Survei SMRC: 9 dari 10 Warga Indonesia Anggap ISIS Ancaman NKRI - KOMPAS.com KOMPAS.com/IHSANUDDIN Saiful Mujani saat merilis hasil surveiny...
KOMPAS.com/IHSANUDDIN Saiful Mujani saat merilis hasil surveinya di Kantor SMRC, Jakarta, Minggu (4/6/2014).
JAKARTA, KOMPAS.com - Mayoritas masyarakat di Indonesia tidak setuju dengan perjuangan Islamic State of Iraq and Syria ( ISIS) dan Hizbut Tahrir Indonesia untuk mendirikan negara khilafah. Hal ini diketahui berdasarkan survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang dirilis di Jakarta, Minggu (4/6/2017).
Survei menemukan bahwa dari 66,4 persen responden yang tahu ISIS sebanyak, 89,6 persen menyatakan tidak atau sangat tidak setuju dengan perjuangan mereka.
"Bahkan 91,3 perse n di antaranya mendukung negara melakukan pelarangan," kata Peneliti Utama SMRC, Saiful Mujani.
Lebih jauh, survei ini juga menemukan bahwa 9 dari 10 (89,3 persen) rakyat Indonesia menganggap ISIS adalah ancaman pada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang bersendikan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. Sebanyak 92,9 persen menyatakan ISIS tidak boleh hidup di Indonesia.
Baca juga: Survei SMRC: 9,2 Persen WNI Setuju Indonesia jadi Negara Khilafah
Tidak berbeda dengan ISIS, penolakan juga diberikan kepada Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang belakangan berusaha dibubarkan oleh pemerintah.
Dari 56,7 persen warga yang mengetahui HTI memperjuangkan gagasan khilafah, sebanyak 68,8 persen warga menyatakan menolak perjuangan mereka. Sementara dari 75,4 persen yang tahu niat pemerintah membubarkan HTI, 78,4 persen menyetujuinya.
"HTI tidak begitu dikenal seperti ISIS. Namun, mayoritas warga tahu cita cita perjuangan HTI, y akni mendirikan khilafah dan hampir semua warga Riska setuju cita-cita tersebut," ucap Saiful Mujani.
Penelitian SMRC menggunakan 1.500 responden sebagai sampel. Mereka dipilih dengan cara multistage random sampling. Survei dilakukan pada WNI yang berumur 17 tahun atau sudah menikah.
Margin of error pada penelitan tersebut sebesar 2,7 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Survei dilakukan pada 14-20 Mei 2017.
Baca juga: Jokowi, Pulau Miangas, dan Upaya Menangkal ISIS dari Marawi
Kompas TV Ada WNI Sengaja Mau ke Filipina Untuk Gabung ISIS? Berita TerkaitAntisipasi ISIS dari Filipina, TNI Kerahkan Alutsista hingga NelayanTNI AD Siap Antisipasi Dampak Serangan ISIS di MarawiCegah Masuknya Militan ISIS, TNI dan Polri Perketat Pengamanan Perbatasan "Khilafah Tak Akan Mampu Mewadahi Keberagaman Indonesia" Terkini Lainnya "Muslim Cyber Army yang Asli Tak Pernah Campuri Politik Indonesia" Nasional 04/06/2017, 23:03 WIB Hidayat Nur Wahid: Negara Tidak Boleh Terjebak dengan Adu Domba Nasional 04/06/2017, 22:48 WIB HNW: Penyebutan Nama Amien Rais di Kasus Alkes Timbulkan Fitnah Nasional 04/06/2017, 22:31 WIB Azyumardi Minta Ide Pelibatan Presiden dalam Memilih Rektor Dibatalkan Nasional 04/06/2017, 22:22 WIB SAFE Net: Persekusi Meluas ke Sejumlah Wilayah Megapolitan 04/06/2017, 22:21 WIB Bermain di Sungai, Kakak Beradik Tewas Tenggelam Regional 04/06/2017, 22:04 WIB Sandiaga Dukung Penertiban Permukiman di Seberang RPTRA Kalijodo Megapolitan 04/06/2017, 21:52 WIB Marapi Meletus, Empat Kecamatan Terdampak Abu Vulkanik Regional 04/06/2017, 21:44 WIB Jonatan Gagal, Indonesia Raih Dua Gelar Juara Thailand Open Olahraga 04/06/2017, 21:42 WIB Azyumardi Azra: Islam di Indonesia Terlalu Besar untuk Bisa Gagal Nasional 04/06/2017, 21:36 WIB Gencatan Senjata 4 Jam, 134 Warga Sipil Diselamatkan dari Marawi Internasional 04/06/2017, 21:25 WIB SAFE Net: Korban Pers ekusi Tidak Ada Hubungannya dengan Pendukung Ahok Megapolitan 04/06/2017, 21:22 WIB Todung: Persekusi Bisa Menjadi Sumber Disintegrasi Indonesia Nasional 04/06/2017, 21:22 WIB Polisi Bekuk Pelaku Judi "Online" Beromzet hingga Rp 50 Juta Per Hari Regional 04/06/2017, 21:12 WIB Opsi Lokasi Pertandingan Sepak Bola Asian Games 2018 Olahraga 04/06/2017, 21:10 WIB Load MoreSumber: Google News