Tifatul: Fahri Bukan Kader PKS, Tak Usah Ikut Campur Urusan Partai - Detikcom Selasa 06 Juni 2017, 12:45 WIB Tifatul: Fahri Bukan Kader...
Selasa 06 Juni 2017, 12:45 WIB Tifatul: Fahri Bukan Kader PKS, Tak Usah Ikut Campur Urusan Partai Andhika Prasetia - detikNews Fahri Hamzah (kiri) dan Tifatul Sembiring. (Andhika Akbarayansyah/detikcom) Jakarta - Anggota Majelis Syuro PKS Tifatul Sembiring meminta Fahri Hamzah tidak perlu mencampuri urusan partai, apalagi terkait dengan pergantian pimpinan. Menurutnya, Fahri bukan lagi kader PKS.
"Itu Fahri nggak boleh ngomong gitu, dia bukan anggota PKS lagi. Itu yang saya bilang ke Fahri, nggak usah ikut campur urusan partai," kata Tifatul di gedung DPR, kompleks parlemen, Senayan, Jakpus, Selasa (6/6/2017).
Menurutnya, saat ini putusan PN Jaksel terkait dengan status keanggotaan Fahri di PKS belum inkrah. Sambil berpantun, Tifatul mengimbau setiap pihak tak perlu ribut lagi.
"Kan masih banding, belum inkrah. Jadi, singkatnya, banyak rumput di sekitar dahlia, nggak usah ribut, ini cuman urusan dunia," ujarnya.
Di bawah kepemimpinan Presiden Sohibul Iman, PKS memang memecat Fahri dari seluruh keanggotaan partai. Fahri melawan serta menggugat keputusan itu ke PN Jakarta Selatan dan menang.
Meski begitu, PKS masih melakukan perlawanan hukum dengan mengajukan banding. Hubungan Fahri dengan PKS memang masih dingin. Di tengah permasalahan itu, Wakil Ketua DPR tersebut kembali bermanuver menyerang pimpinan PKS.
"Ada banyak generasi di dalam PKS yang mulai sadar bahwa cara mengelola politik seperti PKS sekarang ini adalah salah. Presiden partainya diganti. Nggak bagus orang itu,& quot; tutur Fahri, Senin (5/6).
"Saya percaya dan berdoa bahwa kepemimpinan PKS sekarang ini akan segera berganti dengan pemimpin yang mengerti persoalan sehingga bisa mewakili persoalan umat," ucapnya.
Serangan Fahri pun menambah bumbu isu comeback-nya Anis Matta sebagai Presiden PKS. Meski tak mau berbicara gamblang, dia memberikan pujian kepada Anis.
"Partai ini pernah diuji di masa sulit. Kasus LHI (Luthfi Hasan Ishaq) itu terjadi persis setahun menjelang pemilu dan persidangannya, vonis kepada LH hanya 4 bulan menjelang pemilu. Tapi dengan kepemimpinan Pak Anis yang bagus waktu itu, suara kita malah nambah 300 ribu," kata Fahri.
(dkp/elz)Sumber: Google News