Wiranto Anggap Sistem Hukum Era Reformasi Lebih Lemah Dibanding Orba - KOMPAS.com KOMPAS.com/Kristian Erdianto Menteri Koordinator bidang Po...
Wiranto Anggap Sistem Hukum Era Reformasi Lebih Lemah Dibanding Orba - KOMPAS.com
KOMPAS.com/Kristian Erdianto Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto usai bertemu dengan Kepala Misi International Organization for Migration (IOM) Mark Getchell di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Senin (10/4/2017).
JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto membandingkan sistem hukum pada era reformasi dan era orde baru.
Ia menilai, hukum pada era Orde Baru dulu jauh lebih kuat dibandingkan era saat ini.
"Pada saat Orba runtuh dan kita susun reformasi, hukum kita sangat lemah. Sehingga aparat keamanan kerepotan melawan kebebasan yang berlebihan," kata Wiranto dalam seminar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu (6/5/2017).
Wiranto mencontohkan kejadian saat teror bom di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Januari 2016.
Menurut dia, rencana serangan teror itu sudah dideteksi oleh Kepolisian. Namun, polisi belum bisa bergerak menangkap pelaku.
Sebab, Undang-Undang tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme mengharuskan polisi memiliki bukti yang cukup sebelum melakukan penangkapan.
"Kita sudah tahu aksi itu, tapi belum bisa ditangkap karena tak ada bukti. Untuk cari bukti, harus ada aksi," ucap Wiranto.
Wiranto memberikan contoh lain. Misalnya, di dalam ruangan tempat seminar digelar ada yang berteriak akan melakukan kudeta.
Aparat keamanan juga belum bisa melakukan penangkapan. Sebab, belum ada aksi yang dilakukan oleh orang tersebut.
"Dulu ada lima orang ngumpul enggak jelas ngomongnya, tangkap dulu. K alau enggak salah baru lepaskan. Enggak ada praperadilan," ucap mantan Panglima ABRI saat era orba itu.

Terkini Lainnya

Ketika Cal Crutchlow Harus Memilih "Calon Menantu" Olahraga 07/05/2017, 00:33 WIB

Anies-Sandi Diminta Tak Manfaatkan RPTRA untuk Perjodohan Para Jomblo Megapolitan 06/05/2017, 23:00 WIB

Ingin Dapat Sepeda dari Jokowi, Petani Ini Nekat Naik ke Panggung Regional 06/05/2017, 22:31 WIB

Sempat Bikin Heboh, Busa Mirip Salju di Jalan Sudirman Tak Tampak Lagi Megapolitan 06/05/2017, 22:13 WIB

Ganjar Tak Ingin Buru-buru Deklarasi Maju Kembali Pilkada Jateng 2018 Nasional 06/05/2017, 22:02 WIB

"Pak Sandi, Saya Mohon Guru-guru dari SD, SMP, SMA, Jangan Kontrak Lagi" Megapolitan 06/05/2017, 21:46 WIB

Dikira Hujan Salju, Ini yang Sebenarnya Terjadi di Jalan Sudirman Sains 06/05/2017, 21:37 WIB

Peserta Kota Manado Mendominasi Audisi Umum Bulutangkis Olahraga 06/05/2017, 21:37 WIB

Mensos Dampingi Keluarga Pria yang Ajukan Suntik Mati di Aceh Nasional 06/05/2017, 21:33 WIB

Pilot Muda Bisa Jadi Kuda Hitam pada WPAC FAI di Albania Olahraga 06/05/2017, 21:11 WIB

Perbaiki Lampu, Suradi Tewas Tersetrum di Tiang Listrik Regional 06/05/2017, 20:59 WIB

Ahok dan Anies Tak Mau Komentari Sandi yang Terobos "Busway" Megapolitan 06/05/2017, 20:35 WIB

Soal Hak Angket KPK, PDI-P dan Golkar Dinilai Terjebak Strategi Parpol Nasional 06/05/2017, 20:21 WIB

Pedrosa Kunci "Pole Position", Honda Kuasai Baris Terdepan Start Olahraga 0 6/05/2017, 20:08 WIB

Puteri UPI Berpeluang Pertahankan Gelar Olahraga 06/05/2017, 19:59 WIB Load MoreSumber:
Google News
Tidak ada komentar