Erdogan Ingin Gelar Rapat Akbar Politis di Jerman Erdogan Ingin Gelar Rapat Akbar Politis di Jerman Presiden Turki, Erdogan ajukan permoh...
Erdogan Ingin Gelar Rapat Akbar Politis di Jerman
Presiden Turki, Erdogan ajukan permohonan untuk gelar rapat akbar politis di hadapan rakyat Turki di Jerman di sela-sela KTT G20 di Hamburg. Suara penolakan dilontarkan sejumlah tokoh politik Jerman.
Menteri luar negeri Jerman, Sigmar Gabriel mengkonfirmasi adanya permohonan dari presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan untuk diizinkan menggelar rapat akbar politik di sela-sela KTT G20 di Hamburg pekan depan. Gabriel yang saat ini sedang berada di Rusia melontarkan sinyal akan menolak permohonan Erdogan.
"Pada saat ini aksi politik semacam itu tidak tepat. Negara kami adalah negara terbuka, tapi tidak ingin mengalihkan beban konflik dal am negeri negara lain kepada rakyat Jerman", tegas Gabriel. Menlu Jerman itu menambahkan, rapat akbar semacam itu tidak sesuai dengan lanskap politik Jerman.
-
6 Fakta Unik Tentang Turki
Hagia Sophia: Gereja jadi Mesjid
Mesjid paling terkenal di Istanbul Hagia Sophia asalnya adalah katedral dari zaman Byzantium di abad ke 6. Selama 900 tahun menjadi gereja terpenting dalam agama Kristen. Pada abad ke 15 Mehmet II merebut kota Konstantinopel yang kemudian menjadi Istanbul,. Ia mengubah gereja jadi mesjid dengan menambah 4 minaret dan air mancur. Sekarang Hagia Sophia menjadi museum.
-
6 Fakta Unik Tentang Turki
Bazar Istanbul yang Luar Biasa
Grand Bazar atau pasar besar di Istanbul mencatat rekor tersendiri. Di dalam Bazar tertutup ini terdapat 64 lorong, 4000 toko dan lebih dari 25.000 pekerja. Bazar di Istanbul merupakan daya tarik utama bagi wisatawan. Setiap tahun lebih dari 90 juta wisatawan singgah dan berbelanja di Bazar Istanbul.
-
6 Fakta Unik Tentang Turki
Ankara Ibukota Turki
Banyak yang salah menduga bahwa Istanbul adalah ibukota Turki. Ankara yang ada di bagian Asia adalah ibukota Turki. Penetapan Ankara sebagai ibukota Republik Turki dilakukan tahun 1923 setelah perang kemerdekaan. Kota berpenduduk 5 juta orang ini memiliki sejarah panjang yang bisa dilacak hingga abad 10 sebelum Masehi.
-
6 Fakta Unik Tentang Turki
Santa Claus Lahir di Turki
Figur terkenal Santa Claus atau Sinterklaas berasal dari Saint Nicholas yang dilahirkan di Patara tahun 270. Saat itu Patara masuk ke dalam Kekaisaran Romawi dan di zaman moder n adalah wilayah kedaulatan Turki. Legenda menyebutkan Santa Claus adalah orang suci yang membantu rakyat miskin dan kelaparan di kawasan Myra hingga namanya dikenal sebagai Saint Nicholas dari Myra.
-
6 Fakta Unik Tentang Turki
Bunga Tulip Asalnya Untuk Obat
Bunga Tulip yang kini terkenal jadi ciri khas Belanda, sebetulnya berasal dari Turki. Kata Tulip berasal dari Turban alias sorban dalam bahasa Turki. Warga Turki di kawasan Asia Tengah sudah membudayakan Tulip sejak abad 10 untuk bahan obat-obatan. Carolus Clausius direktur taman Botani Leiden yang mula mula pada 1590 membudidayakan bunga Tulip di Belanda untuk penelitian bahan obat-obatan.
-
6 Fakta Unik Tentang Turki
Alfabet Turki Tanpa X,Q dan W
Alfabet Turki terdiri dari 29 huruf atau lebih banyak 3 huruf dari alfabet latin. Tapi dalam alfabet Turki tidak ada huruf X,Q dan W. Dan tahukah Anda kata terpanjang dalam bahasa Turki "MuvaffakiyetsizleÃ…tiriveremeyebileceklerimizdenmiÃ…sinizcesine" yang artinya: mereka yang menganggap dirinya tidak bisa berubah secara tiba-tiba menjadi orang yang gagal.
