Page Nav

HIDE

Gradient Skin

Gradient_Skin

Pages

Responsive Ad

Olahraga: Belajar dari Choirul Huda, Perlu ada Pelatihan Khusus Cedera Olahraga

Belajar dari Choirul Huda, Perlu ada Pelatihan Khusus Cedera Olahraga ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT Penjaga gawang Persela Lamongan Choirul H...

Belajar dari Choirul Huda, Perlu ada Pelatihan Khusus Cedera Olahraga

Penjaga gawang Persela Lamongan Choirul Huda (tengah) memasuki lapangan sebelum pertandingan melawan Semen Padang dalam lanjutan Gojek Traveloka Liga 1 di Stadion Surajaya Lamongan, Jawa Timur, Minggu (15/10). Choirul Huda meninggal dunia setelah sempat tak sadarkan diri karena mengalami benturan atau tabrakan dengan rekan setimnya, Ramon Rodrigues. Persela Lamongan menang atas Semen Padang FC dengan skor 2-0. ANTARA FOTO/Rahbani Syahputra/aww/17.ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT Penjaga gawang Persela Lamongan Choirul Huda (tengah) memasuki lapangan sebelum pertandingan melawan Semen Padang dalam lanjutan Gojek Traveloka Liga 1 di Stadion Surajaya Lamongan, Jawa Timur, Minggu (15/10). Choirul Huda meninggal dunia setelah sempat tak sadarkan diri karena mengalami benturan atau tabrakan den gan rekan setimnya, Ramon Rodrigues. Persela Lamongan menang atas Semen Padang FC dengan skor 2-0. ANTARA FOTO/Rahbani Syahputra/aww/17.

KOMPAS.COM - Meninggalnya Choirul Huda saat mengawal gawang Persela Lamongan pada pertandingan Liga 1 kontra Semen Padang, Minggu (15/10/2017) sore, menghadirkan duka mendalam bagi persepakbolaan nasional. Di sisi lain, masih ada pekerjaan rumah bagi PSSI untuk memberi pelatihan khusus terkait tindakan penanganan cedera olahraga.

Kapten Persela , Choirul Huda, meninggal dunia, Minggu (15/10/2017) sore. Pemicunya adalah benturan Huda dengan rekan setimnya, Ramon Rodrigues.

Pada menit ke-44, Huda coba mengamankan gawang dari ancaman Marcel Sacramento, tetapi dadanya malah mengenai kaki dari Rodrigues. Huda sempat bergerak, kemudian tidak sadarkan diri.

Tim medis langsung melarikan sang penjaga gawang ke rumah sakit dengan ambulans. Sebelum dilarikan ke rumah sakit, sosok berusia 38 tahun itu sempat mendapatkan pertolongan dengan alat bantu oksigen.

Akan tetapi, nyawa Choirul Huda tak terselamatkan. Kiper yang setia dari awal hingga pengujung kariernya membela Persela itu mengembuskan napas terakhir sekitar pukul lima sore hari.

Baca juga: Jangan Sepelekan Benturan Kepala Saat Berolahraga

Kasus meninggalnya Choirul Huda menjadi sorotan Alfan Nur Asyhar. Dokter tim nasional U-16 Indonesia pun menjelaskan tindakan pertama yang perlu dilakukan bila menghadapi kasus serupa.

Berikut uraian Alfan kepada KOMPAS.com:

Nah ini yg jadi pekerjaan rumah federasi (PSSI) beserta jajaran komite medisnya untuk memantapkan apakah SOP di tingkat bawah sudah sesuai atau belum?

Pelatihan kasus emergency for sports injury mutlak harus diperlukan dan diajarkan untuk s emua tingkatan mulai pemain, ofisial, dan tim medis.

Dikarenakan pengetahuan akan tindakan yang tepat dan cepat merupakan goal seorang atlet akan bisa hidup/cacat/bahkan meninggal dunia.

Saya mengamati kalau publik sekarang baru menyoroti kinerja tim medis. Namun, semua tidak bisa ditimpakan ke tim medis.

Permasalahnnya kompleks dari manajemen federasi sampai ke knowledge dan skill tim medis beserta fasilitas kesehatan yg tersedia.

Syukur sudah ada tim medis yang bekerja daripada tidak ada sama sekali. Nah, ini yg harus cek dan ricek.

Saya rasa perhatian untuk medis sangatlah penting dari federasi tidak hanya pada sistem kepelatihannya saja, karena peran medis juga vital dalam peningkatan prestasi atlet.

Mengeluarkan budget yang besar untuk medis saya rasa bukanlah kerugian.

Kalau pengalaman saya melihat dan membandingkan peralatan medis tim negara Jepang, Korea, dan bahkan Er opa lainnya sudahlah sangat standar.

Kebetulan saya sendiri pernah mengikuti medicine football yg diselenggarakan oleh AFC/FIFA beberapa tahun lalu.

