Kepala Badan Ekonomi Kreatif: Kreativitas Mati di Tanah Intoleran - Detikcom Sabtu 03 Juni 2017, 19:12 WIB Kepala Badan Ekonomi Kreatif: ...
Sabtu 03 Juni 2017, 19:12 WIB Kepala Badan Ekonomi Kreatif: Kreativitas Mati di Tanah Intoleran Nur Indah Fatmawati - detikNews Triawan Munaf (kaos putih) di panggung acara. (Nur Indah/detikcom) Jakarta - Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf menyebut nilai Pancasila mendukung lahirnya kreativitas. Kreativitas tinggi hanya ada di lingkungan toleran.
"Kita tidak mau toleransi hilang dari Indonesia. Karena di tanah yang toleran lahir kreativitas-kreativitas tinggi. Di tanah intoleran akan mati kretivitas ini," ujar Kepala Bekraf Triawan Munaf d i tengah acara 'We The Nation' di Cilandak Town Square, Jakarta Selatan, Sabtu (3/6/2017).
Dalam acara ini Bekraf menggandeng komunitas 'Saya Pancasila' dan seniman muda untuk mengikarkan kembali Pancasila dan nilai-nilainya kepada anak muda. Hal ini disebut untuk memperdalam nilai Pancasila kepada pejuang kreativitas.
"Kesadarannya (terhadap Pancasila) ada, tapi perlu didalamkan lagi. Karena anak muda kan masa depan kita. Dan insyaallah pahlawan-pahlawan ekonomi kreatif yang bisa menjadi tulang punggung ekonomi kreatif, tulang punggung perekonomian Indonesia, tulang punggung kesejahteraan rakyat Indonesia. Di sanalah masa depan bergantung. Kalau Pancasila terasa lebih kental di mereka, akan bagus sekali bagi Indonesia," tutur Triawan.
Setiap sila dalam Pancasila sinergis membentuk negara yang subur kreativitas. Sumber gagasan dari keberagaman yang merupakan warisan.
"Kan kita hidup dari warisan budayanya, seni pertunjukannya, m usiknya, tariannya, semua dari keragaman. Pancasila menghormati keragaman itu. Karena itulah sangat penting anak muda Indonesia untuk tahu bahwa Pancasila falsafah yang sesuai dengan keinginan mereka untuk membangun ekonomi kreatif di Indonesia," tegasnya.
Dengan dicanangkannya Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni, Triawan berharap agar setiap tahunnya diisi dengan kreativitas anak muda. Merata diperingati seluruh rakyat. Karena lahirnya Pancasila merupakan hari kelahiran seluruh rakyat Indonesia.
"Mereka yang merayakan, bukan hanya kita. Merayakan hari lahir Pancasila, kelahiran kita sendiri. Karena saya lahir di Indonesia, saya Pancasila," pungkasnya.
(nif/tor)Sumber: Google News