Penulis: as/vlz
Permohonan presiden Erdogan untuk menggelar rapat akbar dan berpidato di depan warga Turki pendukungnya yang bermukim di Jerman diajukan resmi Rabu (28/6). Juga sejumlah pemilik aula dan lapangan olahraga melaporkan adanya permintaan menyewa lokasi dari pihak pendukung Erdogan.
Oposisi Jerman bersuara lebih keras
Berbeda dengan menlu Gabriel yang secara diplomatis menyampaikan penolakan, sejumlah tokoh politik oposisi di Jerman bersuara keras menolak tampilnya Erdogan secara politis di Jerman.
-
Kehidupan dan Sejarah Imigran di Jerman
Nomor Dua di Dunia
Tahun 2013, sekitar 1,2 juta orang berimigrasi ke Jerman. Jerman, baik Barat dan Timur, sudah mengiklankan diri sebagai negara tujuan pekerja tamu sejak 1950-an. Sekarang, imigran terutama berasal dari negara-negara yang baru jadi anggota Uni Eropa. Mereka memperkaya kebudayaan dan keanekaragaman kuliner di Jerman.
-
Kehidupan dan Sejarah Imigran di Jerman
Para "Gastarbeiter" (Pekerja Tamu)
Di tahun 1950-an Jerman Barat mengalami kemajuan ekonomi. Untuk mengatasi situasi kurangnya pekerja, pemerintah mempromosikan kemungkinan kerja bagi pekerja tamu dari luar negeri. Mula i 1950-an, sebagian besar orang yang datang ke Jerman sebagai pekerja, hidup dalam kemiskinan di negara asalnya.
-
Kehidupan dan Sejarah Imigran di Jerman
Kantor Penghubung
Antara 1955 dan 1968 Jerman Barat menandatangani kesepakatan dengan Italia, Spanyol, Yunani, Turki, Maroko, Korea Selatan, Portugal, Tunisia dan Yugoslavia. Di negara-negara itu didirikan kantor khusus untuk orang-orang yang ingin melamar pekerjaan.
-
Kehidupan dan Sejarah Imigran di Jerman
Pemeriksaan Kesehatan
Sebelum pekerja diijinkan datang ke Jerman, kese hatan mereka diperiksa lebih dulu. Hanya mereka yang sehat dan mampu bekerja mendapatkan pekerjaan di Jerman Barat.
-
Kehidupan dan Sejarah Imigran di Jerman
Yang Kesatu Juta
Armando Rodrigues de Sá dari Portugal (38), menjadi pekerja ke 1 juta, disambut kedatangannya di stasiun kereta api Köln-Deutz pada September 1964. Pengrajin kayu itu mendapat hadiah sepeda Motor, yang kini masih tersimpan di Museum Haus der Gesichte Bonn.
-
Kehidupan dan Sejarah Imigran di Jerman
Seberangi Eropa dengan "Türkenkutsche"
Dengan Fo rd Transit ini, Sabri Güler mengadakan perjalanan dari utara ke selatan Eropa. Pedagang bahan pangan dari Turki itu menjadikan mobil ini sebagai toko keliling. Ford model ini sangat disukai imigran Turki, karena bisa memuat banyak barang. Karena itu, di Jerman Ford Transit sering disebut "Türkenkutsche" (Kereta Turki).
-
Kehidupan dan Sejarah Imigran di Jerman
Pekerja Kontrak di Jerman Timur
Pertengahan 1960-an pekerja tamu juga dibutuhkan di Jerman Timur yang komunis. Mereka disebut pekerja kontrak, dan terutama bekerja di industri tekstil. Sebagian besar dari mereka berasal dari negara sosialis seperti Vietnam, Kuba dan Aljazair. Pekerja imigran di Jerman Timur lebih sedikit daripada di Barat. Tahun 1989 jumlahnya hanya 190.000, sedangkan di Jerman B arat sudah lima juta orang.
-
Kehidupan dan Sejarah Imigran di Jerman
Makanan Khas dari Berbagai Negara
Banyak pekerja tamu akhirnya tinggal di Jerman dan mendatangkan keluarga mereka. Mereka membawa serta banyak kebiasaan dan tradisi dari tanah air mereka ke Jerman. Sehingga keanekaragaman budaya menyebar. Ini tampak paling jelas jika melihat menu di restoran. Döner (Turki) sekarang jadi salah satu makanan cepat saji yang paling disukai di Jerman.
-
Kehidupan dan Sejarah Imigran di Jerman
Kepala Berita Yang Negatif
Tahun 1980-an dan 1990-an muncul perdebatan di Jerman, karena timbulnya kekhawatiran terbentuknya "geto" kaum migran di kota-kota. Di samping itu, kriminalisasi remaja yang berlatar belakang imigran meningkat, dan diberitakan banyak media. Awal t ahun 1990-an di Jerman Barat dan Timur terjadi sejumlah kekerasan rasisme.
