mau menyerang markas teroris, kalau siswi Chibok juga bisa ikut tewas. Itu juga diakui pemerintah serta militer. Di lain pihak, ketenaran mereka juga jadi kutukan, sedikitnya bagi 21 siswi yang dibebaskan tahun lalu lewat aksi serupa. Mereka tidak boleh pulang ke desanya, karena pemerintah khawatir, teroris akan menculik mereka kembali.

Jadi bagaimana seterusnya? Apakah peru ndingan, yang rupanya berjalan, bisa digunakan untuk mengakhiri teror sepenuhnya? Tampaknya militer sudah melakukan segalanya yang bisa mereka lakukan. Boko Haram sudah terdesak tapi masih bisa melancarkan serangan terarah, dan menyebabkan seluruh kawasan tidak aman.

Penyebab teror tetap ada

Sekarang yang juga penting adalah menangani penyebab teror. Salah satunya, kemiskinan di kawasan timur laut yang sangat mencekik, bahkan untuk standar Nigeria. Dalam hal ini, masyarakat internasional juga bisa menolong, misalnya dengan mendukung aparat pemerintah yang jujur, yang jumlahnya hanya sedikit, untuk memerangi kemiskinan terutama untuk membangun kembali sektor pendidikan yang amburadul.

Tekanan politik juga penting. Presiden Buhari berjanji, di bawah pimpinannya aparat keamanan akan menjunjung tinggi hak asasi manusia. Kemajuan ada, namun langkah brutal terhadap minoritas Syiah akhir 2015, yang sampai sekarang belum ditindak lanjuti oleh pemerintah , hanya salah satu contoh, bahwa pemerintahan di bawah Buhari masih harus lebih aktif lagi.

Masalah korupsi, di mana Buhari benar-benar memberikan perhatian, juga tetap sama. Laporan korupsi dana untuk menolong korban Boko Haram menunjukkan jalan menuju sukses masih panjang.

Penulis: Thomas Mösch (ml/as)

  • Nigeria Jahrestag Entführte Schulmädchen Boko Haram

    Perang Boko Haram Terhadap Perempuan

    Penculikan

    Boko Haram merajalela di Timur Laut Nigeria tahun 2014 dan 2015. Mereka membunuh dan menculik pria, wanita dan anak-anak. Kelompok HAM perkirakan lebih dari 2.000 perempuan dan anak perempuan diculik. Sekolah di Chibok dapat peringatan Boko Haram akan datang, tapi dilalaikan. Dari kelompok murid yang diculik sekitar 50 berhasil melarikan diri. Sebagian nekat loncat dari truk yang membawa mereka.

  • Nigeria Boko Haram

    Perang Boko Haram Terhadap Perempuan

    Indoktrinasi

    Seorang perempuan yang berhasil lari dari Boko Haram ceritakan, kelompok itu latih sandera untuk jadi pelaku bom bunuh diri. Latihan antara lain mencakup "pengajaran" Al Quran serta melaksanakan serangan dan pemenggalan. Perempuan yang diculik diberi nama baru, dipaksa jadi istri anggota Boko Haram dan pindah ke agama Islam.

  • Nigeria Boko Haram Anschlag

    Perang Boko Haram Terhadap Perempuan

    Dipaksa Membunuh

    Seorang perempuan bercerita Boko Haram mengirimnya dalam misi bunuh diri ke kamp penampungan tempat keluarganya tinggal. Ia dipaksa, karena tidak bersedia menerima suami ke tiga. "Jika sudah bosan dengan seseorang, pasti ia dijadikan pelaku bom bunuh diri." Ia berhasil lari, tapi terlambat peringatkan orang tuanya, karena dua perempuan lain sudah bunuh diri dan menarik 58 orang lain ke dalam maut.

  • Nigeria Schicksal der entführten Chibok Mädchen

    Perang Boko Haram Terhadap Perempuan

    Disingkirkan Masyarakat

    Mereka yang berhasil lari tidak bisa pulang, karena kampung halaman dibabat habis oleh Boko Haram. Mereka juga hadapi stigmatisasi masyarakat, dan disebut "istri Boko Haram.” Tingkat kecurigaan terhadap mereka juga tinggi, akibat semakin banyaknya perempuan dan anak-anak yang jadi pelaku serangan bunuh diri.

  • Nigeria Demonstration Bring Back Our Girls in Chibok

    Perang Boko Haram Terhadap Perempuan

    Tidak Bersedia Menyerah

    Dua tahun setelah penculikan masal Chibok, pemberitaan di media sudah berkurang. Tapi warga Nigeria bentuk gerakan #Bring Back Our Girls dan tetap lancarkan protes tiap hari jam 5 petang di ibukota Abuja. Di Nigeria timur laut warga bentuk kelompok Civilian Joint Task Force dengan sokongan pemerintah untuk jaga komunitas dari serangan. 50 perempuan jadi anggotanya. Foto: demonstrasi di Lagos.

    Penulis: ml/as(dari berbagai sumber)


Laporan Pilihan

Perang Boko Haram Terhadap Perempuan

Boko Haram sebuah kelompok militan Islam tak banyak diketahui struktur, taktik dan ideologinya yang kompleks serta tak jelas. Tapi beberapa hal berhasil diungkap dari sandera yang berhasil lari. (14.04.2016)

  • Tanggal 09.05.2017
  • Kata Kunci Nigeria, Boko Haram, terorisme, Chibok, #bringback ourgirls, teroris, aparat keamanan, Muhammadu Buhari
  • Bagi artikel Kirim Facebook Twitter google+ lainnya Whatsapp Tumblr Digg Technorati stumble reddit Newsvine
  • Feedback: Kirim Feedback
  • Cetak Cetak halaman ini
  • Permalink http://p.dw.com/p/2cecn
Sumber: DW

Tidak ada komentar

Latest Articles