Page Nav

HIDE

Pages

Breaking News:

latest

Ads Place

Fahri Hamzah: Saya Rasa yang Gugat UU Pemilu Bisa Menang - KOMPAS.com

Fahri Hamzah: Saya Rasa yang Gugat UU Pemilu Bisa Menang - KOMPAS.com ANTARA FOTO/M AGUNG RAJASA Ketua DPR Setya Novanto (kiri) didampingi W...

Fahri Hamzah: Saya Rasa yang Gugat UU Pemilu Bisa Menang - KOMPAS.com

Ketua DPR Setya Novanto (kiri) didampingi Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah (kanan) mengetuk palu saat rapat sidang Paripurna DPR ke-32 masa persidangan V tahun sidang 2016-2017 di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (21/7/2017) dini hari. DPR mengesahkan RUU Pemilu menjadi undang-undang setelah melalui mekanisme dan memilih opsi A, yaitu Presidential Threshold sebesar 20 persen kursi DPR atau 25 persen suara nasional.ANTARA FOTO/M AGUNG RAJASA Ketua DPR Setya Novanto (kiri) didampingi Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah (kanan) mengetuk palu saat rapat sidang Paripurna DPR ke-32 masa persidangan V tahun sidang 2016-2017 di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (21/7/2017) dini hari. DPR mengesahkan RUU Pemilu menjadi undang-undang setelah melal ui mekanisme dan memilih opsi A, yaitu Presidential Threshold sebesar 20 persen kursi DPR atau 25 persen suara nasional.

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fahri Hamzah mengaku, punya keyakinan bahwa para penggugat UU Pemilu akan memenangkan gugatan di Mahkamah Konstitusi (MK).

Setelah pengesahan Rancangan Undang-Undang Pemilu, Jumat (21/7/2017) dini hari, sejumlah pihak menyatakan siap mengajukan gugatan ke MK karena tak sepakat dengan ketentuan presidential threshold 20-25 persen.

"Yang tidak setuju threshold 20 persen itu cukup besar kan, jadi empat dari 10 fraksi. Jadi kalau kemudian di tingkat bawah, di masyarakat mau ada yang judicial review, itu pasti terjadi," kata Fahri, di Kompleks Parlemen Senayan, Jumat.

"Dan saya punya perasaan itu bisa menang, karena konsep threshold ini bertentangan dengan prinsip pemilu presiden dan wakil presiden secara langsung," lanjut Fahri.
Baca: Mendagri Siap jika UU Pemilu Digugat ke MK

Diwarnai aksi "walk out"

Pengesahan RUU Pemilu melalui mekanisme yang panjang dalam rapat paripurna yang berlangsung pada Kamis (20/7/2017) malam, hingga Jumat (21/7/2017).

Keputusan diambil setelah empat fraksi yang memilih RUU Pemilu dengan opsi B, yaitu presidential threshold 0 persen, melakukan aksi walk out.

Dengan demikian, DPR melakukan aklamasi untuk memilih opsi A, yaitu presidential threshold sebesar 20 persen kursi DPR atau 25 persen suara nasional, karena peserta rapat paripurna yang bertahan berasal dari enam fraksi yang menyetujui opsi A.

"Paket A kita ketok secara aklamasi. Berikutnya saya persilakanMendagri unt uk menyampaikan pandangan pemerintah," ujar Ketua DPR Setya Novanto yang memimpin paripurna.

Agenda voting untuk mengesahkan RUU Pemilu diwarnai aksi walk out setelah empat fraksi menilai sistem presidential threshold 20-25 persen bertentangan dengan konstitusi, dalam hal ini prinsip keserentakan Pemilu 2019.

Siapa saja yang menyatakan akan mengajukan uji materi UU Pemilu?

Baca:
Mereka yang Sudah Bersiap Gugat UU Pemilu
Yusril: Saya Akan Lawan UU Pemilu yang Baru Disahkan ke MK
Gerindra Siapkan Uji Materi bila "Presidential Threshold" Tak Dihapus

Kompas TV DPR RI Sahkan Undang-Undang Pemilu Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:
    Revisi UU Pemilu

Berita Terkait

Menkumham: Silakan kalau Ada yang Mau Gugat UU Pemilu ke MK

Mereka yang Sudah Bersiap Gugat UU Pemilu ke MK...

