Page Nav

HIDE

Gradient Skin

Gradient_Skin

Pages

Responsive Ad

Manipulasi Agama dalam Pilkada Jakarta

Manipulasi Agama dalam Pilkada Jakarta Manipulasi Agama dalam Pilkada Jakarta Jakarta adalah rumah bagi banyak umat agama dan berbagai s...

Manipulasi Agama dalam Pilkada Jakarta

Manipulasi Agama dalam Pilkada Jakarta

Jakarta adalah rumah bagi banyak umat agama dan berbagai suku-bangsa. Oleh karena itu, jadi kewajiban bersama seluruh “penghuni rumah” Jakarta untuk menjaga kedamaian jelang pilkada ini. Berikut opini Sumanto al Qurtubi.

Jakarta Muslime protestieren gegen christlichen Gouverneur Basuki Tjahaja Purnama (Reuters/D. Whiteside)

Di antara ratusan Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) yang digelar di Indonesia, Pilkada Jakarta yang paling banyak menyita perhatian publik, baik publik Tanah Air maupun masyarakat internasional.

Ramainya Pilkada Jakarta bukan karena adanya kandidat non-Muslim yang maju sebagai kepala daerah. Ada banyak kandidat non-Muslim diluar Jakarta yang ikut ber tarung dalam Pilkada (baik di tingkat provinsi maupun kabupaten) tetapi adem-ayem. Biasa-biasa saja, tidak seheboh Jakarta.

Ramainya Pilkada Jakarta juga bukan karena adanya seorang keturunan Tionghoa yang ikut menjadi kontestan dalam bursa pemilihan kepala daerah karena ada sejumlah daerah (seperti Singkawang di Kalimantan Barat) dimana kandidat Tionghoa juga ikut berlaga dalam Pilkada.

Penulis: Sumanto al Qurtuby

Penulis: Sumanto al Qurtuby

Pilkada Jakarta menjadi ramai sesungguhnya karena ada sekelompok elit politik, tokoh agama, dan pedagang besar yang bernafsu menguasai Jakarta dengan beragam motif dan kepentingan tentunya.

Kelompok politik ingin mengontrol jalannya roda pemerintahan sesuai dengan selera mereka. Kaum pebisnis tentu saja ingin dagangan mereka lancar tidak ada yang menghambat jalannya perbisnisan. Sementara sekelompok elit agama, terutama elit Muslim, ingin Jakarta menjadi kota yang menerapkan norma-norma atau standar-standar keagamaan / keislaman sesuai yang mereka imajinasikan.

Dalam sejarah kebudayaan umat manusia, koalisi atau persekongkolan elit politik-bisnis-agama adalah bukan hal baru. Itu sudah terjadi jauh sebelum "institusi politik” bernama "negara” itu ada. Bahkan sejak zaman Mesir Kuno, Yunani Kuno, Cina Kuno, Mesopotamia Kuno dan seterusnya, hal ini sudah terjadi.

Perselingkuhan politik-bisnis-agama ini juga bukan unik atau monopoli Jakarta saja tetapi juga terjadi di belahan dunia lain. Kasus ini juga bukan hanya terjadi di kalangan umat Islam saja tetapi juga menimpa agama-agama lain di jagat raya ini. Simak misalnya karya Scott Merriman, Sr., Religion and State atau Amanda Porterfield dalam Conceived in Doubt. Sarjana lain yang pernah mengulas tentang relasi politik-agama-ekonomi adalah David Sorenson, Clifford Backman, Emily Mackil, dan masih banyak lag i.

  • Indonesien Wahlkampf Gouverneur Jakarta (Reuters/Antara Foto/H. Mubarak)

    7 Fakta Pilkada 2017

    Calon berstatus tersangka: Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)

    Gubernur petahana ini mengambil alih kepemimpinan Jakarta tahun 2014, setelah Joko Widodo memenangkan kursi kepresidenan.Di era reformasi, ia jadi gubernur Jakarta pertama beretnis Cina-beragama Kristen. Saat proses Pilkada berjalan, ia tersandung kasus dugaan penistaan agama. Komitmen Ahok termasuk penganggulangan banjir kronis, mengatasi kemacetan lalu lintas & meningkatkan kinerja birokrasi.

