Page Nav

HIDE
Senin, Juni 23

Pages

Breaking News:

Ads Place

Click Here

Fadli Zon: Pemerintah Berusaha Jegal Prabowo Jadi Capres 2019 - KOMPAS.com

Fadli Zon: Pemerintah Berusaha Jegal Prabowo Jadi Capres 2019 - KOMPAS.com Kementerian Sekretaris Negara Presiden Joko Widodo saat bertemu K...

Fadli Zon: Pemerintah Berusaha Jegal Prabowo Jadi Capres 2019 - KOMPAS.com

Presiden Joko Widodo saat bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor, Senin (31/10/2016).Kementerian Sekretaris Negara Presiden Joko Widodo saat bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor, Senin (31/10/2016).

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menuduh ada upaya penjegalan oleh pemerintah terhadap Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk maju kembali Pemilu Presiden 2019.

Sebab, Pemerintah bersikukuh tidak ingin mengubah ambang batas presiden (presidential threshol) dalam revisi UU Pe milu.

"Menurut saya yang ada sekarang itu pemerintah sedang berusaha untuk menjegal Pak Prabowo untuk menjadi calon dan ini tidak masuk akal," ujar Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/7/2017).

Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/7/2017).KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/7/2017).Presidential threshold dianggap sudah tak relevan karena adanya putusan Mahkamah Konstitusi bahwa pemilu legislatif dan pemilu presiden selanjutnya digelar serentak.

(baca: Yusril Ancam Gugat UU Pemilu jika "Presidential Threshold" Tak Dihapus)

Bagi Fadli, angka presidential threshold yang lama, yaitu 20 persen perolehan kursi atau 25 persen perolehan suara nasional, sudah basi karena telah dipakai pada pemi lu 2014.

Namun, ia menyayangkan keputusan soal presidential threshold justru dipaksakan sebagai keputusan politik, bukan keputusan hukum konstitusional.

Ia berharap, partai-partai yang ada mampu melihatnya secara jernih dan mengambil keputusan karena mau mendukung kandidat tertentu.

(baca: Ketum PPP: Koalisi Pemerintah Solid Tak Ubah 'Presidential Threshold')

"Jelas kok arahnya ini mau dibikin semacam calon tunggal. Partai-partai itu mau membikin calon tunggal, kalau pun (calon lain) ada, ya boneka saja. Dan saya kira itu tidak bagus bagi demokrasi. Jangan ini dijadikan alat untuk menjegal Pak Prabowo," kata Wakil Ketua DPR RI itu.

Asumsi penjegalan Prabowo dilihat dari kemampuan pemerintah mengumpulkan partai-partai yang ada. Di samping itu, pemerintah juga menggunakan pendekatan kekuasaan.

(baca: Ini Alasan Pemerintah Dorong "Presidential Threshold" 20-25 Persen)

Bahkan, konfigurasi koalisi pun sudah berubah sejak tiga partai anggota Koalisi Merah Putih (KMP), yakni PPP, Golkar dan PAN merapat ke pemerintah.

"Ya kami kan tidak bodoh lah ya. Bahwa partai-partai itu juga bisa direkrut sedemikian rupa atau digalang sedemikian rupa. Saya kira itu politik," tuturnya.

Pihaknya juga telah bersiap menempuh semua langkah, termasuk mengajukan uji materi ke Mahkamah Konstitusi (MK) jika angka presidentjal threshold yang diketok 20-25 persen.

Hal itu, kata Fadli, agar demokrasi tetap pada aturan.

"Sekarang pemerintah berusaha menggalang koalisi yang sebesar-besarnya dengan suara parpol dan threshold yang mau dikuasai, didominasi sehingga nanti tidak ada calon lain," kata Fadli.

Panitia Khusus telah selesai membahas RUU Pemilu. Pembahasan menyisakan lima isu krusial yang akan diputuskan pada Rapat Paripurna pada 20 Juli 2017. Keputusan bisa diambil dengan cara musyawarah mufakat atau voting.

Saat ini, Pansus telah menyiapkan lima paket opsi untuk dipilih agar segera bisa diputuskan pada Rapat Paripurna.

Kelima isu krusial tersebut, yakni ambang batas pencalonan presiden, ambang batas parlemen, sistem pemilu, sebaran kursi perdaerah pemilihan, dan metode konversi suara.

