JK: Perdamaian Hadapi Tantangan Serius jika Banyak Rakyat Miskin JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengungkapkan bahwa konfi...
JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengungkapkan bahwa konfik, kekerasan dan perang banyak terkait dengan masalah ekonomi. Hal itu sudah terbukti dalam berbagai kajian ilmiah-akademis.
Penelitian-penelitian yang dilakukan banyak ahli, kata Kalla, menegaskan bahwa kepincangan dan ketidakadilan ekonomi di antara kelompok warga merupakan salah satu faktor utama konfik dan kekerasan.
“Mereka yang mengalami kepincangan dan ketidakadilan ekonomi termasuk salah satu kelompok paling rawan bagi tumbuhnya radikalisme yang mengakibatkan konfik dan kekerasan," ujar Wapres JK seperti dikutip dari siaran pers, Jakarta, Jumat (26/1/2018).
"Perdamaian, kedamaian dan harmoni menghadapi tantangan serius jika masih banyak warga atau kelompok masyarakat yang menganggur dan miskin sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari,†lanjut Kalla.
Pernyataan Kalla tersebut juga sampaikannya dalam Pidato Pengukuhan DR HC dalam bidang Sosiologi Agama Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Kamis (25/1/2018).
Lantaran hal itu, Kalla menilai, pengembangan pembangunan ekonomi yang berkeadilan dan berimbang sangat esensial untuk penciptaan perdamaian, kedamaian dan harmoni di masyarakat.
Pertumbuhan ekonomi dinilai harus disertai pemerataan yang menyentuh hingga ke desa-desa. Sasarannya tentu untuk memperbaiki kehidupan mereka yang miskin atau menganggur.
Bahkan, tutur Wapres, keadilan ekonomi juga harus mencakup semua lapisan masyarakat, termasuk etnis, hingga kelompok pendatang migran dan penduduk lokal.
Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan, pada tahun 2017 telah terjadi kenaikan jumlah pengangguran di Indonesia sebesar 10.000 orang menjadi 7,04 juta orang pada Agustus 2017 dari Agustus 2016 sebesar 7,03 juta orang.
Semantara itu, untuk kemiskinan, Data BPS per September 2017, jumlah penduduk miskin 26,58 juta, turun dari periode yang sama tahun 2016 yang sebanyak 27,76 juta penduduk miskin.
Terkini Lainnya

BNN Sudah Musnahkan 250 Kg Sabu dari Jaringan Malaysia
Megapolitan 26/01/2018, 13:27 WIB
40,19 Kg Sabu KW 1 Selundupan dari Malaysia Dimusnahkan
Megapolitan 26/01/2018, 13:20 WIB
Spanyol Gunakan Langkah Hukum untuk Hentikan Puigdemont
Internasional 26/01/2018, 13:16 WIB
Pabrik Plastik di Kalideres Terbakar
Megapolitan 26/01/2018, 13:15 WIB
Hari Ini dalam Sejarah: Republik India secara Resmi Lahir
Internasional 26/01/2018, 13:15 WIB
Gara-gara Nutella, Supermarket di Perancis Ricuh
Internasional 26/01/2018, 13:08 WIB
Penjaga Rental PS Tewas Terbakar, Kel uarga Tahu dari Foto di Grup WhatsApp
Regional 26/01/2018, 13:04 WIBIni Alasan Perwira TNI dan Polri Dimungkinkan Jadi Penjabat Gubernur
Nasional 26/01/2018, 13:03 WIB
Menkumham Ingin Pengurusan Paspor dan Visa Bebas Pungli
Nasional 26/01/2018, 13:02 WIB
Sandi Akan Buat Pelatihan Pelayanan untuk Pe narik Becak, Termasuk Cara Gowes
Megapolitan 26/01/2018, 13:01 WIB
KY Antisipasi Calo dalam Seleksi Calon Hakim Agung
Nasional 26/01/2018, 12:56 WIB
Pedagang Tanah Abang: Sebelum Ada Transjakarta, Penghasilan Sehari Enggak Kurang dari Rp 2 Juta
Megapolitan 26/01/2018, 12:51 WIB
Pres iden Diminta Tolak Usul Mendagri soal Dua Petinggi Polri Jadi Penjabat Gubernur
Nasional 26/01/2018, 12:50 WIB
Guncangan Gempa Kembali Terasa di Jakarta
Megapolitan 26/01/2018, 12:47 WIB
Tidak ada komentar