Page Nav

HIDE

Gradient Skin

Gradient_Skin

Pages

Responsive Ad

Petahana Ngada Butuh Duit Untuk Kampanye Pilkada

Petahana Ngada Butuh Duit Untuk Kampanye Pilkada Babel Bengkulu Jabar Jateng Jatim Joglo Kalbar Kalteng Papua Sumbar Sumsel Sumut...

Petahana Ngada Butuh Duit Untuk Kampanye Pilkada

  • Babel
  • Bengkulu
  • Jabar
  • Jateng
  • Jatim
  • Joglo
  • Kalbar
  • Kalteng
  • Papua
  • Sumbar
  • Sumsel
  • Sumut
  • RMTV
  • KBP
News Tickers
  • Kementan Pastikan Harga Ayam Di Pedagang Stabil, 13 FEBRUARI 2018 , 05:41:00
  • MUI Minta Masyarakat Tidak Terpengaruh Isu Di Medsos, 13 FEBRUARI 2018 , 05:33:00
  • Anies-Sandi Belum Berhasil Atasi Banjir, 13 FEBRUARI 2018 , 05:20:00
  • Pengungsi Gunung Agung Sudah Boleh Pulang, 13 FEBRUARI 2018 , 04:37:00
  • KPU Minta PPLN Segera Dibentuk, 13 FEBRUARI 2018 , 04:32:00
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan Verified Petahana Ngada Butuh Duit Untuk Kampanye Pilkada

PDIP Cabut Pencalonan Marianus Sae

SELASA, 13 FEBRUARI 2018 , 11:41:00 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Petahana Ngada Butuh Duit Untuk Kampanye Pilkada

