Pertamina Harus Siap Terima Apapun Tugas dari Pemerintah Pertamina Harus Siap Terima Apapun Tugas dari Pemerintah Keputusan itu membuat P...
Pertamina Harus Siap Terima Apapun Tugas dari Pemerintah
Keputusan itu membuat Pertamina mengaku kehilangan potensi pendapatan hingga Rp 19 triliun.
ISTIMEWALogo PertaminaTRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Institute for Essential Service Reform (IESR) Faby Tumiwa mengatakan PT Pertamina (Persero) harus siap menerima apapun penugasan dari pemerintah.
Hal tersebut terkait keputusan pemerintah yang mengambil keputusan untuk tidak menaikkan harga BBM hingga akhir tahun.
Keputusan itu membuat Pertamina mengaku kehilangan potensi pendapatan hingga Rp 19 triliun.
"Pertamina merup akan BUMN dan harus siap menerima penugasan dari pemerintah. Sebagai BUMN harus siap," kata Faby dalam pernyataannya, Kamis(9/11/2017).
Pihak PT Pertamina (Persero) di bawah komando Elia Massa Manik semestinya lanjut Faby juga tidak menjadikan alasan sejumlah penugasan dari pemerintah sebagai biang keladi dari kerugian yang diterima perseroan.
Menurut Faby, Pertamina sebagai perusahaan kelas dunia seharusnya dapat memperbaiki diri beberapa sektor seperti pelayanan SPBU dan peningkatan kualitas BBM.
Hal itu, jauh lebih baik daripada mengeluh dan menyalahkan sejumlah pihak.
"Seperti kehadiran SPBU Vivo, seharusnya Pertamina nggak perlu takut. SPBU Vivo baru satu, tidak akan memakan pangsa pasar Pertamina. Kalau dilihat dari regulasi, kehadiran SPBU swasta seperti Vivo di bolehkan," jelas dia.
Ketika ditanya apakah pemerintah perlu mendesak Pertamina melakukan audit investigasi perlihal kehilangan kehilangan pendapatan perseroan hingga Rp 19 triliun selama periode Januari-September 2017, Faby mengatakan perlu.
"Sebab transparansi pada sektor- sektor tertentu perlu dilakukan. Paling penting adalah transparansi biaya pengadaan BBM," ujar dia.
Halaman selanjutnya 12
Tidak ada komentar