Militer Cina Tampilkan Sosok Unmanned Supply Truck 8Ã8 Militer Cina Tampilkan Sosok Unmanned Supply Truck 8Ã8 indomiliter | 21/07/20...
Militer Cina Tampilkan Sosok Unmanned Supply Truck 8Ã8 indomiliter | 21/07/2017 | Drone, Prototipe, Truk Militer | 1 Comment
Dengan basis tank amfibi BMP-3, tahun lalu Rusia berhasil merilis prototipe drone tank atau Unmanned Combat Ground Vehicle (UCGV) dalam proyek âUdar.â Dan masih dalam segmen drone di permukaan, belum lama ini Kementerian Pertahanan Nasional Cina telah melangsungkan uji coba sebuah drone truk berpenggerak 8Ã8. Belum diketahui persis platform truk yang diadopsi, namun nampak jelas drone truk ini diperankan sebagai Unmanned Supply Truck. Ditilik dari tampilannya, truk yang dikendalikan remote dan otomatis ini mirip dengan truk Tatra T815 8Ã8 yang dioperasikan Korps Marinir TNI AL.
Baca juga: Udar UCGV â" Robot Tempur Lapis Baja dari Platf orm Tank Amfibi BMP-3
Dikutip dari Janes.com (18/7/2017), tidak diketahui persis lokasi tempat uji coba truk âmisteriusâ ini, namun oleh media di Cina, truk yang dikembangkan oleh Norinco ini disebut sebagai smart supply vehicles. Berlaku layaknya drone, selain dapat dikendalikan secara remote oleh operator, drone truk juga dapat berjalan otomatis dengan setting lewat waypoint GPS untuk navigasi di jalanan.
Baca juga: Inilah Tatra T815-7, Tank Transporter BMP-3F Korps Marinir TNI AL
Cina sendiri tak asing dalam meracik beragam perangkat elektronik dan sistem senjata yang aslinya dari luar negeri. Tetkait truk 8Ã8, di Cina salah satunya ada truk SX2300 dari Shaanxi Automotive, truk ini mencomot teknologi dari Steyr. Sementara untuk produksinya Shaanxi menggandeng kerjasama dengan manufaktur truk asal Jerman, MAN pada tahun 2003.
Meski kedengaran baru, prototipe drone truk 8Ã8/10Ã10 sudah dilakukan Amerika Serikat dalam proyek Heavy Expanded Mobility Tactical Truck (HEMTT) yang mengambil basis truk M997. Bahkan di tahun 2012, US Marine telah berhasil menjajal pengoperasian unmanned truck di Afghanistan. Lewat truk yang diberi label TerraMax K-Max 6Ã6 ini, Marinir AS berharap suplai logistik di wilayah pertempuran dapat berjalan optimal, maklum jebakan Improvised Explosive Devices (IED) lumayana masif, dan banyak menewaskan prajurit AS di Afghanistan. Pengembangan K-Max digarap oleh Oshkosh dan Lockheed Martin. Dengan beragam alasan, penugasan K-Max di Afghanistan berakhir pada Maret 2013. (Bayu Pamungkas)
Tags:Cina, drone, GPS, Norinco, Shaanxi, TatraSumber: Indo Militer
Tidak ada komentar