  • Indonesien Wahlkampf Gouverneur Jakarta (Reuters/Antara Foto/R. Esnir)

    7 Fakta Pilkada 2017< /h4>

    Dari militer ke politik: Agus H. Yudhoyono

    Dia adalah putra tertua mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan pensiun dari militer pada usia 38 tahun dan ingin menjadi gubernur. Dia didukung oleh Partai Demokrat dan beberapa partai-partai Islam. Kampanye Agus yang didampingi Sylviana Murni berfokus pada peningkatan kehidupan kaum miskin Jakarta dan berjanji menyokong dana tunai untuk keluarga berpenghasilan rendah.

  • Indonesien Wahlkampf Gouverneur Jakarta (Reuters/Antara Foto/M. Agung Rajasa)

    7 Fakta Pilkada 2017

    Calon akademisi: Anies Baswedan

    Baswedan, 47, adalah mantan menteri pendidikan di pemerintah Joko Widodo.Dia didukung oleh Gerindra, partai yang dipimpin Prabowo Subianto. Kampanye Anies Baswedan dan pasangannya pengusaha Sandiaga Uno berfokus pada peningkatan pendidik an publik dan memerangi tingginya biaya hidup di ibukota.

  • Indonesien Wahlen Parlamentswahlen Wahllokal in Jakarta (Reuters)

    7 Fakta Pilkada 2017

    Proses voting di Jakarta

    Hasil resmi pemungutan suara diperkirakan akan diumumkan 08-10 April 2017. Jika tidak ada kandidat mencapai suara mayoritas di babak pertama, maka dua kandidat yang mengamankan suara terbanyak akan kembali bersaing di putaran kedua. Kandidat yang tidak puas dengan hasil pemilu dapat membawa sengketa hasil pemungutan suara ke Mahkamah Konstitusi.

  • Blashpemy trial of Jakarta's Governor Ahok (picture alliance / dpa)

    7 Fakta Pilkada 2017

    Situasi khusus

    Jika Ah ok memenangkan pemilihan di Jakarta tapi divonis bersalah di pengadilan untuk kasus hukum dugaaan penistaan agama, maka ia masih diperbolehkan tetap menjabat sebagai gubernur selama proses banding masih berlangsung.

  • Indonesien Wirtschaft Banknoten Geldscheine (Reuters)

    7 Fakta Pilkada 2017

    Fokus KPU: ancaman keras bagi politik uang

    Dalam UU Pilkada diatur: "Setiap orang yang dengan sengaja menjanjikan atau memberikan uang atau materi lainnya sebagai imbalan kepada WNI untuk mempengaruhi pemilih agar tidak menggunakan hak pilih, gunakan hak pilih dengan cara tertentu sehingga suara jadi tidak sah, memilih calon tertentu, atau tidak memilih calon tertentu diancam penjara antara 36-72 bulan dan denda Rp.200 juta- 1 milyar.

  • Symbolbild Indonesien Wahlen (picture-alliance/dpa)

    7 Fakta Pilkada 2017

    Bukan hanya di Jakarta

    7,1 juta orang terdaftar untuk memilih di Jakarta. Namun, pilkada bukan hanya diadakan di Jakarta. Pilkada serentak diikuti 101 daerah yang tersebar di 31 provinsi. Tujuh provinsi termasuk Jakarta akan memilih gubernur. Di 31 provinsi berlangsung pemilihan walikota dan bupati. Ed: ap/yf (rtr/kpu)


Bernafsu untuk menang

Sesunggunya dalam pagelaran Pilkada (atau Pemilu), keterlibatan para tokoh politik, agama, dan bisnis adalah hal lumrah. Menjadi tidak lumrah jika ada sekelompok elit masyarakat (politisi, agamawan, pebisnis, dlsb) yang ‘ngotot', ‘overdosis', dan memaksakan diri untuk memenangkan pertarungan. Karena bernafsu ingin memenangkan laga Pilkada dan syahwat menguasai sudah di ubun-ubun, maka mereka cenderung menggunakan berbagai macam cara, termasuk cara -cara busuk; menghalalkan berbagai macam strategi dan taktik kotor; serta memakai berbagai tempat, termasuk tempat-tempat ibadah, sebagai instrument kampanye dan propaganda politik.

