Menghargai Manusia lewat Filosofi Budaya - Koran Jakarta Selasa 25/7/2017 | 01:00Tari Kolosal 1.000 Barong ...
Selasa 25/7/2017 | 01:00Tari Kolosal 1.000 Barong Menghargai Manusia lewat Filosofi Budaya
Foto : ANTARA/Prasetia Fauzani
Sejumlah penari Barong berjajar di sepanjang jalan utama Kediri di kawasan Simpang Lima Gumul. Penari Barong tersebut merupakan bagian utama dari Tari Kolosal 1.000 Barong yang mengangkat tema sentral âMenghargai Manusia melalui Filosofi Budayaâ. A A A Pengaturan Font
Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, menggelar atraksi seni budaya berupa tari kolosal 1.000 barong Nusantara di kawasan Simpang Lima Gumul (SLG) kabupaten setempat, dalam rangkaian Pekan Budaya dan Pariwisata Kabupaten Kediri 2017.
Wakil Bupati Kediri Masykuri mengemukakan kegiatan tari kolosal ini diselenggarakan dengan melibatkan para seniman dari kabupaten ini. Pemerintah kabupaten memilih tarian ini sekaligus untuk mengenalkan kebudayaan daerah. âTarian ini adalah warisan budaya khas Kediri dan ini luar biasa. Pusat saja belum pernah menghadirkan seperti ini, tapi di Kabupaten Kediri mampu,â katanya, Minggu (23/7).
Ia mengatakan, kegiatan tari kolosal 1.000 barong memang sengaja dibuat. Bagi orang Jawa, kata-kata 1.000 penuh makna. Selain karena jumlah yang besar, angka 1.000 punya makna filosofi berarti menghargai orang lain.
Ia mencontohkan, bagi orang Jawa ketika memegang kepala orang lain akan minta izin âNyuwun sewuâ.
âTulisan 1.000 ini besar, artinya banyak. Kami buat atraksi 1.000 barong, tapi sebenarnya yang menari lebih dari itu, bisa sampai 2.000 orang, bahkan lebih,â ujarnya.
Ia menambahkan, kegiatan tari kolosal 1.000 barong ini memang menjadi agenda rutin selama kurun waktu beberapa tahun terakhir dalam kegiatan pekan budaya dan pariwisata di Kabupaten Kediri. Pemkab ingin melestarikan sekaligus mengenalkan kebudayaan kabupaten pada masyarakat luas.
Selain mengundang tamu dari sejumlah daerah di Indonesia, dalam kegiatan ini juga kedatangan tamu dari sejumlah negara. Mereka kebetulan sedang ada kegiatan, dan sengaja singgah untuk menonton acara tari kolo sal 1.000 barong itu. Mereka pun menjadi tamu kehormatan pemkab.
Masykuri berharap, kegiatan ini akan terus diselenggarakan, bahkan jumlah peserta juga akan bertambah setiap tahun. Ia ingin, dengan kegiatan itu kesenian dari Kabupaten Kediri akan tambah dikenal, hingga ke mancanegara.
âKami harapkan dengan kegiatan ini, anak-anak akan semakin mencintai seni daerah, khususnya Kediri. Dengan ini pula, pariwisata di daerah juga berkembang,â ujarnya.
Dalam acara pekan budaya dan pariwisata tersebut, pemkab juga mengundang seniman dari berbagai daerah. Mereka ikut menyumbangkan atraksinya, dengan ikut pentas dalam acara tersebut. Beberapa daerah itu misalnya dari Ambon, Bontang, dan sejumlah daerah lainnya. Masykuri menambahkan, saat mengadakan kegiatan pekan budaya dan pariwisata, pemkab memang mengundang mereka. Hal yang sama juga dilakukan daerah-daerah itu, dengan ikut mengundang Kabupaten Kediri untuk pentas.
âKami selalu tukar budaya. Kalau kam i ada kegiatan, kami pasti hadirkan, begitu juga jika mereka ada kegiatan, kami juga hadir. Itu saja kuncinya,â katanya.
Kegiatan pekan budaya dan pariwisata ini digelar 16-22 Juli 2017. Sejumlah acara digelar memeriahkan kegiatan ini, seperti parade budaya dan pawai mobil hias, pameran pariwisata budaya dan UMKM, serta sejumlah acara lainnya.
