Page Nav

HIDE

Breaking News:

latest

Ads Place

Konflik India-Pakistan: Pilot India 'lepaskan tembakan' sebelum ditangkap penduduk desa Pakistan

Pemerintah Pakistan menyatakan bakal membebaskan seorang pilot India, pada Jumat (1/3), beberapa hari setelah pesawat tempurnya ditembak jat...



Pemerintah Pakistan menyatakan bakal membebaskan seorang pilot India, pada Jumat (1/3), beberapa hari setelah pesawat tempurnya ditembak jatuh dalam pertempuran udara India-Pakistan.

Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan, mengungkapkan keputusan tersebut di parlemen setelah mengatakan dalam sebuah pidato bahwa Pakistan berfokus pada de-eskalasi konflik.

Seiring dengan keputusan itu, muncul cerita seputar penangkapan pilot India itu

Sejumlah saksi mata mengatakan kepada BBC bahwa pesawat jet India yang diterbangkan Letnan Kolonel Abhinandan Varthaman ditembak jatuh di Desa Horran di wilayah Kashmir yang dikuasai Pakistan pada Rabu (27/2) lalu.

Kepala desa Horran menngisahkan penangkapan dramatis Abhinandan dalam wawancara dengan BBC.

"Saya bermaksud menangkap pilot itu hidup-hidup. Saya melihat bendera India di parasutnya dan tahu bahwa ia orang India," kata Muhammad Razzaq Chaudry.

Laki-laki berusia 58 tahun itu mengatakan ia menyaksikan jet tempur MiG-21 ditembak dan jatuh ke darat pada Rabu pagi. Ia berkata bahwa ia buru-buru pergi ke lokasi jatuh, sementara warga desa lainnya juga menuju ke sana.

"Saya takut mereka akan melukainya atau ia akan melukai mereka," kata Chaudhry, yang berafiliasi dengan partai PTI yang dipimpin Perdana Menteri Imran Khan.

Ketika sampai di lokasi, ia mendengar si pilot bertanya ke beberapa warga apakah ia telah mendarat di India — dan salah seorang warga, anak lak-laki yang berpikir cepat, menjawab "Ya".

"Ia melepaskan parasutnya dan meneriakkan slogan patriotik, tapi anak-anak di sekitarnya merespons dengan berkata, 'Hidup Pakistan!' Di saat itulah ia mengeluarkan pistol dan melepaskan tembakan ke udara untuk menakut-nakuti mereka."

Tapi, Chaudhry menambahkan, aksinya itu justru membuat orang-orang di sekitarnya menjadi agresif. Warga, menurutnya, memungut batu dan melemparkannya ke arah di si pilot, yang mulai lari sambil melepaskan beberapa tembakan lagi ke udara.

"Warga mengejarnya sampai ia jatuh ke sungai dan salah seorang keponakan saya, yang juga membawa senjata, menembak kakinya," kata Chaudry.

"Keponakan saya memintanya untuk melepaskan pistol, dan ia melakukannya. Kemudian orang lain menangkapnya dan menindihnya untuk mencegah ia menggunakan senjata lain yang mungkin ia punya."

Chaudry mengatakan sang pilot kemudian mengeluarkan beberapa kertas dari dalam sakunya dan berusaha memasukkan semuanya ke mulutnya untuk menghancurkannya. Tapi warga berhasil merebut beberapa kertas itu darinya, yang kemudian mereka berikan ke tentara Pakistan.

"Warga marah dan terus berusaha mendekatinya untuk memukul dan menamparnya, meskipun beberapa dari mereka berusaha menghentikan para penyerang. Saya mengatakan kepada mereka, jangan sakiti ia, biarkan saja sampai petugas militer tiba."

Setelah pertempuran udara di wilayah Kashmir pada Rabu pagi, India awalnya mengatakan bahwa semua pilotnya sudah kembali—pernyataan yang berlawanan dengan klaim Pakistan bahwa mereka telah menangkap seorang pilot India.

Namun Kementerian Informasi Pakistan kemudian merilis video yang menunjukkan sang pilot ditutup matanya dengan wajah berlumuran darah. Belakangan video itu dihapus.

Pada video berikutnya, Letnan Kolonel Abhinandan terlihat sedang minum teh. Tubuhnya tampaknya telah dibersihkan dan mengatakan bahwa tentara Pakistan memperlakukannya dengan baik.

Penangkapannya dipandang sebagai kemunduran besar bagi India.

Pada Kamis (28/2), Presiden AS Donald Trump membujuk kedua negara untuk mengusahakan perdamaian. Ia mengatakan bahwa dirinya mendapatkan berita "yang cukup baik" dari India dan Pakistan, memantik harapan bahwa ketegangan akan mereda.

Baik India maupun Pakistan mengatakan bahwa mereka tidak menginginkan peperangan.

Kuliah Beasiswa..?? Klik Disini

Gambar ; BBC.com
Sumber : BBC.com

Tidak ada komentar

Latest Articles