Karena sudah gelap mata bak orang sedang "kesurupan hantu”, merekaâ€"orang-orang yang sudah "bernafsu” ingin menguasai dunia politik, agama, dan ekonomi iniâ€"tidak lagi mempedulikan etika sopan-santun dan fatsun berpolitik, tidak lagi menghiraukan halal-haram atau dosa-tak berdosa, tidak memusingkan melanggar aturan atau tidak. Yang penting bisa memenangkan laga Pilkada. Persetan dengan norma, etika, aturan, moralitas, ajaran agama, dan seterusnya.

Salah satu yang saya amati di Jakarta adalah maraknya sejumlah kelompok yang saling menghujat dan memaki lawan, memanfaatkan sarana peribadatan untuk ajang kampanye dan memojokkan lawan, serta memanipulasi simbol, wacana, tradisi, ajaran, sejarah, dan teks-teks keagamaan untuk kepentingan politik praktis-pragmatis dan mendukung pas lon tertentu.

Misalnya, yang sangat jelas dan gamblang adalah penggunaan masjid-masjid di Jakarta, terutama pada waktu khotbah Jum'at, sebagai medium untuk kampanye dan propaganda memenangkan pasangan calon (paslon) tertentu serta alat untuk merendahkan dan memojokkan paslon lain. Larangan mengurus, mendoakan, dan menyolati jenazah yang sewaktu masih hidup mendukung paslon tertentu juga bagian dari "teror teologis” kepada paslon tertentu untuk memenangkan paslon lain. Demikian pula seruan ancaman masuk neraka bagi yang mendukung dan memilih paslon tertentu atau harapan masuk surga bagi yang mendukung dan memilih paslon tertentu juga merupakan bagian dari "akal bulus” dan siasat busuk sejumlah kelompok guna meraih kemenangan dalam Pilkada.

  • Habib Rizieq Shihab (picture-alliance/dpa/B.Indahono)

    Pat Gulipat ala Rizie q Shihab

    Pelarian Terakhir

    Sejak 2014 Rizieq Shihab menjadi pelarian terakhir buat calon pejabat tinggi yang kekurangan suara buat memenangkan pemilu. Saat itu Front Pembela Islam (FPI) didekati duet Prabowo dan Hatta hanya sebulan menjelang pemilihan umum kepresidenan. Kini pun Rizieq kembali dirayu dua pasangan calon gubernur DKI yang butuh dukungan buat menggusur Basuki Tjahaja Purnama.

  • Indonesien FPI Proteste (Adek Berry/AFP/Getty Images)

    Pat Gulipat ala Rizieq Shihab

    Tolak Perempuan

    Rekam jejak politik FPI sudah berawal sejak era Megawati. Dulu Rizieq menggalang kampanye anti pemimpin perempuan. Saat itu organisasi bentukannya mulai mendulang dukungan lewat aksi-aksi nekat seperti menggerudug lokasi hiburan malam. Namun di tengah popularitasnya yang meluap, Rizieq dijebloskan ke penjara karena menghi na Sukarno dan Pancasila.

  • Habib Rizieq Shihab (picture-alliance/dpa)

    Pat Gulipat ala Rizieq Shihab

    Tanpa Daya Pikat

    Sebulan menjelang pemilihan presiden pertama 2009, FPI mendeklarasikan dukungan buat Jusuf Kalla dan Wiranto. Serupa 2014, saat itu pun deklarasi dukungan oleh Rizieq gagal mendatangkan jumlah suara yang diharapkan. Pengamat sepakat, ormas agama serupa FPI belum memiliki daya pikat untuk menyihir pemilih muslim.

  • Indonesien | Proteste in Jakarta (Getty Images/AFP/A. Berry)

    Pat Gulipat ala Rizieq Shihab

    Perang di Jakarta

    Namun roda nasib berbalik arah buat Rizieq. Sejak 2013, dia telah menggalang kampanye menentang Gubernur Petahana Basuki Tjahaja Purna ma lantaran tidak beragama Islam. Puncaknya pada 14 Oktober 2014 FPI menggalang aksi demonstrasi sejuta umat. Namun yang datang cuma ribuan orang. Pilkada DKI Jakarta 2016 akhirnya menawarkan panggung buat FPI untuk kembali menanamkan pengaruh.

