Demokrat Menyarankan Jokowi Tiru SBY agar Elektabilitas Naik Demokrat Menyarankan Jokowi Tiru SBY agar Elektabilitas Naik ...
Demokrat Menyarankan Jokowi Tiru SBY agar Elektabilitas Naik Reporter:
Ahmad Faiz Ibnu Sani
Editor:Rina Widiastuti
Senin, 18 Desember 2017 20:12 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono didampingi istri, Ani Yudhoyono memotong tumpeng disaksikan Sekjen Hinca Panjaitan dalam perayaan HUT ke-16 Partai Demokrat di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, 9 September 2017. ANTARA FOTO
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Pandjaitan menyarankan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar tak sungkan meniru kebijakan presiden sebelumnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), bila ingin meningkatkan elektabilitasnya menghadapi pemilihan presiden 2019. Pasalnya, meski berstatus inkumben, posisi Jokowi belum aman lantaran pemilih loyalnya masih 30 persen.
Dalam survei PolMark Indonesia diketahui elektabilitas Jokowi mencapai 50,2 persen, tapi loyalisnya hanya 30 persen. Jumlah ini lebih rendah dibandingkan loyalis SBY menjelang pilpres 2009 yang mencapai 60 persen.
Baca: Pemilih Loyal 30 Persen, Jokowi Belum Aman di Pilpres 2019
Hal itu lantaran Jokowi hanya dinilai sukses mempercepat pembangunan infrastruktur, tapi belum berhasil meningkatkan kesejahteraan masyarakat. "Tidak apa-apa Pak Jokowi belajar dari yang kemarin atau adopsi saja (kebijakan) yang empiris untuk mengejar yang ekonomi," k ata Hinca dalam diskusi hasil survei PolMark di SCBD Sudirman, Jakarta, Senin, 18 Desember 2017.
Hinca menjelaskan bahwa kepemimpinan nasional tidak bisa dipotong satu-satu, melainkan berkesinambungan. Hinca mengklaim SBY dulu membangun infrastruktur, ia juga mengatur agar pembangunan itu bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.
Direktur Eksekutif PolMark Indonesia Eep Saefullah Fatah mengatakan masyarakat menganggap Jokowi sukses dalam percepatan pembangunan infrastruktur. Namun, terkait dengan program-program yang bersentuhan dengan hajat hidup, belum langsung dirasakan oleh masyarakat.
Baca: PolMark: Jokowi Ungguli Prabowo, Undecided Voters 35,7 Persen
Ia menjelaskan, dari empat permasalahan bangsa yang paling dikeluhkan masyarakat, tiga di antaranya menyangkut sosial-ekonomi. Permasalahan itu adalah kemiskinan (29,5 persen), harga kebutuhan yang terus naik (16,8 persen), korupsi (16,3 persen), dan sulitnya lapangan pekerjaan (7,8 per sen). Adapun yang berpendapat pembangunan infrastruktur belum merata hanya 4,7 persen.
Karena itu, menurut Eep, Jokowi tidak bisa menjadikan kesuksesan mempercepat pembangunan infrastruktur sebagai jaminan bakal terpilih kembali. "Buktikan kesuksesannya menerpa hajat hidup masyarakat langsung," tuturnya.
Terkait
Meski Ganti Ketua Umum, Golkar Tetap Dukung Jokowi 2019
8 jam lalu
Tak Ada Kursi VVIP untuk Jokowi di Acara Munaslub Golkar
9 jam lalu
Simulasi Penantang Jokowi, Gatot-Anies Didukung 50 Persen Lebih
9 jam lalu
Pesan Jokowi kepada Mahasiswa: Jangan Semua Jadi Pegawai
11 jam lalu
Jokowi: Saingan Berat Golkar di Pemilu adalah PDIP
5 jam lalu
Eks Dirjen Hubla Sebut Bayar Rp 150 Juta ke Paspampres
5 jam lalu
Pengakuan Tonny Budiono Soal 30 Ransel Duit di Kamarnya
8 jam lalu
Tak Ada Kursi VVIP untuk Jokowi di Acara Munaslub Golkar
8 jam lalu
Presiden Jokowi Hadiri Munaslub Partai Golkar
6 jam lalu
Gaya Panglima TNI Berbaret Merah di Mako Kopassus
6 jam lalu
Ekspresi Siti Mashita saat Berpamitan Usai Berkas Perkara Lengkap
7 jam lalu
Momen Keakraban Para Pejabat di Rapat Pengamanan Akhir Tahun
9 jam lalu
Ratusan Driver Online Semarang Gelar Aksi Tuntut Payung Hukum
9 jam lalu
Natal dan Tahun Baru, Bandara Adisucipto Tambah Penerbangan
10 jam lalu
Pasca Gempa 6,9 SR, Warga Turunkan Genteng dari Rumah yang Rusak
12 jam lalu
Aksi Bela Palestina, MUI dan Ulama Buat Pernyataan Sikap
1 hari laluDiusung PDIP, Komandan Brimob Polri Siap Mundur dari Jabatan
KPK Jawab Klaim Pengacara Soal Pemeriksaan Jantung Setya Novanto
Ada Nama Tak Masuk Dakwaan Setya Novanto, KPK: Bagian Strategi
Titiek Soeharto: Semua Sepakat Dukung Airlangga Hartarto, Namun..
Politikus Gerindra Ini Cemas Jika Setya Novanto Bungkam
KPK: Meski Ada Nama yang Raib, Dakwaan Setya Novanto Tetap Sah
Koran Tempo Berikan Penghargaan Startup Pilihan 2017 Hari Ini
Alasan Penolakan Nahdlatul Ulama Turun ke Jalan Bela Palestina
Reserse Awasi Terminal dan Stasiun Sambut Natal dan Tahun Baru
Rumah Wanita Pengunggah Konten SARA Keluarga Panglima TNI Sepi
1 jam lalu
Cerita Maryanti, Pemohon Uji Materi UU Perkawinan
2 jam lalu
Hanif Dhakiri Letakkan Batu Pertama Perumahan TKI di Ponorogo
3 jam lalu
Dakwaan Setya, Maqdir Ismail Tuding KPK Abaikan Pedoman Kejaksaan
3 jam lalu
Terdakwa Kasus Saracen Divonis 1 Tahun Penjara
4 jam lalu
Tri Rismaharini Jadi Pembicara Diskusi Tempo Sambil Pantau Banjir
4 jam lalu
Panglima Hadi Tjahjanto: Alokasi 30 Persen Alutsista untuk TNI AD
4 jam lalu
Jokowi: Saingan Berat Golkar di Pemilu adalah PDIP
5 jam lalu
Tak Terpengaruh Kasus Setya, Golkar Calonkan Jokowi Presiden 2019
5 jam lalu
Blak-blakan, Jokowi Sebut Aneka Faksi di Golkar
5 jam laluSurvei Pilpres 2019, Jokowi Menghadapi Prabowo - Anies
Lembaga survei sudah mulai menyigi kombinasi presiden dan wakilnya yang akan dipilih dua tahun sebelum Pilpres 2019 digelar.
Sumber: Google News Eletabilitas
Tidak ada komentar