Kasus Pemilu 2016, AS Lansir "Daftar Putin" MIKHAIL KLIMENTYEV / SPUTNIK / AFP Presiden AS Donald Trump (kanan) bersama Presiden R...

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Kementerian Keuangan Amerika Serikat ( AS) mengumumkan telah merilis daftar para pejabat dan pengusaha asal Rusia yang bakal menerima sanksi.
Total, ada 210 nama yang dikenal dekat dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, sehingga daftar tersebut dikenal dengan "Daftar Putin".
Dilansir BBC Selasa (30/1/201 8), nama mereka masuk sebagai bagian dari Undang-undang Menangkal Musuh Amerika melalui Sanksi (Caatsa).
Publikasi nama itu disahkan Senin (29/1/2018) untuk memberi sanksi kepada Rusia yang dituding mengintervensi pemilu 2016, dengan puncaknya Donald Trump menjadi presiden.
Adapun BBC melanjutkan, undang-undang Caatsa itu disahkan oleh Kongres AS pada Agustus tahun lalu.
Baca juga : Direktur CIA Sebut Rusia Bakal Campuri Pemilu Legislatif 2018
Dari 210 orang yang bakal menerima sanksi, rinciannya, terdapat 114 politisi, dan 96 pengusaha.
Dari jajaran pemerintahan Trump, terdapat Perdana Menteri Dmitry Medvedev, Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov, maupun Sekretaris Pers Dmitry Peskov.
Sedangkan dari kalangan pengusaha, terdapat nama dua pemilik klub sepak bola Premier League Inggris.
Yakni bos Chelsea Roman Abramovich, serta pemilik saham mayoritas kedua Arsenal, Alisher Usmanov.
"Meski seb agian besar sosok dalam daftar sudah diketahui, namun munculnya daftar tersebut bakal menimbulkan kekhawatiran akan adanya pihak lain yang disasar di masa depan," ulas BBC.
Kremlin langsung menanggapi beredarnya daftar tersebut dengan menyatakan bahwa AS tengah berusaha menghancurkan hubungan baik dengan mereka.
"Secara formal, kedua negara mempunyai hubungan. Namun, ikatan itu terancam bubar dengan munculnya daftar tersebut," kecam Vladimir Dzhabarov, Wakil Ketua Komite Federasi Bidang Luar Negeri kepada Russian Today.
Sementara Wali Kota Moskwa, Sergey Sobyanin, berujar AS hanya memberi kesempatan Rusia untuk semakin bersatu.
"Perlakuan mereka (AS) kepada kami hanya akan membuat kami semakin kuat, tidak terpecah," tegas Sobyanin.
Baca juga : Putin: Kim Jong Un Menang Ronde Pertama dari Trump
Berita Terkait
Presiden Putin Pernah Jadi "Stuntman" Film Perang Produksi 1970-an
Putin Minta Industri Strategis Rusia Siap Menghadapi Perang
Jet Tempur Rusia Tempel Pesawat AS dalam Jarak 1,5 Meter
Trump: Soal Korea Utara, Rusia Tidak Membantu Sama Sekali
Terkini Lainnya

Mengurai Transparansi Hasil Divestasi Saham PT Newmont
Regional 30/01/2018, 23:50 WIB
Buru Tersangka Kasus Korupsi Kondensat, Polri Terbitkan "Red Notice"
Nasional 30/01/2018, 23:49 WIB
60.000 Anak Korea Utara Terancam Kelaparan Akibat Sanksi Internasional
Internasional 30/01/2018, 23:44 WIBPresiden Jokowi Telah Kirim Tiga Nama Calon Deputi Gubernur BI ke DPR
Nasional 30/01/2018, 23:41 WIBCedera Atlet Yang Masih Sering Diremehkan
Olahraga 30/01/2018, 23:28 WIB
Cegah Pelecehan Seksual di RS, Ketua MPR Minta Pengawasan Diperketat
Nasional 30/01/2018, 23:20 W IB
Pemerintah Arab Saudi Masih Tahan 56 Tersangka terkait Kasus Korupsi
Internasional 30/01/2018, 23:05 WIB
Pria Ini Janjikan Imbalan Bagi Orang yang Bersedia Membunuhnya
Internasional 30/01/2018, 22:31 WIB
Jaksa: Gatot Pernah Todongkan Senpi ke Asistennya dan Elma Theana
Megapolitan 30/01/2018, 22:30 WIB
Soal Helikopter yang Diusut KPK, Bupati Kukar Sebut Bukan Miliknya
Nasional 30/01/2018, 22:29 WIB
Pekan Depan Lansia Bisa Daftar Kartu Transjakarta di Kantor Wali Kota
Megapolitan 30/01/2018, 22:20 WIB
Wisatawan Kini Bisa Mencoba Menginap di Kawasan Kumuh India
Internasional 30/01/2018, 22:18 WIB
PDI-P Optimistis Gus Ipul-Puti Dapatkan Suara Mayoritas di Gresik
Regional 30/01/2018, 22:03 WIB
Korsleting, 12 Rumah di Duren Sawit Habis Terbakar
Megapolitan 30/01/2018, 22:01 WIB
Tidak ada komentar