Page Nav

HIDE

Pages

Breaking News:

latest

Ads Place

Induk 7-Eleven Jual Aset Properti untuk Kembangkan Bisnis Lain - Kumparan.com (Siaran Pers) (Pendaftaran) (Blog)

Induk 7-Eleven Jual Aset Properti untuk Kembangkan Bisnis Lain - Kumparan.com (Siaran Pers) (Pendaftaran) (Blog) Seven Eleven ditutup. (Foto...

Induk 7-Eleven Jual Aset Properti untuk Kembangkan Bisnis Lain - Kumparan.com (Siaran Pers) (Pendaftaran) (Blog)

7-Eleven Tutup

Seven Eleven ditutup. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
PT Modern Internasional Tbk (MDRN) pada 30 Juni 2017 memutuskan untuk menutup seluruh gerai 7-Eleven. Hal ini dilakukan untuk menyelamatkan unit bisnis lainnya yang dimiliki perusahaan.Seteleh penutupan 7-Eleven, MDRN akan mengembangkan dua lini bisnis lain yang sudah dijalankan sebelum mengelola franchise 7-Eleven. Kedua lini bisnis tersebut ialah, Divisi Medical Imaging, yang membawahi distribustor peralatan kesehatan medis merek Shimadzu dan Sirona. Kemudian, PT Modern Data Solusi (MDS), yang melakukan distribusi document management solution merek Ricoh dan Fujifilm.Menurut Presiden Direktur MDRN, Sungkono Honoris, pihaknya tengah mempertimbangkan opsi-opsi untuk pendanaan belanja modal (capital expenditure/capex) dalam menghidupkan kedua lini bisnis di atas. Salah satunya melalui penjualan aset perseroan yang tidak produktif lagi, seperti aset properti. "Pada saat ini Perseroan sedang mempertimbangkan pilihan opsi terbaik untuk pendanaan capex untuk menghidupkan dua lini Perseroan yang masih berpotensi, seperti penjualan aset Perseroan yang tidak produktif lagi (berupa properti) untuk kemudian hasil penjualannya digunakan sebagai capex," ujar Sungkono, dalam keterbukaan informasinya kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), di kutip kumparan (kumparan.com), Selasa (18/7).

Baca Juga :

Sungkono tak menjelaskan secara rinci berapa nilai aset properti yang akan dijual untuk dana capex bisnis lain MDRN. Namun yang jelas pihaknya tetap akan mempertahankan aktivitas-aktivitas kedua lini bisnis selain 7-Eleven.Lebih lanjut, Sungkono menjelaskan MDRN saat ini belum me miliki rencana penambahan lini bisnis lain, selain kesehatan dan percetakan. Hal ini dikarenakan MDRN tengah fokus pada penyelesaian kewajiban-kewajiban akibat penutupan gerai 7-Eleven.

Konferensi Pers Seven Eleven

Konferensi Pers Seven Eleven. (Foto: Edy Sofyan/kumparan)
"Apabila seluruh kewajiban-kewajiban Perseroan tekah diselesaikan, maka kemungkinan Manajemen akan memikirkan kembali potensi-potensi bisnis lain yang dapat dikembangkan oleh Perseroan," imbuh Sungkono.Menurut laporan keuangan konsolidasi MDRN pada kuartal I-2017 (tidak diaudit), MDRN masih mengalami kerugian sebesar Rp 447,9 miliar, berbanding terbalik pada saat kuartal I-2016, yang masih mampu mendapatkan laba Rp 21,3 miliar.Sumber: Google News Bisnis

Tidak ada komentar

Latest Articles