Page Nav

HIDE

Gradient Skin

Gradient_Skin

Pages

Responsive Ad

Konflik Hanura, Tanda Parpol Belum Siap Hadapi Pilkada Serentak

Konflik Hanura, Tanda Parpol Belum Siap Hadapi Pilkada Serentak Konflik Hanura, Tanda Parpol Belum Siap Hadapi Pilkada Serentak Okezone S...

Konflik Hanura, Tanda Parpol Belum Siap Hadapi Pilkada Serentak

Konflik Hanura, Tanda Parpol Belum Siap Hadapi Pilkada Serentak

Okezone

Konflik Hanura, Tanda Parpol Belum Siap Hadapi Pilkada Serentak
Pengamat politik dari LIPI Siti Zuhro menilai, konflik internal Hanura merupakan bentuk bukti bahwa partai belum siap menghadapi Pilkada Serentak 2018. (Foto/Ilustrasi/SINDONEWS/Dok)
A+ A- JAKARTA - Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro menilai, konflik internal Hanura antara Ketua Umum Oesman Sapta Odang (OSO) dengan Sekretaris Jenderal Sarifuddin Suding, merupakan salah satu bentuk bukti bahwa masih ada partai yang belum siap menghadapi Pilkada Serentak 201 8.
"Pilkada Serentak 2018 membuat partai politik (parpol) tampak kurang siap dan kurang solid," ungkap Siti Zuhro, Selasa (16/1/2018).
Siti menjelaskan, tahun 2018 atau yang biasa disebut tahun politik merupakan pesta demokrasi. Semua parpol harus lihai merapatkan barisannya untuk memanfaatkan momentum lima tahun sekali itu, untuk merebut kemenangan dalam kontestasi demokrasi tersebut.
Konflik internal menjelang pelaksanaan demokrasi tentu menjadi hal wajar di tubuh parpol, karena banyak elite parpol yang memiliki kepentingan berbeda dengan elite lainnya.
Hanya kata Siti, parpol transparan yang akan mampu melewati masalah konflik internal menjelang pilkada tersebut.
"Dalam menghadapi tahun politik saat ini munculnya kejadian saling pecat di internal partai menunjukkan kurang transparannya pengelolaan organisasi partai, sehingga kontestasi atau kompetisi antar elite cenderung sengit," imbuhnya.
Siti mengingatkan, sebagai salah satu parpol y ang berpengalaman mengikuti pemilu seharusnya Hanura lebih dewasa dalam menyikapi konflik, jangan samping perselisihan pendapat antar elite justru akan kehilangan momentum untuk merebut kemenangan pada Pilkada Serentak dan bahkan Pilpres 2019 mendatang.
"Konflk antar elite di internal Hanura. Bisa jadi membara ketika mekanisme penyelesaian konflik tidak mampu memberikan solusi. Saling tidak percaya antar elite semakin runcing ketika mosi tidak percaya kepada pimpinan menguat," pungkasnya. (maf) Follow Us : Follow @SINDOnewsSumber: Google News Parpol

Reponsive Ads