-
Kehidupan dan Sejarah Imigran di Jerman
Tradisi vs. Kebudayaan Barat
Di keluarga-keluarga imigran juga terjadi konflik kebudayaan. Sutradara Jerman-Turki Fatih Akin mengangkat pertentangan pendidikan Muslim-Turki dan kehidupan gaya Barat dalam filmnya "Gegen die Wand". Di festival film Berlinale 2004, film itu jadi produksi Jerman yang kembali mendapat penghargaan Beruang Emas, setelah 17 tahun sebelumnya penghargaan selalu diraih negara lain.
-
Kehidupan dan S ejarah Imigran di Jerman
Pangeran Balam I
Organisasi karnaval dari kota Aachen, "Koe Jonge" mendeklarasikan Balam Bayarubanga asal Uganda jadi "pangeran". Balam I adalah pangeran karnaval pertama di Jerman yang berkulit hitam. Dengan langkah itu, organisasi pencinta karnaval ini memberikan sinyal menentang rasisme dan mendukung integrasi. Kostum pangerannya diserahkan Balam I untuk dipamerkan di museum Haus der Geschichte di Bonn.
Penulis: Hans Joachim Hennig
Kandidat utama Partai Sosial Demokrat-SPD untuk pemilu parlemen, Martin Schulz menegaskan, rapat akbar yang digelar Erdogan di Jerman harus dicegah. "Tokoh politik asing, yang di dalam negerinya menginjak-injak tata nilai demokrasi yang dianut Jerman, tidak boleh diberi panggung untuk melontarkan pidato kebenciannnya di Jerman", tegas Schulz.
Tokoh partai SPD itu lebih jauh menandaskan kepada harian Bild, ia tidak menghendaki, Erdogan yang d i negaranya memenjarakan oposisi dan wartawan, menggelar acara akbar di Jerman.
Ketua fraksi partai kiri Die Linke, Sahra Wagenknecht juga melontakan penolakan tegas. "Propaganda semacam yang dilakukan Erdogan, tidak diinginkan di Jerman.
Tampilnya sejumlah politisi puncak Turki menjelang referendum konstitusi untuk mengebiri hak demokrasi di Turki, di sejumlah negara Eropa, serta penolakan tegas negara Uni Eropa bagi kegiatan semacam itu, memicu ketegangan politik dengan pemerintah di Ankara yang bertahan hingga saat ini.
as/ml (rtr,ap,dpa)
-
Sejarah Kudeta Militer di Turki
1960: Kudeta Demokrasi
Kepala pemerintahan pertama di Turki yang dipilih langsung oleh rakyat tidak berusia lama. Kekuasaan Adnan Menderes dan Partai Demokrat diwarnai pelanggaran HAM dan upaya untuk meng embalikan Syariat Islam ke pemerintahan Turki. Militer kemudian melancarkan upaya kudeta pertama. Setahun berselang Menderes dihukum mati oleh junta militer.
-
Sejarah Kudeta Militer di Turki
1971: Berakhir Lewat Memorandum
Selang 11 tahun setelah kudeta terakhir, militer melayangkan memorandum yang menyebut pemerintah telah "menyeret negara dalam anarki dan kerusuhan sosial." Surat yang ditandatangani semua perwira tertinggi militer itu mengultimatum pemerintahan untuk segera membubarkan diri dan membentuk pemerintahan kesatuan.
-
Sejarah Kudeta Militer di Turki
1980: Kudeta Mengakhiri Perang Proksi
Muak dengan pertikaian antara kaum kanan dan komunis kiri, panglima militer Jendral Kenan Evren melancarkan kudeta buat menyingkirkan pemerintahan sipil. Turki pada dekade 80an ikut terseret dalam arus perang dingin yang ditandai dengan konflik berdarah di level akar rumput. Hingga akhir 70an negeri dua benua itu mengalami 10 pembunuhan per hari terhadap aktivis komunis atau sayap kanan
-
Sejarah Kudeta Militer di Turki
Darah Berbayar Duit
Kudeta 1980 membuahkan pertumbuhan ekonomi buat Turki yang nyaris bangkrut. Namun kekuasaan Jendral Evren hingga 1989 banyak diwarnai oleh penculikan dan penyiksaan terhadap oposisi dan kelompok anti pemerintah. Tahun 2014 Evren akhirnya divonis penjara seumur hidup oleh sebuah pengadilan di Ankara. Namu n lantaran faktor usia, vonis tersebut cuma bersifat simbolis.
