Parlemen Irak Tuntut Batas Waktu Penarikan Pasukan Asing Babel Bengkulu Jabar Jateng Jatim Joglo Kalbar Papua Sumbar Sumsel Sumut ...
- Babel
- Bengkulu
- Jabar
- Jateng
- Jatim
- Joglo
- Kalbar
- Papua
- Sumbar
- Sumsel
- Sumut
- RMTV
- KBP
- Kemen PUPR Tawarkan Proyek Preservasi Jalan Nasional Dengan Skema KPBU, 02 MARET 2018 , 05:41:00
- Pimpinan Dewan Minta Heru Teruskan Prestasi Buwas, 02 MARET 2018 , 05:27:00
- Kemen PUPR Dan Kejagung Teken MoU Pengawalan Infrastruktur, 02 MARET 2018 , 04:56:00
- Festival Cap Gomeh Bakal Jadi Daya Tarik Wisata Jakarta, 02 MARET 2018 , 04:38:00
- Menteri Sri Terpukau Dengan Tata Kelola Pemkab Banyuwangi, 02 MARET 2018 , 04:25:00
JUM'AT, 02 MARET 2018 , 10:39:00 WIB | LAPORAN: ANDRIANTO ARIEF
Irak/Net
RMOL. Parlemen Irak menuntut pemerintah menetapkan garis waktu untuk penarikan pasukan asing yang ditempatkan di negara tersebut untuk membantu memerangi pemberontakan kelompok militan ISIS. Berita Terkait Gabung ISIS, Belasan Wanita Turki Dijatuhi Hukuman Mati Irak Ekstradisi Empat Istri Dan 27 Anak Militan ISIS Ke Rusia Mayoritas Pasukan AS Segera Tinggalkan Irak Dan Beralih Ke Afghanistan?Diketahui bahwa sebuah koalisi pimpinan Amerika Serikat dibentuk pada tahun 2014. Koalisi itu mengirimkan ribuan tentara dan dukungan udara untuk membantu pasukan keamanan Irak dan milisi Suriah yang dipimpin Kurdi serta memukul mundur ISIS.
Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi mengumumkan kemenangan atas ISIS bulan Desember lalu.
Permintaan parlemen Irak menggarisbawahi tindakan penyeimbangan yang harus dilakukan Abadi antara Amerika Serikat dan Iran, dua sekutu militer terbesar yang menjadi musuh utama mereka.
Tidak ada pasukan reguler Iran di Irak namun ada milisi Syiah yang didukung Iran yang bersekutu dengan pemerintah Abadi.
"Parlemen memilih sebuah keputusan untuk mengucapkan terima kasih kepada negara-negara sahabat atas dukungan mereka dalam mengalahkan Negara Islam dan pada saat yang sama menuntut pemerintah menetapkan garis waktu untuk penarikan pasukan asing," kata anggota parlemen Husham al-Suh ail kepada Reuters.
"Terserah kepada pemerintah untuk memutuskan berapa lama kita membutuhkan mereka di sini, satu tahun, dua tahun, terserah mereka," tambahnya. [mel]
Berita Lainnya Selengkapnya
Duterte Tahu Diri
JUM'AT, 02 MARET 2018
Presiden Korsel Siap kirim Utusan Khusus Ke..
JUM'AT, 02 MARET 2018
Suriah Terus Berdarah, Gencatan Senjata Gag..
JUM'AT, 02 MARET 2018
Demam Lassa Telan 72 Nyawa Warga Nigeria
JUM'AT, 02 MARET 2018
Presiden Afghanistan: Wanita Harus Jadi Bag..
JUM'AT, 02 MARET 2018
Gelombang Dingin Selimuti Eropa, Puluhan Or..
JUM'AT, 02 MARET 2018
VIDEO POPULERNalar Politik Rente
, 01 MARET 2018 , 11:00:00
Jaringan Dan Tugas Muslim Cyber Army
, 28 FEBRUARI 2018 , 17:00:00
FOTO POPULERJokowi Ke Mana?
, 22 FEBRUARI 2018 , 13:11:00
Kok am Jaga Novel
, 25 FEBRUARI 2018 , 10:35:00
Truk Tabrak Sedan Di Pamulang
, 23 FEBRUARI 2018 , 06:59:00
Berita PopulerBerita TerkiniResmi, Anies dan Sandi akan Diinterpelasi
26 Februari 2018 17:53
Ternyata Pemaki FPI Yang Dilaporkan Tokoh Tionghoa Ke Bareskrim Polri
26 Februari 2018 07:45
Ditanya Mengapa Tidak Pernah Kritik Jokowi, Ini Jawaban Rizal Ramli
01 Maret 2018 04:58
MA Dipastikan Akan Menolak PK Ahok
26 Februari 2018 22:09
Capres-Cawapres Gerindra Diumumkan Last Minute
27 Februari 2018 14:29
Tiga Kementerian Dan Kejagung Teken MoU Pengawalan Infrastruktur
02 Maret 2018 04:56
Festival Cap Gomeh Bakal Jadi Daya Tarik Wisata Jakarta
02 Maret 2018 04:38
Menteri Sri Terpukau Dengan Tata Kelola Pemkab Banyuwangi
02 Maret 2018 04:25
Komite Keselamatan Konstruksi Keluarkan Rekomendasi Lanjut Untuk 38 Proyek
02 Maret 2018 03:57
Kapolri Belum Kirim Nama Pengganti Heru Di KPK
02 Maret 2018 03:46
Trending Tag# AMPI |
# BBM |
# FAHRI |
# GIZIBURUK |
# NARKOBA |
# TNI |
Tidak ada komentar