Page Nav

HIDE

Gradient Skin

Gradient_Skin

Pages

Responsive Ad

Al Khaththath: Parpol Islam Tak Bisa Tandingi Aksi 212

Al Khaththath: Parpol Islam Tak Bisa Tandingi Aksi 212 Home > Nasional > Berita Politik Al ...

Al Khaththath: Parpol Islam Tak Bisa Tandingi Aksi 212

Home > Nasional > Berita Politik Al Khaththath: Parpol Islam Tak Bisa Tandingi Aksi 212 DHF , CNN Indonesia Kamis, 25/01/2018 08:51 WIB Al Khaththath: Parpol Islam Tak Bisa Tandingi Aksi 212 Sekjen FUI Al Khaththath mengatakan parpol-parpol Islam yang ada saat ini tak memiliki kekuatan politik signifikan dibandingkan massa 212. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono) Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Jenderal Forum Umat Islam (FUI) Al Khaththath menyebut animo pada Aksi 212 jilid pertama (2 Desember 2016) sebagai kekuatan politik yang riil. Ia bahkan m engklaim kekuatan politik massa itu tak akan mampu ditandingi partai politik Islam.
"Ketika 212, 7,5 juta orang berkumpul di Monas, ahli politik tidak ada satu persen... Itu kekuatan politik yang riil," ujar Al Khaththath pada diskusi bertajuk 'Quo Vadis Suara Politik Umat Islam' di Jakarta Selatan, (24/1).
Al Khaththath menyebut kekuatan politik pada aksi 212 bisa terbangun meski hanya ada segelintir tokoh politik. Ia menyebut pentolan Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab, sebagai satu di antaranya.
"Kemarin reuni, tidak ada Habib Rizieq sebagai lambang. Tahun sebelumnya, beliau jadi faktor penentu," ujar Al Khaththath.
Dalam diskusi tersebut, Al Khaththath memilah unsur politik menjadi kekuatan dan tokoh politik. Tokoh politik adalah orang yang ahli tentang ilmu politik. Kekuatan politik, katanya, seperti ulama-ulama di daerah, yang mampu menggerakkan massa.
Al Khaththath mengatakan, masalah parpol Islam saat ini adalah terlalu banyak tokoh politik, tapi kurang kekuatan politik.
Ia mencontohkan Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra. Al Khaththath mengakui kepakaran Yusril dalam urusan hukum dan politik.
Kalau Yusril menangani kasus hukum, ucapnya, pasti menang. Namun hal itu tak terjadi di ranah kontes politik.
"Tapi begitu Pemilu kemarin (2014), di TPS beliau suara PBB cuma tiga. Saya tidak tahu, apa suara beliau, istri, atau pembantunya," sindir Al Khaththath.
Dalam pemilu 2014 silam, di tempat Yusril menggunakan hak suara di TPS 004 kompleks Denpasar, Kelurahan Kuningan Timur, Jakarta Selatan. Di sana, partai yang ia pimpin hanya mendapat 3 suara.
Sementara itu, PDIP 239 suara, Gerinda dengan 35 suara, Partai Golkar 17 suara, Partai Nasdem dengan 12 suara, Partai Demokrat 5 suara, dan PKPI 1 suara.
Pengamat Politik Universitas Negeri Jakarta Ubedillah Badrun berpendapat partai politik berbasis Islam tidak pernah melakukan riset mengenai kebutuhan umat Is lam di Indonesia.
Hal tersebut membuat Parpol Islam lemah dan tak mampu menjaring suara umat Islam. Padahal umat Islam, menurutnya, memiliki potensi sebagai mayoritas di negara ini.
Sekitar 85 persen dari rakyat Indonesia, kata Ubedillah, suaranya terpecah ke sembilan partai politik. Berkaca pada Pemilu 2014, lima Parpol berbasis Islam hanya mampu mendapat 31,41 persen atau sekitar 39,22 juta suara. (kid) Berita Terkait
  • KPU Minta Bantuan BSSN Kawal Sistem TI Pemilu

    KPU Minta Bantuan BSSN Kawal Sistem TI Pemilu

    1 minggu yang lalu
  • Partai Demokrat, Cari Perhatian di Awal 2018 dan Target 2019

    Partai Demokrat, Cari Perhatian di Awal 2018 dan Target 2019

    2 minggu yang lalu
  • Kans Koalisi Gerindra, PKS dan PAN Lawan Jokowi 2019

    Kans Koalisi Gerindra, PKS dan PAN Lawan Jokowi 2019

    3 minggu yang lalu
  • FOTO: Anies-Sandi Terima Amanah Gubernur/Wakil Gubernur DKI

    FOTO: Anies-Sandi Terima Amanah Gubernur/Wakil Gubernur DKI

    3 bulan yang lalu
  • Pemerintah Siap Gelontorkan Dana Lebih Untuk Tambah TPS

    Pemerintah Siap Gelontorkan Dana Lebih Untuk Tambah TPS

    4 bulan yang lalu
  • DPR Dorong e-KTP Dapat Digunakan Mulai Pilkada 2018

    DPR Dorong e-KTP Dapat Digunakan Mulai Pilkada 2018

    5 bulan yang lalu
Berita Lainnya
  • 'Tak Bisa Terjemahkan Nilai Agama, Parpol Islam Sulit Menang'

    'Tak Bisa Terjemahkan Nilai Agama, Parpol Islam Sulit Menang'

    3 jam yang lalu
  • Edy Rahmayadi: Harusnya KPU Resmikan Saya Jadi Gubernur

    Edy Rahmayadi: Harusnya KPU Resmikan Saya Jadi Gubernur

    13 jam yang lalu
  • Kapolri Yakin Pilkada Serentak 2018 Aman

    Kapolri Yakin Pilkada Serentak 2018 Aman

    2 jam yang lalu
  • Wapres Jusuf Kalla: Pemilu 2019, Terumit di Dunia

    Wapres Jusuf Kalla: Pemilu 2019, Terumit di Dunia

    1 hari yang lalu
TERPOPULER
  • Kepolisian Jombang Siapkan Pengawal Pribadi Cabup dan Cawabup

    Kepolisian Jombang Sia pkan Pengawal Pribadi Cabup dan Cawabup

    8 jam yang lalu
  • Hanura Kubu Ambhara Minta Tak Ada Pemecatan Sudding

    Hanura Kubu Ambhara Minta Tak Ada Pemecatan Sudding

    7 jam yang lalu
  • Elektabilitas Perindo Ungguli PSI, PKPI dan PBB

    Elektabilitas Perindo Ungguli PSI, PKPI dan PBB

    10 jam yang lalu
  • Prabowo Ikut Pilpres, Gerindra Berpeluang Menang Pemilu 2019

    Prabowo Ikut Pilpres, Gerindra Berpeluang Menang Pemilu 2019

    16 jam yang lalu
Sumber: Google News Parpol

Reponsive Ads