Page Nav

HIDE
Kamis, Agustus 14

Pages

Breaking News:

Ads Place

Click Here

BIN Kantongi Nama-nama Pihak yang Terlibat Kartel Perikanan - KOMPAS.com

BIN Kantongi Nama-nama Pihak yang Terlibat Kartel Perikanan - KOMPAS.com Rakhmat Nur Hakim/Kompas.com (kiri ke kanan) Deputi VI BIN Sundawan...

BIN Kantongi Nama-nama Pihak yang Terlibat Kartel Perikanan - KOMPAS.com

(kiri ke kanan) Deputi VI BIN Sundawan Salya dan Ketua Umum Masyarakat Perikanan Nusantara Ono Surono menyampaikan keterangan pers kepada wartawan terkait isu kartel perikananRakhmat Nur Hakim/Kompas.com (kiri ke kanan) Deputi VI BIN Sundawan Salya dan Ketua Umum Masyarakat Perikanan Nusantara Ono Surono menyampaikan keterangan pers kepada wartawan terkait isu kartel perikanan

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi VI Bidang Komunikasi dan Informasi Badan Intelijen Negara ( BIN) Sundawan Salya mengatakan, BIN telah mengantongi nama-nama pihak yang terlibat kartel perikanan.

Hal ini seperti yang disampaikan Kepala BIN Budi Gunawan saat memberikan sambutan pada acara Halaqah Nasional Alim Ulama di Jakarta, Kamis (13/7/2017) kemarin.

Budi menyebutkan, ada kekuatan kartel yang ingin menggeser Susi Pudjiastuti dari kursi Menteri Kelautan dan Perikanan.

"Dengan Pak Kepala menyatakan tentunya Beliau punya," ujar Sundawan, saat ditanya wartawan seusai bertemu Masyarakat Perikanan Nusantara, di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (14/7/2017).

Baca: Kepala BIN Budi Gunawan: Kekuatan Kartel Bermain agar Bu Susi Diganti

Namun, ia tak bisa membeberkan nama-nama tersebut karena termasuk dalam proses kerja BIN.

Saat ditanya mengapa baru sekarang disuarakan keberadaan kartel tersebut, Sundawan mengatakan, merupakan bagian dari trigger mechanism.

"Gini, kan ada sebuah proses ya. Proses itu kan by trigger. Mungkin trigger-nya kemarin. Oleh karena itu Bapak Kepala sampaikan. Hati-hati, g itu lho. Jangan sampai menjadi korban semua," papar Sundawan.

Ia mengatakan, beberapa demonstrasi yang belakangan muncul menggugat kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti jangan sampai mengadu domba pemerintah dan nelayan.

"Demonstrasi saya kira suatu hal yang normatif. Tapi kalau demonstrasi ini ditunggangi dalam tanda kutip, kan sayang Beliau-beliau (nelayan dan pengusaha) ini. Kasihan," kata Sundawan.

Baca: Penjelasan BIN soal Kartel yang Ingin Menggeser Susi Pudjiastuti

"Kami konsisten, commit terhadap nelayan yang merupakan bagian dari kita juga. Tidak boleh tidak. Kami harus commit di situ," lanjut dia.

Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan mengatakan, ekonomi Indonesia saat ini dikuasai oleh kartel pangan dan energi.

Menurut Budi, kartel ini sulit diberantas karena memiliki jaringan yang sangat luas.

Ia menyebutkan, kartel tersebut saat ini tengah berusaha menggoyang Susi Pudjiastuti dari kursi Menteri Kelautan dan Perikanan. Misi ini dilancarkan karena bisnis mereka terganggu dengan kinerja Susi.

"Bu Susi sekarang sedang mengalami serangan balik yang sangat kuat, demo nelayan dan sebagainya," kata Budi Gunawan, saat menjadi pembicara dalam Halaqah Nasional Alim Ulama se-Indonesia di Jakarta, Kamis (13/7/2017).

"Kekuatan ini lah yang bermain untuk Ibu Susi diganti," tambah Budi.