Ini Penjelasan soal 5 Isu Krusial RUU Pemilu yang Akhirnya "Diketok Palu"

Yusril: Saya Akan Lawan UU Pemilu yang Baru Disahkan ke MK

Mendagri Siap jika UU Pemilu Digugat ke MK

Terkini Lainnya

Djarot Pastikan Panti Jompo dan Lapas Terbuka Akan Dibangun di Ciangir

Djarot Pastikan Panti Jompo dan Lapas Terbuka Akan Dibangun di Ciangir

Megapolitan 21/07/2017, 14:10 WIB Djarot Ucapkan Selamat Datang kepada Kapolda Metro yang Baru

Djarot Ucapkan Selamat Datang kepada Kapolda Metro yang Baru

Megapolitan 21/07/2017, 14:02 WIB Kuasa Hukum Minta Blokir Rekening La Nyalla Dibuka

Kuasa Hukum Minta Blokir Rekening La Nyalla Dibuka

Regional 21/07/2017, 13:59 WIB Fahri Hamzah: Saya Rasa yang Gugat UU Pemilu Bisa Menang

Fahri Hamzah: Saya Rasa yang Gugat UU Pemilu Bisa Menang

Nasional 21/07/2017, 13:57 WIB BNN: Narkoba Flakka Sudah Masuk Indonesia

BNN: Narkoba Flakka Sudah Masuk Indonesia

Megapolitan 21/07/2017, 13:53 WIB Kios Belum Tersedia, Warga Rusun Pesakih Berjualan di Dalam Hunian

Kios Belum Tersedia, Warga Rusun Pesakih Berjualan di Dalam Hunian

Megapolitan 21/07/2017, 13:52 WIB Krishna Mur   ti Dimutasi Jadi Kepala Biro Misi Internasional Polri

Krishna Murti Dimutasi Jadi Kepala Biro Misi Internasional Polri

Nasional 21/07/2017, 13:51 WIB Akun Medsos Pasangan Calon Kepala Daerah Harus Didaftarkan ke KPU

Akun Medsos Pasangan Calon Kepala Daerah Harus Didaftarkan ke KPU

Regional 21/07/2017, 13:48 WIB KPU Mulai Tahapan Pemilu 2019 pada Agustus 2017

KPU Mulai Tahapan Pemilu 2019 pada Agustus 2017

Nasional 21/07/2017, 13:33 WIB Mengukur Kegenting   an Pembubaran HTI dan Penerbitan Perppu Ormas

Mengukur Kegentingan Pembubaran HTI dan Penerbitan Perppu Ormas

Nasional 21/07/2017, 13:32 WIB Djarot Ingin Alih Fungsikan Lapas Salemba Jadi Museum

Djarot Ingin Alih Fungsikan Lapas Salemba Jadi Museum

Megapolitan 21/07/2017, 13:29 WIB Tahanan Dipindahkan ke Lapas Terbuka Ciangir agar Lebih Produktif

Tahanan Dipindahkan ke Lapas Terbuka Ciangir agar Lebih Produktif

Megapolitan 21/07/2017, 13:27 WIB Warga Rusun Pesakih Keluhkan Pembagian Modal Usaha

Warga Rusun Pesakih Keluhkan Pembagian Modal Usaha

Megapolitan 21/07/2017, 13:14 WIB Seorang Pemain Sriwijaya FC Dilaporkan Perkosa Gadis di Bawah Umur

Seorang Pemain Sriwijaya FC Dilaporkan Perkosa Gadis di Bawah Umur

Regional 21/07/2017, 13:08 WIB Jack Miller Masih Rahasiakan Rencana Musim Depannya

Jack Miller Masih Rahasiakan Rencana Musim Depannya

Olahraga 21/07/2017, 13:03 WIB Load MoreSumber: Google News DPR

Tidak ada komentar

Latest Articles