Marianus Sae/Net

RMOL. Bakal calon Gubernur Nusa Tengga Timur (NTT) Marianus Sae gagal maju di Pilgub 2018. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Bupati Ngada ini sebagai tersangka dalam operasi tangkap tangan (OTT) kasus dugaan suap. PDIP pun cabut dukungan ke Marianus. Berita Terkait Tangis ASN Antarkan Irwansyah Maju Pilgub Kang Hasan: Media Berperan Penting Buka Gagasan Calon Gubernur Bertemu Tokoh Lintas Agama, Kang Hasan Tekankan Pentingnya Toleransi
Diketahui, Bupati Ngada Marianus Sae pada Minggu 11 Februari 2018 terjaring operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Marianus diduga menerima suap terkait proyek-proyek di lingkungan Pemkab Ngada yang dikerjakan Direktur PT Sinar 99 Permai, Wilhelmus Iwan Ulumbu (WIU) selaku kontrak­tor. WIU diduga memberikan suap sebesar Rp 4,1 miliar baik secara tunai maupun transfer ke rekening bank yang kartu ATM-nya diserahkan kepada Marianus.
Marianus Sae tercatat sebagai calon Gubernur NTT berpasan­gan dengan Emmilia Nomleni. Pasangan ini diusung PDIP dan PKB. Mirisnya, sehari jelang penetapan calon, pada Senin (12/2), Marianus Sae dicokok KPK.
Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan, mengatakan, suap diterima Marianus Sae diduga untuk biaya kampanye.
"Prediksi tim kita kemungki­nan besar dia butuh uang untuk itu (kampanye).Tapi apakah itu pasti untuk ke sana kita belum bisa mengatakan karena kita belum menerima, belum me n­emukan jalurnya. Ttapi prediksi dari tim tadi sudah mengatakan kalau bersangkutan balon (bakal calon) Gubernur. Sudah barang tentu memerlukan dana banyak. Itu kira-kira," ujar Basaria di Gedung KPK Jakarta, kemarin.
Sementara itu, Marianus Sae tidak hadir pada penetapan calon Gubernur NTT, kemarin. Penyerahan surat keputusan (SK) penetapan untuk pasangan calon hanya dihadiri Emilia Nomleni, calon calon Wakil Gubernur NTT, pendamping Marianus.
Emi hadir mengenakan baju kebaya putih dengan rok tenun khas NTT. Saat mengambil SKpenetapan, Emi Nomleni diwak­ili partai pengusung PKB.
Akhirnya, KPUmenetap­kan empat pasangan calon Gubernur NTT. Yakni, Esthon Foenay-Christian Rotok (di­usung Geridnra dan PAN), Marianus Sae- Emi Nomleni (diusung PDIP dan PKB), Benny KHarman-Benny Litelnoni (diusung PKPI dan PKS) serta Viktor Laislodat-Joseph Nai Soi (diusung Golkar, Nasdem, Hanura dan PPP).
Bagaimana tanggapan par­tai pengusung pasangan Marianus Sae-Emi Nomlen i? PDI Perjuangan sebagai partai pen­gusung Marianus Sae langsung bersikap tegas dan mencabut dukungan pencalonan Marianus. "PDIP sikapnya konsisten dan tidak mentolerir korupsi. Artinya partai bersikap tegas dan tidak akan melanjutkan dukungan kepa­da yang bersangkutan (Marianus Sae)," jelas Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, kemarin.
Dengan pencabutan dukungan kepada Marianus itu, kata Hasto, maka calon Wakil Gubernur Emiliana Nomleni menjadi re­fresentasi PDIP. "Hal ini dilaku­kan karena berdasarkan undang-undang, pergantian pencalonan Marianus Sae sudah tidak bisa dilakukan lagi," jelasnya.
Hasto sangat menyesalkan peristiwa OTTitu dan berjanji akan secepatnya memproses pelanggaran disiplin itu. "Saya baru pulang dari konsolidasi di NTT selama tiga hari. Selama saya di NTT, Marianus keliling ke kampung kampung dengan trail dan tidak pernah sekalipun hadir dalam acara konsolidasi itu," jelas Hasto.
Hasto menegaskan, partainya berulang kali mengingatkan se­cara tegas, siapapun melakukan korupsi akan dipecat. "Banyak yang mengambil jalan pintas korupsi untuk membiayai pilka­da. PDIP selalu mengedepankan strategi gotong royong, dengan harapan biaya politik bisa di­tekan dan meringankan beban calon," paparnya.
Sedangkan, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) masih memper­timbangkan menarik dukungan kepada Marianus Sae sebagai calon Gubernur NTT. "PKB Nusa Tenggara Timur masih mempertimbangkan menarik dukungan terhadap Marianus Sae," kata Ketua DPW PKB NTT Yucundianus Lepa.
Yucun mengaku, sebagai par­tai pengusung sangat terpukul dengan peristiwa tertangkapnya Marianus Sae. Tapi, pihaknya masih menghormati asas pra­duga tak bersalah. "Kami sangat prihatin dengan peristiwa ini. PKB pasti akan segera mengam­bil sikap dan keputusan setelah ada keputusan dari KPU."
Sebelumnya, Bupati Ngada Marianus Sae tercatat pernah memerintahkan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP ) untuk memblokir Bandara Turelelo Soa.
Perintah ini muncul akibat Marianus tidak mendapat tiket pesawat Merpati Nusantara Airlines rute Kupang-Bajawa. Tindakan kontroversial itu dilakukan Marianus pada 21 Desember 2013. Akibat tinda­kan itu, pesawat Merpati rute penerbangan Kupang-Bajawa yang mengangkut 54 penump­ang tidak bisa mendarat. Pesawat itu akhirnya terpaksa kembali ke Bandara El Tari, Kupang.
Demikian pula dengan pesa­wat Merpati nomor penerbangan 6516 dari Kupang-Soa batal mendarat di Bandara Turelelo- Soa. Bandara ini diblokade mulai pukul 06.15 Wita hingga pukul 09.00 Wita. ***

Berita Lainnya Selengkapnya Alexis Bantah Minta Maaf, Anies Bilang Sabar Tiga Kali

Alexis Bantah Minta Maaf, Anies Bilang Saba..

SELASA, 13 FEBRUARI 2018

Sandiaga Ajak Warga Tidak Terprovokasi Dengan Kekerasan Terhadap Tokoh Agama

Sandiaga Ajak Warga Tidak Terprovokasi Deng..

