Page Nav

HIDE

Pages

Breaking News:

latest

Ads Place

"Memang Sudah Terjadi Pelemahan KPK Itu..." - KOMPAS.com

"Memang Sudah Terjadi Pelemahan KPK Itu..." - KOMPAS.com abba gabrillin Logo Komisi Pemberantasan Korupsi di Gedung Baru KPK, Kuni...

"Memang Sudah Terjadi Pelemahan KPK Itu..." - KOMPAS.com

Logo Komisi Pemberantasan Korupsi di Gedung Baru KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (22/2/2016).abba gabrillin Logo Komisi Pemberantasan Korupsi di Gedung Baru KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (22/2/2016).

JAKARTA, KOMPAS.com - Kekhawatiran terhadap pelemahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akibat menjadi obyek hak angket oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dianggap sebagai kekhawatiran yang wajar.

Bahkan, pengamat politik dari Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti menyatakan bahwa pelemahan terhadap KPK sudah terjadi.

"Memang sudah terjadi apa yang kita sebut pe lemahan itu," kata Ray seusai acara diskusi di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (15/7/2017).

Hal itu, kata dia, terlihat dari kinerja KPK yang agak terganggu, misalnya pada pengusutan kasus korupsi pengadaan KTP elektronik atau e-KTP.

Dalam beberapa kesempatan, pansus kerap kali menegaskan tidak menyasar kasus tertentu. Namun, menurut Ray, KPK sudah menemui hambatan untuk mengusut kasus e-KTP.

Misalnya, saat Agun Gunandjar tidak menghadiri pemeriksaan saksi karena sebagai Ketua Pansus Angket sedang memimpin pansus menemui sejumlah narapidana kasus korupsi di Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat.

Ray memprediksi tujuan hak angket tak hanya berakhir pada rekomendasi terhadap KPK sebagai lembaga.

Menurut dia, tak menutup kemungkinan angket KPK akan berujung pada revisi Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK. Sebab, untuk merevisi UU KPK, DPR tak membutuhkan instrumen hak angket.

(Baca juga: Pansus Dinilai Tak Punya Fokus dan Tujuan, Bagaimana Akhir Angket KPK?)

Pansus Hak Angket KPK sejak dibentuk memang menuai kontroversi. Mulai dari ketuk palu pengesahan pansus, kritik sudah mulai berdatangan.

Keabsahan pembentukan hak angket pun dipertanyakan. Terlebih sejumlah pakar hukum tata negara telah menyatakan bahwa KPK tidak bisa menjadi objek hak angket.

Penolakan pun dilancarkan oleh berbagai pihak, termasuk unsur masyarakat. Aksi-aksi juga dilakukan, baik di depan gedung KPK maupun di depan gedung DPR.

(Baca: Ramai-ramai Tolak Hak Angket terhadap KPK...)

Bersamaan dengan penolakan tersebut, pansus juga mulai menggalang dukungan. Beberapa kelompok menyatakan dukungannya, misalnya disampaikan langsung lewat forum audiensi kepada pansus.

Pansus juga sudah melakukan halalbihalal sekaligus meminta dukungan kepada dua institusi penegak hukum lainnya, yakni Kepolisian RI dan Kejaksaan Agung.

Awal pekan ini, pansus bahkan menyambangi Markas Besar Kepolisian RI da n Kantor Kejaksaan Agung.

(Baca juga: KPK: Semoga Hak Angket Bukan Ajang untuk Membela Teman)

Kompas TV Pernyataan Pansus Angket dan MA Soal Safari Konstitusi Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:
  • Pansus Hak Angket KPK

Berita Terkait

Pansus Dinilai Tak Punya Fokus dan Tujuan, Bagaimana Akhir Angket KPK?

KPK: Semoga Hak Angket Bukan Ajang untuk Membela Teman

Akademisi hingga Jaksa Agung Dukung Pansus Angket, Ini Kata KPK

Ramai-ramai Tolak Hak Angket terhadap KPK...

"Kenapa Memperbaiki Kinerja KPK Harus Lewat Hak Angket?"

Terkini Lainnya

Cegah Radikalisme, Mensos Minta Uji Kompetensi Guru Diperketat

Cegah Radikalisme, Mensos Minta Uji Kompetensi Guru Diperketat

Nasional 15/07/2017, 22:56 WIB Korban Tumpahan Minyak di NTT Diupayakan Dapat Kompensasi

Korban Tumpahan Minyak di NTT Diupayakan Dapat Kompensasi

Regional 15/07/2017, 22:56 WIB PAN Mengaku Tak Pernah Dilibatkan dalam Pembahasan Perppu Ormas

PAN Mengaku Tak Pernah Dilibatkan dalam Pembahasan Perppu Ormas

Nasional 15/07/2017, 22:40 WIB Terseret Arus Saat Mandi di Laut, 5 Orang Tewas di Nagekeo

Terseret Arus Saat Mandi di Laut, 5 Orang Tewas di Nagekeo

Regional 15/07/2017, 22:33 WIB Kenang Liu Xiaobo, Ribuan Warga Hong Kong Turun ke Jalan

Kenang Liu Xiaobo, Ribuan Warga Hong Kong Turun ke Jalan

Internasional 15/07/2017, 22:33 WIB Jalani Fungsi Keluarga, Mulailah dengan Kumpul 20 Menit dalam Sehari

Jalani Fungsi Keluarga, Mulailah deng an Kumpul 20 Menit dalam Sehari

BrandzView 15/07/2017, 22:20 WIB Sukmi, TKI di Saudi, Putus Komunikasi dengan Keluarga Sejak 1995

Sukmi, TKI di Saudi, Putus Komunikasi dengan Keluarga Sejak 1995

Megapolitan 15/07/2017, 22:17 WIB 'Memang Sudah Terjadi Pelemahan KPK Itu...'

"Memang Sudah Terjadi Pelemahan KPK Itu..."

Nasional 15/07/2017, 22:04 WIB Garbine Muguruza, Juara Baru pada Turnamen Wimbledon

Garbine Muguruza, Juara Baru pada Turnamen Wimbledon

Olahraga 15/07/2017, 21:54 WIB BMKG Sebut Tak Ada Gempa Susulan di Gorontalo

BMKG Sebut Tak Ada Gempa Susulan di Gorontalo

Regional 15/07/2017, 21:40 WIB Kebakaran Kapal di Pati Diduga akibat Pengelasan di Salah Satu Kapal

Kebakaran Kapal di Pati Diduga akibat Pengelasan di Salah Satu Kapal

Regional 15/07/2017, 21:29 WIB Gempa 5,9 SR Guncang Gorontalo, Warga Berlarian Keluar Rumah

Gempa 5,9 SR Guncang Gorontalo, Warga Berlarian Keluar Rumah

Regional 15/07/2017, 21:21 WIB Propam Selidiki Video Kapolres Simalungun Cekoki Warga dengan Miras

Propam Selidiki Video Kapolres Simalungun Cekoki Warga dengan Miras

Regional 15/07/2017, 21:15 WIB Khawatir Ada Ledakan, Pemadaman Kebakaran Pelabuhan Juwana Dihentikan

Khawatir Ada Ledakan, Pemadaman Kebakaran Pelabuhan Juwana Dihentikan

Regional 15/07/2017, 21:07 WIB Sejumlah Kendala Hambat Proses Pemadaman Kebakaran Pelabuhan Juwana

Sejumlah Kendala Hambat Proses Pemadaman Kebakaran Pelabuhan Juwana

Regional 15/07/2017, 20:39 WIB Load MoreSumber: Google News DPR

Tidak ada komentar

Latest Articles