Jonan Kembali Rotasi Pejabat di Kementerian ESDM - Kumparan.com (Siaran Pers) (Pendaftaran) (Blog) Kantor Kementerian ESDM. (Foto: Fanny Kus...
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan kembali merotasi jajaran pejabat di kementeriannya. Dia hari ini, Senin (5/6) melantik Pejabat Tinggi Pratama (Eselon II) di Lingkungan Kementerian ESDM.Jonan mengatakan rotasi dilakukan untuk penyegaran posisi jabatan. Sebab, kata dia, tidak sehat jika seseorang terlalu lama menduduki jabatannya hanya di satu tempat saja."Saya ingin kalau sudah dua tahun menjabat kita putar, terutama yang usianya masih punya potensi naik eselon. Saya ingin regenerasi kepemimpinan ESDM lebih baik, usia 50 tahun masih muda, bisa naik eselon," kata Jonan dalam sambut annya usai pelantikan di kantornya, Jakarta, Senin (5/6).[Baca juga: Menteri Jonan Rombak Pejabat SKK Migas]Ada 5 pejabat yang mengalami rotasi, yakni Harya Adityawarman yang sebelumnya menjabat Sekretaris Inspektorat Jenderal Kementerian ESDM, dirotasi menjadi Direktur Pembinaan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi pada Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi. Selain itu, Agung Pribadi yang sebelumnya Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara pada Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, dirotasi menjadi Direktur Pembinaan Program Mineral dan Batubara pada Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara. Ia bertukar posisi dengan Sri Raharjo, yang diangkat menjadi Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara yang baru.
[Baca juga: Jonan L uncurkan ESDM One Map, Bank Data Sektor Energi Indonesia]Kemudian Rudy Suhendar, yang sebelumnya Kepala Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan pada Badan Geologi, menjadi Sekretaris Inspektorat Jenderal pada Inspektorat Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.Lalu Setyorini Tri Hutami, sebelumnya Direktur Pembinaan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi pada Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, menjadi Direktur Bahan Bakar Minyak pada Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi.Untuk pejabat di lingkungan Direktorat Migas, Jonan meminta agar mereka fokus untuk menerapkan BBM satu harga yang merupakan salah satu program prioritas pemerintahan Presiden Joko Widodo."Tadi saya bertemu dengan pemiliknya AKR (PT AKR Corporindo Tbk, penyalur BBM swasta), saya kasih tahu harus ikut program satu harga. Kalau mau supaya biayanya cross subsidi. Kalau tidak akan dikeluarkan dari program penyaluran solar dan premium," ujar Jonan.Adapun pemerintah rencananya akan membangun le mbaga penyalur BBM satu harga di 150 titik pada 148 kabupaten. Untuk tahun ini, akan dibangunan 54 titik penyalur, kemudian 50 titik tahun 2018, dan 46 titik di tahun 2019. "Untuk tahun 2017, dari rencana sebanyak 54 titik, per tanggal 1 Juni 2017 telah beroperasi sebanyak 12 titik di 12 kabupaten," kata Kepala Biro Komunikasi ESDM, Sujatmiko.