Page Nav

HIDE

Gradient Skin

Gradient_Skin

Pages

Responsive Ad

Jaksa KPK dinilai mau rusak nama baik Muhammadiyah

Jaksa KPK dinilai mau rusak nama baik Muhammadiyah Jakarta: Isu korupsi yang menerpa Siti Fadilah Supari kembali dibuka KPK. kali i...

Jaksa KPK dinilai mau rusak nama baik Muhammadiyah

Foto Nina Abdullah.

Jakarta: Isu korupsi yang menerpa Siti Fadilah Supari kembali dibuka KPK. kali ini  lebih vulgar saat menyidik  Siti Fadilah Supari, Muhammadiyah, dan PAN disebut sebut .

Pada saat di pengadilan  hari Rabu 31 Juni  2017 Jaksa  Tipikor   Megungkapkan  bahwa  Terdakwa sendiri menjadi menteri karena diusung oleh Ormas Muhammadiyah yang kadernya banyak menjadi pengurus PAN  pada saat itu,   ,

Hal ini membuat  Ketum DPP IMM sangat keberatan dan meminta jaksa KPK untuk tidak bawa-bawa nama Muhammadiyah.

"Apa maksud Jaksa KPK membawa-bawa nama Muhammadiyah..? Jika kasus korupsi tersebut menimpa Siti Fadilah Supari secara personal, dan melibatkan orang lain, dalam hal ini kader partai, seperti yang disebut Jaksa KPK  banyak diisi oleh kader-kader Muhammadiyah". Tegas taufan, Minggu (03 /06) di jakarta .

" Berani sekali Jaksa KPK masuk terlalu jauh, sampai menyebut Muhammadiyah dibalik SFS. Dan mengait-ngaitkan Muhammadiyah dengan PAN. Ingat Muhammadiyah bukan organisasi politik. Apalagi politik praktis" Lanjutnya.

"Jaksa KPK ini mau menuntaskan kasus korupsi atau mau merusak nama baik Muhammadiyah?. Kami meminta Jaksa KPK agar memohon maaf atas keterangannya yang tendensius tersebut". Tutup taufan

Sebelumnya  Amien Rais disebut KPK menerima transfer dana hingga Rp 600 juta dari pengadaan alat kesehatan (alkes) untuk mengantisipasi Kejadian Luar Biasa (KLB) 2005 pada Pusat Penanggulangan Masalah Kesehatan.


 Namun ini sudah dibantah oleh   Soetrisno Bachir ia  mengatakan bahwa uang tersebut bantuan pribadi darinya "Demikian juga waktu saya membantu Pak Amien (Amien Rais) itu ya dari dulu tahun 1985-an, itu juga saya lakukan. Nah, artinya Pak Amien mendapat aliran dana atau bantuan dari saya," jelas Soetrisno, usai buka puasa di rumah dinas Ketua MPR Zulkifli Hasan, Widya Chandra Jakarta Selatan, Jumat 2 Juni 2017.(Pjm)

Reponsive Ads