Kompas TV Susi Pudjiastuti memerangi penangkapan ikan ilegal digambarkan dalam sebuah komik di Jepang

Berita Terkait

Penjelasan BIN soal Kartel yang Ingin Menggeser Susi Pudjiastuti

Kepala BIN Budi Gunawan: Kekuatan Kartel Bermain agar Bu Susi Diganti

Penelitian Mahasiswa: Kebijakan Menteri Susi Ganti Pukat dengan "Gillnet Millenium" Efektif

Protes Kebijakan Menteri Susi, Sejumlah Nelayan Diterima di Istana

Terkini Lainnya

Marin Cilic Tembus Final Wimbledon 2017

Marin Cilic Tembus Final Wimbledon 2017

Olahraga 14/07/2017, 22:49 WIB Setelah Belajar dari YouTube, Komplotan Ini Bobol ATM di 3 Kota

Setelah Belajar dari YouTube, Komplotan Ini Bobol ATM di 3 Kota

Megap olitan 14/07/2017, 22:37 WIB Polisi Ambon Sita 185 Liter Miras dari Sebuah Mobil Dinas

Polisi Ambon Sita 185 Liter Miras dari Sebuah Mobil Dinas

Regional 14/07/2017, 22:20 WIB Banjir Terjang 3 Kelurahan di Polewali, Ribuan Rumah Terendam

Banjir Terjang 3 Kelurahan di Polewali, Ribuan Rumah Terendam

Regional 14/07/2017, 22:14 WIB Memancing Seorang Diri, Pria Ini Tewas Tenggelam di Waduk Manggar

Memancing Seorang Diri, Pria Ini Tewas Tenggelam di Waduk Manggar

Regional 14/07/2017, 22:05 WIB Begini Cara Pelaku Membawa 1 Ton Sabu

Begini Cara Pelaku Membawa 1 Ton Sabu

Megapolitan 14/07/2017, 22:03 WIB Ambulans Dinkes Tak Datang, Pasien Kanker Diangkut Pakai Pikap ke RS

Ambulans Dinkes Tak Datang, Pasien Kanker Diangkut Pakai Pikap ke RS

Regional 14/07/2017, 21:57 WIB Begini Cara Mereka Beri Dukungan untuk KPK...

Begini Cara Mereka Beri Dukungan untuk KPK...

Nasional 14/07/2017, 21:45 WIB Pemkot Bekasi Sambut Positif Rencana Bangun Jalan Aspal Dicampur Sampah Plastik

Pemkot Bekasi Sambut Positif Rencana Bangun Jalan Aspal Dicampur Sampah Plastik

Megapolitan 14/07/2017, 21:34 WIB Protes Penutupan Masjid Al-Aqsa, Ulama Jerusalem Ditangkap

Protes Penutupan Masjid Al-Aqsa, Ulama Jerusalem Ditangkap

Internasional 14/07/2017, 21:30 WIB Dilantik Jadi Bupati Bener Meriah, Ahmadi Disebut 'Anak Ajaib'

Dilantik Jadi Bupati Bener Meriah, Ahmadi Disebut "Anak Ajaib"

Regional 14/07/2017, 21:27 WIB Polisi Buru Sopir Truk Bermuatan 1,7 Ton Ganja di Pidie

Polisi Buru Sopir Truk Bermuatan 1,7 Ton Ganja di Pidie

Regional 14/07/2017, 21:20 WIB Bayar Rp 2,3 Miliar, Sandera Pertama Penunggak Pajak di Kalimantan Dibebaskan

Bayar Rp 2,3 Miliar, Sandera Pertama Penunggak Pajak di Kalimantan Dibebaskan

Regional 14/07/2017, 21:08 WIB Polisi Sebut Penumpang Ojek 'Online' Lompat dari Motor karena Salah Paham

Polisi Sebut Penumpang Ojek "Online" Lompat dari Motor karena Salah Paham

Megapolitan 14/07/2017 , 21:04 WIB Seorang Napi Kabur dari Lapas Tanjung Raja

Seorang Napi Kabur dari Lapas Tanjung Raja

Regional 14/07/2017, 21:04 WIB Load MoreSumber: Google News

Tidak ada komentar

Latest Articles

Click Here