Fahri Hamzah: Keberadaan Komnas HAM Sudah Tidak Relevan... - RMOL.CO (Siaran Pers) Babel Banten Bengkulu Jabar ...
- Babel
- Banten
- Bengkulu
- Jabar
- Jakarta
- Jateng
- Jatim
- Kalbar
- Kalteng
- Papua
- Sumbar
- Sumsel
- Sumut
- RMTV
- Bank DKI Akan Terus Kembangkan Kartu JakartaOne, 03 JULI 2017 , 23:38:00
- DPR Tak Mau Terburu-buru Selesaikan Revisi UU Terorisme, 03 JULI 2017 , 23:23:00
- Tanjung Priok Kedatangan 2.027 Penumpang Hari Ini, 03 JULI 2017 , 22:52:00
- ICW Suruh Prof. Romli Berbesar Hati dan Ketik Dua Kata Ini Di <i>Google</i>, 03 JULI 2017 , 22:45:00
- DPR Apresiasi Penanganan Arus Mudik Dan Balik Lebaran, 03 JULI 2017 , 22:28:00
SENIN, 03 JULI 2017 , 19:58:00 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
Fahri Hamzah/RM
RMOL. Kalangan dewan menilai keberadaan Komnas HAM sudah tidak relevan dengan keadaan Indonesia saat ini. Berita Terkait Fahri Hamzah: Guru-Guru Besar Sengaja Dimobilisasi Untuk Mendukung KPK Ini Respon DPR Soal Dugaan Calon Komisioner Komnas Ham Terlibat Ormas Radikal Surat Terbuka Fahri Untuk Para Guru Besar"Saya mulai agak takut dengan perkembangan lembaga semi negara, termasuk Komnas HAM. Jadi akhirnya lembaga ini tidak relevan. Karena tidak releva n akhirnya manajemen di dalam tambah kacau," jelas dia di Gedung DPR RI Jakarta, Senin (3/7).
Pernyataan ini sekaligus diutarakan terkait temuan rekam jejak calon komisioner Komnas HAM yang memiliki afiliasi dengan partai politik atau korporasi dan gerakan radikal.
Fahri juga mengusulkan kepada Presiden Jokowi untuk mengevaluasi keberadaan lembaga semi negara ini bersama DPR. Kata dia, ada 106 lembaga semi negara di Indonesia setelah 7 lembaga dibubarkan di awal pemerintahan Jokowi.
"Coba evaluasi lagi jangan-jangan lembaga ini tidak diperlukan, mumpung lagi hemat sekarang, bubarin aja toh tidak ada fungsinya di negara kok," jelasnya.
Fahri khawatir jika tidak segera dievalusi maka lembaga-lembaga ini hanya akan menjadi alat kepentingan dari sekelompok orang.
"Ada pretensi bersaing dengan lembaga inti, ada pretensi untuk misalnya mengembangkan kratifitas yang tidak ada dasarnya dalam UU, atau termasuk kemudian menjadi ajang pertarungan or ang," demikian politisi PKS itu. [sam]
Berita Lainnya Selengkapnya
Pasukan Tempur TNI Tidak Boleh Dikirim Ke M..
SELASA, 04 JULI 2017
ASN Bandung Barat 100 Persen Hadir Di Hari ..
SELASA, 04 JULI 2017
Gerindra: Aneh Kalau Penikaman Brimob Dikai..
SELASA, 04 JULI 2017
DPR Tak Mau Terburu-buru Selesaikan Revisi ..
SENIN, 03 JULI 2017
DPR Apresiasi Penanganan Arus Mudik Dan Bal..
SENIN, 03 JULI 2017
KPK Tidak penting Tanggapi Wacana Pembubara..
SEN IN, 03 JULI 2017
VIDEO POPULERBNN Selidiki Narkoba Jenis Flakka
, 03 JULI 2017 , 15:00:00
Ini Sanksi Buat PNS Bolos!
, 03 JULI 2017 , 13:00:00
FOTO POPULERRI 1 Beli Kerak Telor
, 03 JULI 2017 , 02:26:00
Antar Obama Ke Bandara
, 02 JULI 2017 , 18:45:00
Amankan Kapal Tak Berizin
, 02 JULI 2017 , 12:58:00
Berita PopulerBerita TerkiniPerspektif Derek Manangka Yang Keliru Tentang Sosok Pak HT Dan Surya Paloh
02 Juli 2017 07:45
Orang Luar Jawa Tidak Bisa Jadi Presiden, Apalagi Hary Tanoe
02 Juli 2017 17:53
Terima Dana Hibah 90 Miliar, ICW Jangan Sampai Dijadikan Alat
02 Juli 2017 04:24
Jokowi Pintar Dekati Rakyat
03 Juli 2017 09:07
Di Balik Tuduhan Dirut Sindo Pada Surya Paloh
02 Juli 2017 16:33
ASN Bandung Barat 100 Perse n Hadir Di Hari Pertama Pasca Lebaran
04 Juli 2017 01:53
Takut Disebut Cari Dukungan Pilgub, Risma Jauhi Warga Surabaya
04 Juli 2017 01:30
Djarot Diminta Gelar Silaturahmi Pemikiran Bangun Jakarta
04 Juli 2017 01:10
Mentan Yakin 2 Tahun Lagi Indonesia Masuk 1 0 Besar Negara Pangan
04 Juli 2017 00:47
Kementan: Indonesia Berhasil Keluar Dari Jebakan Impor Pangan
04 Juli 2017 00:36
Trending Tag# ANGKOT |
# MUDIK |
# PENDATANG |
# TEROR |
# TOLERANSI |