  • Indonesien | Proteste in Jakarta (Getty Images/AFP/A. Berry)

    Pat Gulipat ala Rizieq Shihab

    Kampanye Anti Gubernur Kafir

    Pidato Ahok yang mengritik politisasi Al-Quran untuk pemilihan umum dan pilkada menjadi umpan buat FPI. Bersama GNPF-MUI, Rizieq menyeret Ahok ke pengadilan dengan dakwaan penistaan agama. Ia pun menggelar aksi protes melawan Ahok yang kali ini mengundang ratusan ribu umat Muslim dari seluruh Indoensia. Manuver tersebut coba dimanfaatkan pasangan calon lain untuk menggembosi dukungan terhadap Ahok

  • Rizieq Shihab Organisation Islamische Verteidigungsfront (FPI) (AFP/Getty Images)

    Pat Gulipat ala Rizieq Shihab

    Koalisi Oposisi

    Rizieq lagi-lagi naik daun. Ia pun didekati Agus Yudhoyono dan Anies Baswedan yang membutuhkan suara tambahan buat memenangkan pilkada. Untuk pertamakalinya FPI berpeluang memenangkan salah satu calon untuk merebut kursi strategis. Tapi serupa 2003, kali ini pun sepak terjang Rizieq di arena politik mendatangkan lawan yang tak kalah garang.

  • Front Pembela Islam FPI Demonstration Jakarta (Getty Images/Adek Berry)

    Pat Gulipat ala Rizieq Shihab

    Pertaruhan Terakhir

    Saat posisinya melambung, Rizieq Shihab terancam kembali diseret ke penjara dengan berbag ai dakwaan, antara lain penghinaan simbol negara dan pornografi. Tapi sang Habib tidak tinggal diam dan memilih melancarkan serangan balik kepada Ahok, seakan nasibnya ditentukan pada hasil Pilkada DKI. Pertaruhan Rizieq menyimpan risiko tinggi. Namun jika berhasil, maka kuasa adalah imbalannya.


Akal-akalan kelompok kepentingan?

Yang paling fenomenal tentu saja tindakan memanipulasi sejumlah ayat Al-Qur'an, khususnya yang populer dan heboh adalah Surat Al-Maidah Ayat 51 yang oleh sejumlah kalangan Muslim dianggap sebagai "larangan dari Tuhan untuk memilih pemimpin non-Muslim”.

Menariknya, yang "menghebohkan” ayat ini hanyalah sejumlah kelompok Islam di Jakarta (dan sekitarnya). Umat Islam di negara-negara lain, baik di Barat maupun di Timur, sama sekali tidak meributkan soal ayat ini. Bahkan di sejumlah negara yang mayoritas berpenduduk Muslim seperti Libanon, Senegal, Palestina, Turki, dlsb, memiliki (atau p ernah memiliki) kepala negara atau kepala daerah non-Muslim (misalnya Michel Aoun di Lebanon, Leopold Sedar Shenghor di Senegal, Vera Baboun di Palestina, dlsb.).

Kaum Muslim di berbagai belahan dunia tidak meributkan Surat Al-Maidah itu karena mereka tahu bahwa ayat itu tidak ada relevansinya dengan pemilihan kepala negara/kepala daerah di era kontemporer. Karena alasan ini pulalah mengapa para ulama dan ahli tafsir terkemuka, baik klasik maupun modern, termasuk para ulama Al-Azhar Mesir dan Indonesia sendiri, tidak mempermasalahkan tentang pemilihan kepala daerah non-Muslim karena menganggap sejarah, konteks, makna, dan definisi kata "auliya” dalam ayat itu tidak sama atau tidak relevan dengan masalah Pilkada.

Jadi, sekali lagi saya tegaskan, apa yang sebetulnya terjadi di Jakarta itu tidak lebih dan tidak kurang hanya merupakan akal-akalan belaka dari kelompok kepentingan tertentu atau tindakan manipulasi ayat untuk kepentingan politik praktis-pragmatis yang dilakukan oleh sekelompok orang yang sudah bernafsu ingin menguasai dan mengontrol Jakarta berserta aset-aset politik, ekonomi, bisnis, budaya, dan agamanya.

