Kapolri Ungkap Cara Jitu Atasi Konflik dalam Kelompok - breakingnews (Siaran Pers) (Blog) Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian bicara t...
Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian bicara tentang teori manajemen perseteruan. Tito menyampaikan, seandainya satu komune menginginkan menyatu, yang perlu dikerjakan yaitu mengeksploitasi kebutuhan berbarengan serta meminimalisir ketidaksamaan.
" Teori manajemen perseteruan bila menginginkan bikin satu komune jadi solid, jadi eksploitasi kebutuhan berbarengan mereka, serta minimalisasi sebagian ketidaksamaan kebutuhan mereka jadi mereka bakal relatif tidak berkonflik. Ada perseteruan dapat dikelola, " tutur Tito di Rupatama Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jaksel, Senin (5/6/2017).
- Tujuh Lembaga Ini Teken MoU dengan Kapolri
- Kapolri Berikan Penghargaan Kepada Polisi Yang Gagalkan Penodongan di Angkot
- Kapolri: Kita Harus Bersatu! Peringati Isra Miraj di Yogyakarta
- Ini Klarifikasi Kapolri, Saat Ditudin g Pilih Kasih dengan Aksi Bakar Lilin
Tito mengemukakan teori manajemen perseteruan itu untuk menyoroti keadaan bangsa Indonesia hari ini. Menurut dia, bangsa Indonesia yang hidup hari ini harus belajar dari beberapa pendiri bangsa yang senantiasa menepikan ketidaksamaan.
" Beberapa pendiri bangsa itu, yang terbagi dalam beragam jenis kelompok, suku, mereka tidak sama dari beragam jenis latar belakang suku serta dari latar belakang jenis ras yang telah hidup disini telah lama. Pelajaran terutama yang butuh kita mengerti benar kondisi kebatinan waktu itu mereka menginginkan menepikan ketidaksamaan, " papar Tito.
Dia mengungkap keragaman yang ada di bumi Indonesia ini adalah suatu hal yang pantas disyukuri. Tito lalu menceritakan waktu mengikuti Presiden Joko Widodo berjumpa dengan Presiden Afganistan, yang mengagumi akan pada Indonesia karna bermacam budaya serta suku namun masih tetap dapat menyatu.
" Waktu kita dialog berulang-kali kekaguman pada Indonesia karna mengerti Indonesia heterogenitas diversity, serta negaranya, Afganistan, condong homogen, " katanya.
Karenanya, Tito mengajak orang-orang tidak terus-menerus memperdebatkan masalah ketidaksamaan yang ada. Dia malah mengimbau untuk keduanya sama menyuarakan Pancasila serta kebinekaan supaya bangsa ini tetaplah menyatu.
" Saya fikir tidak terlalu berlebih bila seumpamanya menyuarakan nada support pada NKRI, Pancasila, serta Bhinneka Tunggal Ika. Saya lihat kalau ini butuh kita refresh persatuan serta kesatuan bangsa ini. Karna mungkin saja banyak generasi sekarang ini tidak mengerti spirit serta kondisi kebatinan, karakter asli dari Indonesia, " ucapnya.