Ditanya Peluang Petahana, Hasto: PDIP Kan Gampang Ditebak Pilgub Jateng Ditanya Peluang Petahana, Hasto: PDIP Kan Gampang Diteba...
Pilgub Jateng
Ditanya Peluang Petahana, Hasto: PDIP Kan Gampang DitebakMeski belum menyebutkan nama, ia mengungkapkan tradisi politik partainya mudah ditebak.
Kompas.com/Dani PrabowoSekjen DPP PDI Perjuangan Hasto KristiyantoLaporan Wartawan Tribun Jateng, M Nur Huda
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Meski Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengaku bahwa DPP sudah mengantongi satu pasangan calon untuk Pilgub Jateng.
Meski belum menyebutkan nama, ia mengungkapkan tradisi politik partainya mudah ditebak.
Hal itu diungkapkan Hasto ketika ditanya sejumlah wartawan mengenai peluang inkamben yakni Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Wakil Gubernur Heru Sudjatmoko, untuk mendapatkan rekomendasi maju kembali di Pilgub 2018 mendatang.
"Tradisi di PDI Perjuangan kita ini berpartai kan paling gampang ditebak. PDI Perjuangan pasti berbicara tentang pancasila, NKRI, konstitusi, kebhinekaan," kata Hasto saat ditemui ketika hadir dalam rapat konsolidasi di DPD PDI Perjuangan Jateng, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (9/11/2017).
Baca: Ini Sindiran Meme dan Kekecewaan Suporter Bali United atas Kontroversi Bhayangkara FC Juara Liga 1
Ia mengatakan, bahwa tradisi di PDI Perjuangan adalah bagi kader partai yang memang mampu menjalankan pemerintahan yang oleh rakyat dinilai baik.
Maka, partai memberikan kesempatan bagi petahana untuk melanjutkan tugasnya.
"Maka kami berikan kesempatan untuk menjabat," ujarnya.
Baca: Cerita Satgas Yonif 410/Alugoro Kodam IV/Diponegoro Empat Hari Terobos Hutan Belantara
Hasto mencontohkan perjalanan politik Joko Widodo yang sebelumnya menjabat sebagai Wali Kota Solo dua periode.
Kemudian dipilih oleh rakyat menjadi Gubernur DKI Jakarta yang oleh partai sebenarnya disiapkan dua periode.
Baca: Waspada! Sepanjang Jalan Provinsi di Brebes Selatan Rawan Pohon Tumbang
Namun rakyat, disebut Hasto, menghendaki menjadi Presiden RI.
"Jadi, PDI Perjuangan menyatu dengan harapan rakyat. Kita berusaha menghindapi 'gap' antara keinginan partai dengan keinginan rakyat itu harus setipis mungkin," tegasnya. (*)
Tidak ada komentar