  • Indonesien Basuki Tjahaja Purnama Guverneur von Jakarta

    Wara Wiri Gubernur Petahana

    Pro dan Kontra

    Gayanya yang blak-blakan dan terbuka kerap memicu perang mulut dengan sejumlah politisi atau pejabat di Jakarta. Ahok yang mengincar kursi DKI 1 pada Pilkada 2017 harus menghadapi sejumlah skandal untuk bisa melanjutkan masa jabatannya. Mampukah musuh-musuh politiknya menjungkalkan Ahok?

  • Jakarta Muslime protestieren gegen christlichen Gouverneur Basuki Tjahaja Purnama (Reuters/B.    Indahono/Pool)

    Wara Wiri Gubernur Petahana

    Singkat Kata Penistaan Agama

    Berawal dari pidatonya di Pulau Seribu ihwal politisasi surat Al-Maidah 51, Ahok kini berseteru dengan kelompok Islam konservatif yang digalang FPI buat mencari keadilan di depan meja hijau. Polemik penistaan agama menjadi bola liar pada pilkada, lantaran dampaknya pada elektabilitas yang dinamis dan sulit diukur. Sidang kasus penodaan agama menjadi batu sandungan terbesar ahok menuju kursi DKI 1

  • Bildergalerie Megacities Jakarta

    Wara Wiri Gubernur Petahana

    Reklamasi Sarat Kontroversi

    Simpang siur soal kewenangan pemberian izin reklamasi pantai utara Jakarta adalah batu sandungan terbesar buat Ahok jelang Pilkada 2017. Sang gubernur diyakini menyalahi aturan soal pemberian izin. Proyek raksasa tersebut akhirnya ditunda setelah pemerintah turun t angan. KPK menangkap anggota DPRD DKI Sanusi dan Direktur Agung Podomoro Land, Ariesman Widjaja, atas dugaan kasus suap reklamasi.

  • KPK Zentrale Jakarta

    Wara Wiri Gubernur Petahana

    Sumber Waras Tanah Bertulah

    Berawal dari audit Badan Pemeriksa Keuangan, pembelian lahan di rumah sakit Sumber Waras memicu kontroversi karena diindikasikan sarat korupsi. Kasusnya hingga ditangani KPK. Negara ditengarai merugi sekitar 191 miliar Rupiah lantaran pembengkakan harga tanah. Tapi pemerintah daerah DKI meragukan keabsahan audit BPK karena dinilai menghitung harga tanah di jalan yang salah.

  • Indonesien Zerstörung von illegal errichteten Häusern in Luar Batang Jakarta

    Wara Wiri Gubernur Petahana

    Tumbang Luar Batang

    Dengan rencana menata kampung Luar Batang dan Pasar Ikan di Jakarta Utara untuk dijadikan Kawasan Wisata Bahari Sunda Kelapa, Ahok menggusur rumah penduduk yang berdiri di atas tanah ilegal. Penggusuran itu mendulang kritik karena dinilai merugikan kaum miskin. Pemda DKI berkilah telah menyediakan rumah susun yang lebih layak untuk penduduk Luar Batang.

  • Front Pembela Islam FPI Demonstration Jakarta

    Wara Wiri Gubernur Petahana

    Darah Kurban di Jalur Hijau

    Menjelang hari raya Idul Adha ratusan massa Front Pembela Islam menyantroni Gedung DPRD DKI Jakarta. Mereka mengecam Ahok karena telah melarang penyembelihan dan penjualan hewan kurban. Pemda DKI sebaliknya mengatakan cuma menjalankan peraturan daerah yang melarang penjualan hewan kurban di jalur hijau.

  • Indonesien Jakarta Prostitution Kalijodo Rotlichtviertel

    Wara Wiri Gubernur Petahana

    Geger Kalijodo

    Selama berpuluh tahun Kalijodo dibiarkan menjadi sarang prostitusi gelap. Ahok nekad menggusur kawasan tersebut untuk dijadikan jalur hijau. Langkah pemda DKI disambut gugatan di PTUN oleh sejumlah tokoh masyarakat Kalijodo. Ahok juga dikritik lantaran menyertakan 1000 tentara dan polisi untuk mengawal penggusuran. Kisruh langsung mereda setelah penggusuran berakhir.

