Page Nav

HIDE

Gradient Skin

Gradient_Skin

Pages

Responsive Ad

Marifatul Kamila Perjuangkan Batik Banyuwangi Agar Mendunia ... - m.beritasatu.com

Marifatul Kamila Perjuangkan Batik Banyuwangi Agar Mendunia ... - m.beritasatu.com ...

Marifatul Kamila Perjuangkan Batik Banyuwangi Agar Mendunia ... - m.beritasatu.com

Marifatul Kamila berharap pesona budaya lokal Banyuwangi ini dapat meningkatkan peran serta anak-anak muda di bidang kreatif. Generasi muda harus menjadi elemen penting. (sumber: edi karsito/IST) Marifatul Kamila Perjua ngkan Batik Banyuwangi Agar Mendunia

Marifatul Kamila berharap pesona budaya lokal Banyuwangi ini dapat meningkatkan peran serta anak-anak muda di bidang kreatif. Generasi muda harus menjadi elemen penting. (sumber: edi karsito/IST)

Banyuwangi - Pengukuhan Batik Indonesia sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO, setidaknya kian membuka peluang pasar Batik di mancanegara. Untuk itu, Marifatul Kamila ingin mengenalkan Batik Banyuwangi pada dunia.

“Batik Banyuwangi harus dikenal dan bahkan harus lebih populer di banding karya Batik dari daerah lain. Saya ingin Batik Banyuwangi di kenal di seluruh dunia,” ujar Marifatul Kamila, dalam perbincangan budaya dengan sejumlah wartawan, di kediamannya, di kota Banyuwangi, belum lama ini.

Perempuan kelahira n Banyuwangi, 31 juli 1973 ini, adalah satu dari sekian banyak seniman Batik yang ada di kota paling ujung Timur pulau Jawa yang sukses mengembangkan batik khas Banyuwangi. Ia berhasil mendirikan Rumah Batik Kharisma Banyuwangi, dengan belasan pengrajin Batik.

Di tangan seniman, yang juga politisi Anggota DPRD Banyuwangi dari Fraksi Partai Golkar ini, Batik Kharisma kini tidak hanya dipasarkan di Banyuwangi dan kota-kota di Jawa Timur dan sekitarnya, melainkan juga terdistribusi hingga ke Bali dan Jakarta.

Untuk produk-produk tertentu, terang Ifa, Batik Kharisma juga dibeli dan menjadi koleksi warga mancanegara yang berkunjung ke Bali dan Banyuwangi.

Bagi Ifa, membatik bukan hanya kegiatan bersifat ekonomis, melainkan juga kegiatan budaya, serta dapat dijadikan sarana pembentukan karakter. Pendidikan karakter bangsa, kata Ifa, harus menjadi dasar bagi terwujudnya spirit kebangsaan. Hal ini salah satunya dapat dihasilkan melalui pemberdayaan kultural (Seni Membat ik).

“Sekarang ini teknologi informasi (IT) makin canggih. Pemanfaatan IT tidak bisa ditawar. Tapi tidak boleh melupakan akar budaya. Iptek harus tumbuh berbasis kultural agar menghasilkan kesejahteraan sesuai peradaban bangsa. Salah satunya kami tanamkan melalui kriya Batik,” ujar perempuan yang pernah membintangi Film Televisi Produksi Lokal Banyuwangi ‘Tak Selamanya Putih’ dan ‘Sritanjung Sidopekso’ ini.

Apa yang diupayakan Ifa, sejalan dengan kebijakan Pemerintah Daerah Banyuwangi, yang kini terus menggiatkan masyarakatnya melalui berbagai event kebudayaan. Sejak penyelenggaraan Banyuwangi Ethno Carnival tahun 2011, kegairahan masyarakat Banyuwangi seakan tak terbendung untuk mengangkat potensi dan budaya daerahnya, baik melalui kegiatan yang bersifat seni, budaya, fesyen, dan wisata olahraga.

Pemberdayaan generasi muda sebagai frontliner untuk melestarikan budaya bangsa Indonesia sangat dibutuhkan. Hal ini untuk mempercepat kemajuan industri ber basis budaya dan pariwisata Indonesia di masa mendatang.

Oleh karena itu, Ifa berharap pesona budaya lokal Banyuwangi ini dapat meningkatkan peran serta anak-anak muda di bidang kreatif. “Generasi muda harus menjadi elemen penting. Apabila generasi mudanya memiliki kualitas unggul dalam memajukan budaya daerah yang didasarkan pada keimanan dan akhlak mulia, insya Allah bangsa ini akan besar,” ujarnya optimistis.


Investor Daily

L Gora Kunjana/GOR

Investor Daily

Sumber: Google News Budaya

Reponsive Ads