Beberapa tahun lalu sempat ada pelatihan tentang sports injury utk tim medis liga. Tapi Setelahnya kok tidak ada lagi. Ini yang harus kita pertanyakan lagi ke federasi. Kegiatan seperti itu sangatlah penting dan bermanfaat.

Ilmu pengetahuan tentang sports injury mutlak ditambahkan dan diajarkan ke tenaga medis yg bertugas.

Terkadang yang bertugas sebagai tim medis bukanlah seorang dokter, kadang fisioterapi, masseur, dan tenaga paramedis.

Beberapa yang saya amati belum memenuhi standard medis. Ini yang harus federasi bantu utk pemenuhannya.

Mulai dari obat-obatan, alat emergency musculosceletal, emergency cardiorespiration, AED (defibrilator jantung), alat cek suhu udara dan kelembaban. Soal SDM perlu di upgrade ilmunya juga.

Terjadi nya kolaps atau pun susah napas di lapangan memang harus diselesaikan manajemennya di dalam lapangan sampai atlet bisa napas spontan sehingga dibawa ambulans dalam keadaan stabil.

Memang ada beberapa perbedaan antara cervical injury (cedera leher) dengan head injury ataupun thoracal injury (dada)

Karena perbedaan itulah bisa mengakibatkan fatal, hal ini juga harus dikuasai tim medis.

Kalau Fernando Torres (Atletico Madrid), pemain dalam lapangan sudah paham apa yang harus dikerjakan sambil menunggu tim medis masuk lapangan.

Sementara kita belum tahu akan hal itu.

Berita Terkait

Setia Sampai Mati, Banyak yang Minta Buatkan Patung Choirul Huda

Istri Choirul Huda Tak Ada Firasat sebelum Pertandingan

Karangan Bunga Terus Terpasang di Rumah Mendiang Choirul Huda

Alasan Choirul Huda Membela Persela hingga Akhir Hayat...

Terkini Lainnya

Benarkah Berenang Bikin Gemuk?

Benarkah Berenang Bikin Gemuk?

Look Good 16/10/2017, 15:18 WIB Belajar dari Choirul Huda, Perlu ada Pelatihan Khusus Cedera Olahraga

Belajar dari Choirul Huda, Perlu ada Pelatihan Khusus Cedera Olahraga

Feel Good 16/10/2017, 15:11 WIB Kandidat yang Tepat untuk Mendapat ASI dari Donor

Kandidat yang Tepat untuk Mendapat ASI dari Donor

Feel Good 16/10/2017, 14:37 WIB Jejak Tempe di Kampung Sanan

Jejak Tempe di Kampung Sanan

Eat Good 16/10/2017, 13:27 WIB Panduan Pilih Busana untuk Liburan di Musim Gugur

Panduan Pilih Busana untuk Liburan di Musim Gugur

Look Good 16/10/2017, 12:00 WIB 7 Hal Berbeda yang Tidak Dilakukan Ibu dari Generasi Sebelumnya

7 Hal Berbeda yang Tidak Dilakukan Ibu dari Generasi Sebelumnya

Feel Good 16/10/2017, 11:00 WIB Hari Terbaik Untuk “Cuti” Olahraga

Hari Terbaik Untuk “Cuti” Olahraga

Feel Good 16/10/2017, 09:36 WIB Mengapa Du   nia Pengobatan Selalu Menarik?

Mengapa Dunia Pengobatan Selalu Menarik?

Feel Good 16/10/2017, 09:03 WIB Lakukan Ini Bila Pria Ingin Mengerti Perasaan Wanita

Lakukan Ini Bila Pria Ingin Mengerti Perasaan Wanita

Feel Good 16/10/2017, 08:42 WIB Batik Jadi Lebih Natural dengan Warna Alam

Batik Jadi Lebih Natural dengan Warna Alam

Look Good 16/10/2017, 06:45 WIB Buah-Buahan yang Baik untuk Sarapan

Buah-Buahan yang Baik untuk Sarapan

Eat Good 16/10/2017, 05:41 WIB 5 Cara Agar Tidak Tertular Penyakit Kelamin

5 Cara Agar Tidak Tertular Penyakit Kelamin

Feel Good 15/10/2017, 20:59 WIB Membersihkan Wajah Sebelum Tidur Itu Penting

Membersihkan Wajah Sebelum Tidur Itu Penting

Look Good 15/10/2017, 20:30 WIB Jangan Sepelekan Benturan Kepala Saat Berolahraga

Jangan Sepelekan Benturan Kepala Saat Berolahraga

Feel Good 15/10/2017, 19:14 WIB Apakah Panas Dalam Itu?

Apakah Panas Dalam Itu?

Feel Good 15/10/2017, 18:40 WIB Load MoreSumber: Google News

Reponsive Ads