  • Indonesien Plastikmüll Verwertung

    Wara Wiri Gubernur Petahana

    Kisruh Bantar Gebang

    Berawal dari keluhan DPRD Bekasi soal sampah Jakarta, kisruh seputar TPS Bantar Gebang kembali bergulir. Ahok sebaliknya menuding pengelola TPS, PT. Godang Tua wanprestasi. Hasilnya truk-truk sampah DKI dihadang massa tak dikenal. Ahok pun bentrok dengan DPRD. Kisruh berakhir setelah Presiden Joko Widodo turun tangan.

  • Indonesien Basuki Tjahaja Purnama Guverneur von Jakarta

    Wara Wiri Gubernur Petahana

    Anggaran Siluman

    Akhir 2014 Ahok murka lantaran menemukan dana siluman sebesar 8,8 trilyun dalam rancangan APBD 2015 yang telah digodok DPRD DKI. Setelah coret sana-sini, APBD kembali diserahkan kepada parlemen untuk dibahas. Namun DPRD memilih berpolemik karena merasa tudingan Ahok soal adanya indikasi mafia anggaran tidak berdasar. APBD DKI akhirnya baru disahkan bulan Februari dengan menggunakan pagu ABPD 2014.

    Penulis: rzn/yf (dari berbagai sumber)


Pilih yang terbaik

Akhirul kalam, Pilkada adalah momen politik yang sangat penting ka rena memilih kepala daerah yang diharapkan mampu melayani masyarakat, memajukan pembangunan daerah, serta mengabdi untuk kepentingan bangsa dan negara yang lebih luas. Oleh karena itu, memilih kepala daerah yang baik, jujur, tegas, bersih, dan berpengalaman adalah prasyarat yang tidak bisa dielakkan.

Silakan saja menyarankan umat Islam atau umat Kristen untuk memilih palon yang seagama tetapi hendaknya jangan diikuti dengan hujatan, pemaksaan, dan "teror teologis” yang tidak perlu. Tidak ada hubungannya antara surga-neraka dengan Pilkada. Tidak ada relevansinya antara memilih paslon tertentu dengan kualitas keimanan atau kekafiran seseorang.

  • Indonesien Jakarta Gouverneurskandidaten (picture-alliance/NurPhoto/D. Husni)

    Memilih Pemimpin Jakarta

    Tiga paslon Gubernur DKI Jakarta

    Tiga pasa ngan calon gubernur dan wakil gubernur dalam pilkada DKI Jakarta 2017: Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni dengan nomor urut 1, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat mendapat nomor urut 2. Adapun Anies Baswedan-Sandiaga Uno nomor urut 3.

  • Straße Jakarta Geschäftsviertel Indonesien (Roxana Duerr)

    Memilih Pemimpin Jakarta

    Demi Jakarta yang lebih baik

    Ketiga kandidat menunjukkan bahwa mereka ingin menjadikan ibukota negara menjadi kota yang nyaman dan aman bagi semua penduduknya, serta bebas dari masalah yang selama ini menghantui: banjir, macet, dll. Pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan penduduk juga jadi tolak ukur.

  • Twitter Logo (Reuters/K. Pempel)

    Memilih Pemimpin Jakart a

    Penuh pertikaian dalam pertarungan

    Namun, pertarungan dalam memilih pemimpin DKI Jakarta 2017 penuh dengan perseteruan. Aksi saling gempur buzzer yang kadang mengarah pada kampanye hitam, peredaran berita bohong, saling tuding dan berbagai kekisruhan lainnya. Hiruk pikuk jelang pemilihan kepala daerah itu seolah menenggelamkan seratusan wilayah lainnya yang juga akan menggelar pilkada pada tahun 2017.

  • Slum in Jakarta Archiv 2013 (AFP/Getty Images/Bay Ismoyo)

    Memilih Pemimpin Jakarta

    Kepentingan siapa?

    Kubu petahana bertarung dengan kubu lainnya, Dalam politik, memang ada prinsip tidak ada kawan dan lawan yang abadi. Yang ada adalah kepentingan. Namun benarkah kepentingan ini adalah kepentingan rakyat?