Dalam kegiatan tersebut, sebelum tari kolosal dimulai, sejumlah penari membawakan tarian tradisional. Temanya terkait cerita Panji. Setelahnya, dilanjutkan dengan atraksi bersama, tari kolosal 1.000 barong. Seluruh seniman mengenakan barong lengkap dengan beragam aksesorinya. pur/R-1
Bali Mandara Mahalango
Pada kesempatan berbeda, sebanyak 70 pementasan seni meramaikan ajang Bali Mandara Mahalango (BMM) di Taman Budaya, Denpasar, yang akan digelar dari 9 Ju li 2017 hingga 50 hari ke depan. âSetiap hari akan menampilkan satu pementasan, khusus pada akhir pekan ada dua pementasan dan berlangsung selama 50 hari,â kata Kadis Kebudayaan Provinsi Bali Dewa Putu Beratha saat menggelar pertemuan dengan para kurator dan panitia, di Denpasar, Minggu.
Pembukaan Bali Mahalango di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Denpasar, dengan menyajikan garapan kolosal musik kolaborasi Pramusti Bali berjudul âHarmoni Gita Nusantaraâ.
Sementara itu, pengamat sekaligus kurator Bali Mandara Mahalango, Prof Dr I Made Bandem mengatakan hadirnya pentas kesenian setelah pelaksanaan Pesta Kesenian Bali (PKB) tentu semakin menguatkan pemetaan kesenian di Bali. âTiga agenda seni terbesar berhasil kita petakan untuk menampung para kreator seni menyajikan karyanya di panggung seni pertunjukan di Bali, yaitu PKB yang diformat berdasarkan perda dalam upaya pelestarian dan pengembangan kesenian klasik, sedangkan Mahalango kini hadir member ikan ruang atau menampung kesenian yang lebih populer, ditambah Bali Mandara Nawanatya yang lebih mengarah pada kesenian kotemporer,â ujar Bandem.
Bandem mengemukakan, pada ajang PKB porsi kesenian klasik hampir 60 persen, sementara kesenian populer dan kontemporer masing-masing 20 persen, sedangkan Bali Mahalango memberikan kesempatan kesenian populer 60 persen, dan kesenian klasik dan kotemporer masing- masing 20 persen. Untuk pagelaran Bali Nawanatya formatnya kesenian kotemporer 60 persen, sedangkan kesenian populer dan kesenian klasik masing-masing 20 persen.
âNah yang cukup menggetarkan Bali Mahalango tahun lalu telah menghasilkan karya baru, di antaranya garapan drama musikal oleh ISI Denpasar, dan Wayang Rare Angon dengan menampilkan dalang lebih dari satu. Ini kita patut bangga, greget seniman kita luar biasa,â ucapnya.
Oleh ka rena itu, menurut dia, tidak salah kalau pemerintah telah memberikan ruang kebebasan kepada para seniman agar mampu menghadirkan karya baru, yang menghibur, dan tentunya sehat ditonton.
Sementara itu, penanggung jawab sajian kolosal musik kolaborasi yang juga Ketua Pramusti Bali, IGN âRahmanâ Murthana menyatakan kesiapan para artis, pelawak yang akan mengisi hajatan pembukaan Bali Mandara Mahalango nanti. âPramusti merupakan persatuan, artis, musisi, pencipta lagu dan insan seni. Kali ini kami menggarap sebuah kolaborasi musik dengan mengusung tema yang sangat relevan digaungkan saat ini yaitu momentum semangat nasionalisme kebhinekaan kita,â ucap Rahman.
Garapan tersebut nantinya dibagi menjadi beberapa segmen atau sesi pentas. Setiap pengantar dibagi beberapa segmen dengan menampilkan lawakan Bali yang menyampaikan narasi pentas.
âKami hadirkan pelawak-pelawak senior seperti Dabdab, Perak, Cedil serta kelompok Topeng Tugek, Carangsari, Badung, den gan harapan gaung pembukaan menghadirkan para pelawak senior tersebut mampu menggetarkan panggung nantinya,â ujarnya.
Sejumlah pengisi acara yang dilibatkan di antaranya Sanggar Palawara, Cahya Art, Drum Percusion, musisi yang tampil adalah Joni Agung & Double T feat Genjek Masekepung dan sejumlah artis Pramusti Bali lainnya.
âSelain memanfaatkan momentum nasionalisme, juga mengapresiasi sesepuh musisi Bali, almarhum IGP Wedhasmara. Beliau adalah musisi pencipta lagu yang sudah menasional. Untuk mengapresiasi beliau, kami akan bawakan lagu-lagu ciptaannya, dan kita bangga memiliki musisi yang melegenda,â pungkasnya. pur/R-1
Tidak ada komentar