SELASA, 13 FEBRUARI 2018

Sandi Klaim Warga Bidara Cina Sudah Bersedia Direlokasi

Sandi Klaim Warga Bidara Cina Sudah Bersedi..

SELASA, 13 FEBRUARI 2018

Petahana Pilgub Riau Dapat Nomor Urut Buncit

Petahana Pilgub Riau Dapat Nomor Urut Bunci..

SELASA, 13 FEBRUARI 2018

Menkop UKM Berduka Atas Kecelakaan Maut Kader Koperasi

Menkop UKM Berduka Atas Kecelakaan Maut Kad..

SELASA, 13 FEBRUARI 2018

Relawan SORBAN Akan Lawan Intervensi Yang Menjungkal JR-Ance

Relawan SORBAN Akan Lawan Intervensi Yang M..

SELASA, 13 FEBRUARI 2018

VIDEO POPULERSri Mulyani Antek IMF & World Bank

Sri Mulyani Antek IMF & World Bank

, 12 FEBRUARI 2018 , 19:00:00

Ulama & Pastor Diserang, Kita Sedang Diadu Domba!

Ulama & Pastor Diserang, Kita Sedang Diadu Domba!

, 12 FEBRUARI 2018 , 17:00:00

FOTO POPULERPanglima TNI Tinjau Lokasi Longsor

Panglima TNI Tinjau Lokasi Longsor

, 11 FEBRUARI 2018 , 05:10:00

Selfie Bareng Disabilitas

Selfie Bareng Disabilitas

, 11 FEBRUARI 2018 , 03:48:00

Merpati P   utih Raih Rekor MURI

Merpati Putih Raih Rekor MURI

, 11 FEBRUARI 2018 , 02:59:00

Jamu Jago Jaya Suprana Show Berita PopulerBerita TerkiniPenyerangan Tokoh Agama Merusak Simpul Kebhinnekaan

Penyerangan Tokoh Agama Merusak Simpul Kebhinnekaan

11 Februari 2018 21:20

Jokowi Sudah Jadi Capres Sekalipun Tanpa PDIP

Jokowi Sudah Jadi Capres Sekalipun Tanpa PDIP

11 Februari 2018 09:55

Azas Tigor Nainggolan: Kami Tidak Takut Melawan Radikalisme

Azas Tigor Nainggolan: Kami Tidak Takut Melawan Radikalisme

12 Februari 2018 08:25

Ulama Dan Pastor Diserang, Susah Untuk Tidak Curiga Kalau Kita Sedang Diadu Domba

Ulama Dan Pastor Diserang, Susah Untuk Tidak Curiga Kalau Kita Sedang Diadu Domba

12 Februari 2018 10:24

Mohon Maaf, Prestasi Bu Sri Mulyani Mengecewakan

Mohon Maaf, Prestasi Bu Sri Mulyani Mengecewakan

12 Feb ruari 2018 14:50

Margiono Nomor 1

Margiono Nomor 1

13 Februari 2018 14:29

Target Pertumbuhan Ekonomi

Target Pertumbuhan Ekonomi

13 Februari 2018 14:23

Masinton Sindir Laode KPK Tidak Disiplin

Masinton Sindir Laode KPK Tidak Disiplin

13 Februari 2018 14:14

Desmond: Siapa Bilang DPR Anti Kritik?

Desmond: Siapa Bilang DPR Anti Kritik?

13 Februari 2018 13:58

Setelah SBY, Giliran DPP Demokrat Melaporkan Firman Wijaya

Setelah SBY, Giliran DPP Demokrat Melaporkan Firman Wijaya

13 Februari 2018 13:54

Trending Tag
# GANJARPRANOWO
# HPN2018
# JOKOWIDODO
# PILKADA2018
# PILKADANTT2018
# RUUMD3
Book Fayakhun e-Paper RMOL Sabar Gorky Malam Budaya Media Kit RMOL Sumber: Google News Petahana

Reponsive Ads