  • Jakarta Muslime protestieren gegen christlichen Gouverneur Basuki Tjahaja Purnama (Reuters/D. Whiteside)

    Memilih Pemimpin Jakarta

    Calon kontroversial

    Jelang pilkada, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang merupakan keturunan Tionghoa dan bukan Muslim, tersandung kasus dugaan penistaan agama. Proses hukum terus berlangsung hingga pilkada digelar. Iapun banyak dikritik atas kasus penggusuran.

  • Indonesien Proteste in Jakarta gegen Gouverneur (picture-alliance/AP Photo/T. Syuflana)

    Memilih Pemimpin Jakarta

    Demonstrasi besar

    Aksi demonstrasi besar sehubungan dengan kasus dugaan penistaan agama, berlangsung pada akhir tahun 2016 di Jakarta dalam aksi yang disebut #412 dan #212. Para pemrotes yang ingin agar Ahok ditangkap, bukan hanya datang dari Jakarta, namun juga wilayah-wilayah lain.

  • Indonesien Agus Harimurti Yudhoyono Unabhängigkeitstag (Getty Images/AFP/A. Berry)

    Memilih Pemimpin Jakarta

    Calon putra mantan penguasa

    Agus Harimurti Yudhoyono dikenal sebagai perwira muda cemerlang. Kakek dan ayahnya, Presiden Susilo Bambang Yudoyono-- jenderal yang sangat terkenal. Pilihan Agus untuk pensiun dini adalah proses politik yang masih terus bergulir. Namun dukungan ayahnya, kerap malah jadi ‘bumerang‘ dalam pencalonan Agus. Masyarakat masih harus menunggu bagaimana performa Agus di medan politik.

  • Indonesien Anies Bas   wedan und Sandiaga Uno (Reuters/M. Agung Rajasa)

    Memilih Pemimpin Jakarta

    Mantan menteri yang kontroversial

    Anies Baswedan membawa karakter-karakter kebalikan dari petahana. Mantan menteri pendidikan dan wakilnya Sandiaga Uno, mengaku banyak menemui tokoh nasional di selama masa kampanye. Namun pertemuan pria yang dulu dikenal amat moderat dengan Front Pembela Islam (FPI) memicu kekecewaan sebagian kalangan. Debat paslon memberi ruang bagi publik melihat kualitas calon yang mereka pilih.

  • Habib Rizieq Shihab (picture-alliance/dpa/B.Indahono)

    Memilih Pemimpin Jakarta

    Perang hukum dan medsos

    Berkaitan dengan situasi jelang Pilkada DKI, perang hukum diwarnai aksi saling lapor ke kepolisian. Mulai dari laporan terhadap Ahok atas dugaan penistaan agama diikuti laporan terhadap ketua FPI, Rizieq Shiba b untuk pelbagai kasus. Sementara itu, medsos pun ramai berkomentar setiap kali isu Pilkada mengemuka, apalagi jika menyangkut FPI yang dikenal berseberangan dan paslon petahana. (ap)


Ingat, Jakarta adalah rumah bagi banyak umat agama, bukan hanya Muslim saja. Jakarta juga rumah bagi berbagai suku-bangsa, bukan hanya Betawi, Jawa, Arab, atau Cina saja. Ingat juga bahwa umat Islam, umat Kristen dan lainnya adalah "para tamu” di daerah yang kini bernama "Jakarta” itu. Oleh karena itu, menjadi kewajiban bersama bagi seluruh "penghuni rumah” Jakarta untuk menjaga kedamaian, kesejahteraan, dan keharmonisan wargaâ€"apapun latar belakang agama, bahasa, dan etnik mereka.

Hanya orang-orang yang pikun sejarah, rabun wawasan, dan bernafsu terhadap kekuasaan saja yang hobi menggunakan, memainkan, dan memanipulasi isu-isu agama atau etnisitas untuk kepentingan diri dan kelompoknya. Orang-orang model begini harus diwaspadai, diluruskan, dan &qu ot;diruwat” mentalitas dan pikirannya agar kembali ke jalan yang benar sehingga Jakarta kelak tumbuh menjadi kawasan yang nyaman dan ramah buat siapa saja.