-
Sejarah Kudeta Militer di Turki
1997: Intervensi Senyap
Kembali militer bereaksi ketika pemerintahan Necmettin Erbakan dinilai menanggalkan prinsip sekulerisme Ataturk. Saat itu dewan jendral, termasuk Panglima Militer Jendral Ismail Hakki Karadayi, mengultimatum pemerintah untuk melaksanakan enam butir tuntutan yang membatasi gerak kelompok Islam. Kudeta itu berhasil menjatuhkan Erbakan. Tapi para jendral yang terlibat kemudian diadili tahun 2012
-
Sejarah Kudeta Mili ter di Turki
2016: Kudeta Setengah Hati
Pada Jumat malam, 15 Juli 2016, militer tiba-tiba mendeklarasikan kudeta dan mengklaim telah merebut pemerintahan dari tangan Presiden Recep Tayyip Erdogan. Saat itu Erdogan sedang berlibur di luar negeri. Militer lalu bergerak merebut tempat-tempat strategis, termasuk kantor stasiun televisi CNN Turki di Istanbul
-
Sejarah Kudeta Militer di Turki
Balas Dendam Erdogan
Lewat pesan ponsel Erdogan memerintahkan pendukungnya untuk turun ke jalan. Aparat kepolisian dan pasukan pemerintah dikerahkan buat menghalau kelompok makar. Hasilnya ratusan orang tewas dan ribuan lain luka-luka. Kudeta di Turki dinilai berlangsung tanpa perencanaan matang. Erdogan lalu memanfaatkannya buat membera ngus musuh politik yang sebagian besar simpatisan kelompok Gulen
Penulis: rzn/yf (dari berbagai sumber)
Laporan Pilihan
Jerman Akan Pindahkan Pasukannya dari Turki ke Yordania
Karena Turki terus menolak ijin bagi politisi Jerman mengunjungi pasukan Jerman yang ditempatkan di pangkalan udara Incirlik, Jerman putuskan untuk memindakan pasukan ke Yordania. (06.06.2017)
Jerman Kabulkan Permintaan Suaka Anggota Militer Turki
Pemerintah Jerman kabulkan permintaan suaka politik sejumlah anggota militer Turki dan keluarganya, yang ditugaskan di fasilitas militer NATO di Jerman. Mereka dituduh terkait kudeta gagal di Turki Juli tahun lalu. (09.05.2017)
Jerman Blokir Izin Penjualan Senjata ke Turki
Pemerintah Jerman dalam beberapa bulan belakangan blokir sejumlah izin ekspor persenjataan ke Turki yang merupakan mitra NATO. Alasannya, khawatir senjata itu bisa digunakan merepresi rakyat di negara itu. (22.03.2017)
Erdogan Tuding Uni Eropa "Berperang Salib" Melawan Islam
Presiden Turki, Erdogan mengatakan Eropa mengalami kemunduran ke era sebelum Perang Dunia II. Sementara, Kanselir Jerman Angela Merkel menyerukan diakhirinya aksi saling "hina". (17.03.2017)
Jutaan Suara Pemilih Turki Diduga Dimanipulasi
Kemenangan tipis Presiden Recep Tayyip Erdogan pada referendum kepresidenan di Turki berbuntut panjang. Oposisi dan pemantau independen menuding pemerintah di Ankara memanipulasi jutaan surat suara. (18.04.2017)
Sejarah Kudeta Militer di Turki
Sebanyak enam kudeta dilancarkan militer terhadap pemerintah sipil sepanjang sejarah Turki. Hampir semua bermotifkan politik. Militer menganggap diri sebagai pengawal sekularisme Atatürk dan tidak jeng ah mengintervensi. (18.07.2016)
6 Fakta Unik Tentang Turki
Turki memiliki banyak sisi menarik. Berada di Asia dan Eropa sekaligus. Di abad pertengahan berjaya dengan kekaisaran Usmaniyah yang menduduki sebagian Eropa. Inilah beberapa fakta yang mungkin belum Anda ketahui. (08.06.2015)
Kehidupan dan Sejarah Imigran di Jerman
Jerman adalah negara yang jadi tujuan imigran kedua terbesar setelah AS. Selama 60 tahun Jerman sudah menerima imigran. Sekarang sebuah pameran menengok kembali sejarah ini. (26.01.2015)
- Tanggal 29.06.2017
- Tema Erdogan, Recep Tayyip, Turki
- Kata Kunci Erdogan, Gabriel, G20, KTTG20, Hamburg, Turki, Jerman
- Bagi artikel Kirim Facebook Twitter google+ lainnya Whatsap p Tumblr Digg Technorati stumble reddit Newsvine
- Feedback: Kirim Feedback
- Cetak Cetak halaman ini
- Permalink http://p.dw.com/p/2fcA5