Ponpes Walisongo di Tuban Gabungkan Budaya Arab-Jawa - Surya Pesona Ramadan Ponpes Walisongo di Tuban Gabungkan Budaya Arab-Jawa...
Pesona Ramadan
Ponpes Walisongo di Tuban Gabungkan Budaya Arab-JawaHal ini tak lepas dari cerita masa lalu saat pertama kali Nasrullah datang ke bukit yang hanya berpenguhuni sekitar 12 kepala keluarga itu pada 1977.
Selasa, 6 Juni 2017 19:50SURYA.co.id | TUBAN â" Ponpes Walisongo menjadi salah satu pesantren yang menggabungkan budaya Arab dan Jawa. Itu tak lepas dari kemampuan sang pengasuh, KH Nur Nasroh Hadiningrat, yang pandai melakukannya.
âSelama tidak menyimpang dengan syariah Islam,â kata RM Abraham Naja Mangkunegara, salah satu pengurus Ponpes Walisongo yang sekaligus anak ketiga KH Nur Nasroh Hadiningrat.
Hal ini tak lepas dari cerita masa lalu saat pertama kali Nasroh datang ke bukit yang hanya berpenguhuni sekitar 12 kepala keluarga itu pada 1977.
Dia mengabdi kan diri di Dusun Gomang usai menjalani pendidikan pesantren di beberapa ponpes di Indonesia. Sang kiai-lah yang meminta Nasroh untuk menyampaikan ajaran Islam di sana.
Penduduk di sana masih menyembah matahari ketika itu. Budaya Jawa masih melekat. Salah satu contoh budaya Jawa yang masih ada di sana saat ini adalah hitung-hitungan pencarian hari baik.
âKami mempertahankan ajaran salaf yang dulu dan memberi pelajaran baru kepada masyarakat,â ujarnya. (fla/ufi)
Baca: Simbol - simbol Islam dalam Masjid Satu Tiang di Tuban