Prihatin Isu SARA, Sejumlah Relawan Bawa Tumpeng ke Mabes Polri - KOMPAS.com KOMPAS.com/AMBARANIE NADIA Sejumlah warga mengatasnamakan Relaw...
JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah warga yang mengatasnamakan diri mereka "Relawan Penjaga NKRI" mendatangi Mabes Polri. Mereka membawa tujuh tumpeng dan patung burung Garuda sebagai simbol dukungan kepada Polri untuk menjaga keutuhan NKRI.
Salah satu relawan, Iwan Dwi Laksono mengatakan, mereka khawatir dengan sejumlah isu keamanan sosial di masyarakat, seperti intoleransi dan munculnya kelompok radikal. Padaha l, kata Iwan, hal tersebut bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 sebagai dasar negara.
"Di Pilkada kemarin kita lihat situasi semakin kacau. Ada isu SARA, intoleran, itu yang membuat kami berkumpul. Kami spontan bagaimana kita ke Polri dan TNI," ujar Iwan di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Jumat (5/5/2017).
(Baca: "Jika Proses Demokrasi di Jakarta 'Di-Copy' Daerah Lain, Selesai Indonesia...")
Terlebih lagi, kata Iwan, belakangan ada mobilisasi massa yang seolah menepikan Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika sebagai slogan NKRI. Menurut dia, masyarakat menjadi panik dengan banyaknya aksi-aksi damai yang isinya mengangkat isu SARA dan intoleran.
"Kita kok melihatnya bolak balik, terus menerus, tidak berhenti-berhenti. Jadi kita lihat ada proses mobilisasi itu, di masyarakat ada sesuatu yag mengkhawatirkan bagi kami," kata Iwan.
Oleh karena itu, perlu adanya dukungan masif kepa da Polri untuk menjaga keamanan Indonesia. Jangan sampai masyarakat terpecah-belah karena munculnya berbagai isu berkaitan keberagaman.
(Baca: Anies: Berhentilah Memfitnah Pakai Isu SARA)
"Kita tangkal dulu jangan sampai semakin meluas. Sehingga ayo kembali ke Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika," kata Iwan.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto berterima kasih melihat banyaknya dukungan masyarakat kepada Polri. Ia menganggap dukungan tersebut sebagai "bahan bakar" yang memicu semangat Polri menjalankan tugasnya.
"Masyarakat silent majority masih ada. Jadi yang mendukung Pancasila masih ada, yang inginkan NKRI masih ada," kata Setyo.
Kompas TV Berunsur SARA, Polisi Tangkap 1 Tersangka di Video Ini Berita TerkaitGanjar Yakin Isu SARA Tidak Laku di Pilkada Jateng 2018Djarot Bilang Mereka Dihambat Isu SARA di Putaran Pertama Pilkada DK IJika Mendukung Ahok-Djarot, PPP Kubu Romi Bisa "Counter" Isu SARASurvei: Ekonomi, Harga Kebutuhan dan Isu SARA Jadi Persoalan PentingIni Ancaman Pidana Bagi Pemasang Spanduk Bernada Provokatif dan SARA
Tidak ada komentar