Page Nav

HIDE

Pages

Breaking News:

latest

Ads Place

CEO Telegram Meminta Maaf ke Menkominfo, Untuk Apa? - KOMPAS.com

CEO Telegram Meminta Maaf ke Menkominfo, Untuk Apa? - KOMPAS.com Techcrunch Founder Telegram Pavel Durov ...

CEO Telegram Meminta Maaf ke Menkominfo, Untuk Apa? - KOMPAS.com

Founder Telegram Pavel DurovTechcrunch Founder Telegram Pavel Durov

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Komunikasi dan Informatika ( Menkominfo), Rudiantara, mengatakan telah menerima permintaan maaf dari CEO Telegram, Pavel Durov, pada Minggu (16/7/2017) pagi ini.

Permintaan maaf itu terkait pengoperasian layanan chat Telegram di Tanah Air yang tak sesuai dengan perundang-undangan karena memuat channel yang berbau radikalisme dan terorisme.

Rudiantara menceritakan, Durov selama ini tidak tahu bahwa Kominfo telah berupaya menghubungi Telegram sejak 2016. Terlepas dari itu, Rudiantara mengapresiasi respons dari Durov.

"Saya mengapresiasi respons dari Pavel Durov dan Kominfo akan menindaklanjuti secepatnya dari sisi teknis lebih detil agar SOP bisa segera diimplementasikan," kata dia pada KompasTekno, Minggu (16/7/2017), lewat pesan singkat.

Permintaan maaf Durov ini sekaligus membantah klaim pendiri Telegram ini yang mengaku belum pernah dihubungi pemerintah Indonesia.

Sebelumnya, Durov mengatakan adanya keanehan dalam pemblokiran Telegram di Indonesia karena ia tidak pernah mendapat permintaan penghapusan konten maupun komplain dari Kominfo. (Baca: Telegram Diblokir di Indonesia, CEO Bilang Itu Aneh)

Meski permintaan maaf Telegram sudah terucap dan diterima pemerintah, belum disebutkan kapan pemblokiran Telegram akan dicabut. Langkah-langkah teknis yang tengah disiapkan Kominfo pun belum diumbar.

"Kami fokus untuk secepatnya membuat proses teknis," hanya begitu ujar Rudiantara.

Diketahui, Pavel D urov melalui channel resmi Telegram-nya pada hari ini menjabarkan tiga poin solusi agar pemerintah membatalkan pemblokiran layanan chatting tersebut. Berikut ketiga poinnya.

Pertama, memblokir semua channel publik yang berhubungan dengan terorisme, sesuai laporan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

Kedua, Pavel telah menghubungi Kemenkominfo via e-mail untuk menjalin komunikasi personal sehingga ke depannya lebih efisien berhubungan terkait pemberantasan konten terorisme.

Ketiga, Telegram sedang membentuk tim moderator khusus yang paham bahasa dan budaya Indonesia. Dengan begitu, laporan-laporan tentang konten berbau terorisme bisa diproses dengan lebih cepat dan akurat.

Seperti diketahui, layanan chat Telegram mulai diblokir pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika pada Jumat (14/7/2017). Alasan pemblokiran layanan pesaing WhatsApp ini terkait konten radikalisme dan terorisme.

Telegram diblokir karena dianggap memuat kanal bermuatan propaganda radikalisme, terorisme, paham kebencian, ajakan atau cara merakit bom, cara melakukan penyerangan, disturbing images, dan lain-lain yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan di Indonesia.

Baca: Mengapa Aplikasi Telegram Disukai Teroris?

Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:
  • Telegram Diblokir di Indonesia

Berita Terkait

Telegram Diblokir di Indonesia, CEO Bilang Itu "Aneh"

Telegram dan WhatsApp Sama-sama Pakai Enkripsi, Apa Bedanya?

3 Upaya Telegram agar Blokir Dicabut di Indonesia

Akankan Pemerintah Buka Blokir Telegram?

Terkini Lainnya

CEO Telegram Meminta Maaf ke Menkominfo, Untuk Apa?

CEO Telegram Meminta Maaf ke Menkominfo, Untuk Apa?

Internet 16/07/2017, 17:45 WIB Grab Bakal Dapat Guyuran Dana Rp 26 Triliun?

Grab Bakal Dapat Guyuran Dana Rp 26 Triliun?

e-Business 16/07/2017, 16:33 WIB Facebook Siapkan Headset VR Murah Meriah?

Facebook Siapkan Headset VR Murah Meriah?

Gadget 16/07/2017, 15:00 WIB Grab Bagi Uang Hingga Rp 133 Juta untuk Peretas

Grab Bagi Uang Hingga Rp 133 Juta untuk Peretas

Internet 16/07/2017, 13:30 WIB Akankan Pemerintah Buka Blokir Telegram?

Akankan Pemerintah Buka Blokir Telegram?

Internet 16/07/2017, 12:14 WIB 3 Upaya Telegram agar Blokir Dicabut di Indonesia

3 Upaya Telegram agar Blokir Dicabut di Indonesia

Internet 16/07/2017, 10:21 WIB Diperbarui, Path Jadi Mirip Instagram

Diperbarui, Path Jadi Mirip Instagram

Software 16/07/2017, 08:34 WIB Wanita Selfie Bikin Rusak Karya Seni Rp 2,66 Miliar

Wanita Selfie Bikin Rusak Karya Seni Rp 2,66 Miliar

Internet 15/07/2017, 16:17 WIB Dibongkar, Ini Jeroan Galaxy Note 7 Rekondisi

Dibongkar, Ini Jeroan Galaxy Note 7 Rekondisi

Gadget 15/07/2017, 13:55 WIB Telegram dan WhatsApp Sama-sama Pakai Enkripsi, Apa Bedanya?

Telegram dan WhatsApp Sama-sama Pakai Enkripsi, Apa Bedanya?

Software 15/07/2017, 11:11 WIB Kompetisi 'Startup' The NextDev 2017 Digelar

Kompetisi "Startup" The NextDev 2017 Digelar

e-Business 15/07/2017, 10:30 WIB Mengapa Aplikasi Telegram Disukai Teroris?

Mengapa Aplikasi Telegram Disukai Teroris?

Software 15/07/2017, 08:30 WIB Telegram Diblokir di Indonesia, CEO Bilang Itu 'Aneh'

Telegram Diblokir di Indonesia, CEO Bilang Itu "Aneh"

Internet 14/07/2017, 20:58 WIB Ini Alasan Pemerintah Blokir Telegram

Ini Alasan Pemerintah Blokir Telegram

Internet 14/07/2017, 20:49 WIB Netizen Gaungkan Petisi Tolak Pemblokiran Telegram

Netizen Gaungkan Petisi Tolak Pemblokiran Telegram

Internet 14/07/2017, 19:20 WIB Load MoreSumber: Google News

Tidak ada komentar

Latest Articles