Kompas TV Pansus RUU Pemilu Bahas 5 Isu Krusial yang Buntu Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:
  • Revisi UU Pemilu
  • Jelang Pemilu 2019

Berita Terkait

Gerindra Sebut Argumen Pemerintah soal "Presidential Threshold" Keliru

Ketum PPP: Koalisi Pemerintah Solid Tak Ubah 'Presidential Threshold'

Roy Suryo: Jika Pakai UU Pemilu Lama, Tak Ada "Presidential Threshold"

Yusril Ancam Gugat UU Pemilu jika "Presidential Threshold" Tak Dihapus

Pemerintah Ngotot "Presidential Threshold" 20 Persen, Ini Kata Wiranto

Terkini Lainnya

 Beda Klub, Tapi Tetap Optimistis Juara

Beda Klub, Tapi Tetap Optimistis Juara

Olahraga 17/07/2017, 17:57 WIB Istana: 'Reshuffle' Hanya Presiden dan Wapres yang Tahu

Istana: "Reshuffle" Hanya Presiden dan Wapres yang Tahu

Nasional 17/07/2017, 17:44 WIB Yang Dilakukan Polri Pasca Gugatan Hary Tanoe Ditolak....

Yang Dilakukan Polri Pasca Gugatan Hary Tanoe Ditolak....

Nasional 17/07/2017, 17:44 WIB 603 Eks Karyawan AP I Tagih Tunjangan Hari Tua Sebesar Rp 71 Miliar

603 Eks Karyawan AP I Tagih Tunjangan Hari Tua Sebesar Rp 71 Miliar

Regional 17/07/2017, 17:44 WIB Kepala Sekolah yang Keluarkan Aturan Diskriminatif Akan Dipindah

Kepala Sekolah yang Keluarkan At uran Diskriminatif Akan Dipindah

Regional 17/07/2017, 17:36 WIB Polisi: Pengendara Motor Masuk Trotoar Bisa Dikenai Denda Rp 500.000

Polisi: Pengendara Motor Masuk Trotoar Bisa Dikenai Denda Rp 500.000

Megapolitan 17/07/2017, 17:20 WIB Pilkada Jateng, Sudirman Said Kantongi Restu PAN?

Pilkada Jateng, Sudirman Said Kantongi Restu PAN?

Regional 17/07/2017, 17:19 WIB Pulang MOS, Siswa Ini Meninggal Setelah Minum Soda Campur Susu di Kafe

Pulang MOS, Siswa Ini Meninggal Setelah Minum Soda Campur Susu di Kafe

Regional 17/07/2017, 17:15 WIB Bandar Lampung dan Pintu Rezeki pada Perayaan Hari Keluarga Nasional…

Bandar Lampung dan Pintu Rezeki pada Perayaan Hari Keluarga Nasional…

Regional 17/07/2017, 17:13 WIB Pelaku dan Korban 'Bullying' di Thamrin City Disebut Sudah Berpelukan

Pelaku dan Korban "Bullying" di Thamrin City Disebut Sudah Berpelukan

Megapolitan 17/07/2017, 17:11 WIB Praperadilan Hary Tanoe Ditolak, Polisi Fokus Lengkapi B   erkas Perkara

Praperadilan Hary Tanoe Ditolak, Polisi Fokus Lengkapi Berkas Perkara

Nasional 17/07/2017, 17:10 WIB Wiranto: Apa Tidak Genting kalau Ada Gerakan Tolak Demokrasi dan NKRI?

Wiranto: Apa Tidak Genting kalau Ada Gerakan Tolak Demokrasi dan NKRI?

Nasional 17/07/2017, 17:04 WIB Kadisdik DKI: Siswa yang Menyaksikan Jadi Pelaku 'Bullying' Non-verbal

Kadisdik DKI: Siswa yang Menyaksikan Jadi Pelaku "Bullying" Non-verbal

Megapolitan 17/07/2017, 17:04 WIB Dievakuasi dari Kebun Karet, Tubuh Orangutan Di   penuhi Puluhan Peluru

Dievakuasi dari Kebun Karet, Tubuh Orangutan Dipenuhi Puluhan Peluru

Regional 17/07/2017, 17:02 WIB 'Nyambi' Jadi Kurir Sabu, Seorang Sipir Lapas Diamankan

"Nyambi" Jadi Kurir Sabu, Seorang Sipir Lapas Diamankan

Regional 17/07/2017, 16:55 WIB Load MoreSumber: Google News

Tidak ada komentar

Latest Articles

Click Here