Page Nav

HIDE

Gradient Skin

Gradient_Skin

Pages

Responsive Ad

Karang Taruna DIY Siap Dampingi Desa Budaya -Jogjapolitan ... - Harian Jogja

Karang Taruna DIY Siap Dampingi Desa Budaya -Jogjapolitan ... - Harian Jogja Karang Taruna DIY Siap Dampingi Desa Budaya ...

Karang Taruna DIY Siap Dampingi Desa Budaya -Jogjapolitan ... - Harian Jogja

Karang Taruna DIY Siap Dampingi Desa Budaya Gubernur DIY Sri Sultan HB X (tengah) berfoto bersama pengurus Karangtaruna, CSR Kessos dan IPSM seusai dilantik di Bangsal Kepatihan, Sabtu (13/5/2017). (Foto Istimewa) Gubernur DIY Sri Sultan HB X (tengah) berfoto bersama pengurus Karangtaruna, CSR Kessos dan IPSM seusai dilantik di Bangsal Kepatihan, Sabtu (13/5/2017). (Foto Istimewa) Minggu, 4 Juni 2017 01:40 WIB | Irwan A.Syambudi/JIBI/Harian Jogja | |

Karang taruna di setiap desa akan didorong untuk berperan langsung

Harianjogja.com, GUNUNGKIDULâ€"Pembentukan desa budaya menjadi salah satu upaya untuk melestarikan budaya di masing-masing desa dan budaya DIY pada umumnya. Karena itu, karang taruna di setiap desa akan didorong untuk berperan langsung melakukan pendampingan dalam pengembangan desa budaya.

Hal itu diungkapkan Ketua Umum Karang Taruna DIY, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Condrokirono, dalam workshop penguatan desa budaya di Kecamatan Wonosari, Sabtu (3/6/2017). Menurut dia, Karang Taruna DIY akan mendukung sepenuhnya konsep desa budaya untuk mewujudkan DIY yang istimewa.

Ke depan, organisasi kepemudaan itu akan menyi apkan pendamping untuk desa budaya. Masing-masing desa akan diberikan dua orang dari karang taruna untuk melakukan pendampingan. Keterlibatan langsung masyarakat, khususnya pemuda karang taruna dalam upaya pengembangan desa budaya, dinilainya akan sangat efektif.

Penyebabnya, pemuda merupakan agen penerus budaya lokal. “Karang taruna akan terus mendukung agar budaya Jawa tidak hilang dengan keterlibatan masyarakat dan karang taruna,” ungkap Condrokirono, kemarin.

Pada 2016 lalu, Karang Taruna DIY telah memetakan desa budaya yang ada di dua kabupaten, yakni Gunungkidul dan Bantul. Pemetaan itu nantinya digunakan sebagai bekal untuk melakukan pendampingan dan menentukan strategi pengembangan apa yang sesuai dengan karakter masing-masing desa budaya.

Ketua Dewan Kebudayaan Gunungkidul CB Supriyanto mengatakan saat ini dari 144 desa yang ada di Gunungkidul, sudah ada 15 desa yang masuk kategori desa budaya. Untuk katogori rintisan ada 14 desa budaya dan 115 mas uk kantong desa budaya.

Desa budaya harus dilandasi kegiatan tradisi yang sudah ada dan dilakukan turun temurun mulai dari kesenian dan permainana tradisional; kegiatan bahasa sastra dan aksara; kerajinan industri kuliner dan obat tradisional; arsitektur bangunan dan warisan budaya.

Editor: Galih Eko Kurniawan | dalam: Kota Jogja |Sumber: Google News Budaya

Reponsive Ads