Penulis:

Sumanto Al Qurtuby

Dosen Antropologi Budaya dan Direktur Scientific Research in Social Sciences, King Fahd University of Petroleum and Minerals, Arab Saudi, serta Senior Scholar di National University of Singapore. Ia memperoleh gelar doktor dari Boston University dan pernah mendapat visiting fellowship dari University of Oxford, University of Notre Dame, dan Kyoto University. Ia telah menulis ratusan artikel ilmiah dan puluhan buku, antara lain Religious Violence and Conciliation in Indonesia (London & New York: Routledge, 2016)

*Setiap tulisan yang dimuat dalam #DWnesia menjadi tanggung jawab penulis

  •    Bildergalerie Oost-Indische Compaignie (VOC) (public domain)

    Metamorfosis Sungai Ciliwung

    Nadi Peradaban

    Tanpa Ciliwung Jakarta mungkin tidak pernah ada. Sungai sepanjang 120 kilometer itu ikut melahirkan peradaban awal berupa Kerajaan Tarumanegara. Kesultanan Banten, pemerintahan kolonial Portugal dan Belanda menggunakan Ciliwung sebagai jalur transportasi utama dan sumber air minum. Namun sejarah panjang sungai tersebut kini nyaris dilupakan.

  • Indonesien Umweltverschmutzung in Jakarta (Getty Images/AFP/G. Chai Hin)

    Metamorfosis Sungai Ciliwung

    Pelarian Kaum Terbuang

    Sejak 40 tahun terakhir wajah bantaran Ciliwung dipenuhi pemukiman kumuh buat kaum terpinggirkan. Ketiadaan ruang hidup yang terjangkau memaksa mereka menempati lahan milik negara tersebut. Buruknya perencanaan ta ta kota dan infrastruktur untuk mendukung pemukiman penduduk membuat Ciliwung menjadi daerah kotor dan berpolusi.

  • Indonesien Umweltverschmutzung in Jakarta (Getty Images/AFP/G. Chai Hin)

    Metamorfosis Sungai Ciliwung

    Polusi demi Uang

    Namun begitu penduduk bukan satu-satunya sumber polusi Ciliwung. Studi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) selama empat tahun yang dipublikasikan 2014 silam menyebut 17 perusahaan rajin membuang limbahnya di sungai tersebut. Pada 2011 Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah BPLHD Jakarta telah memperingatkan, air resapan tanah di Ciliwung telah terkontaminasi bakteri E Coli lebih dari 90 persen.

  • Indonesien Umweltverschmutzun   g in Jakarta (Getty Images/AFP/G. Chai Hin)

    Metamorfosis Sungai Ciliwung

    Proyek Masa Depan

    Bahkan sejak 1995 perusahaan air minum Jakarta, PT Palyja dan PT Aetra, tidak lagi mengambil air dari Ciliwung, melainkan Waduk Jatiluhur, Jawa Barat. Seharusnya harga air buat sekitar 5 juta konsumen di Jakarta bisa berkurang drastis jika kejernihan air Ciliwung bisa dikembalikan. Dengan kebutuhan air yang kian melonjak, normalisasi Ciliwung menjadi proyek masa depan yang tak bisa diabaikan

  • Symbolbild - Toilette in Indonesien (picture-alliance/dpa)

    Metamorfosis Sungai Ciliwung

    Polemik di Bantaran Sungai

    Rencana itu kemudian dicanangkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada 2012. Normalisasi Ciliwung melibatkan pelebaran bibir sungai hingga mencapai 50 meter, seperti pada era kolonial Belanda. Nam un hal tersebut berarti menggusur penduduk yang tinggal di bantaran sungai. Ujung-ujungnya proyek pemprov DKI itu mengundang polemik dan kritik karena dianggap mengorbankan penduduk miskin.

  • Indonesien Umweltverschmutzung in Jakarta (Getty Images/AFP/A. Berry)

    Metamorfosis Sungai Ciliwung

    Perang Identitas Kota

    Arus balik animo publik berkutat pada masalah penggusuran. Sejumlah aktivis menilai normalisasi Ciliwung mengebiri identitas kota dan mengubur predikat Jakarta yang inklusif buat semua. Membangun tanpa menggusur menjadi moto yang dirapal oleh sebagian pakar tata kota. Pemerintah Provinsi sebaliknya terkesan ingin mempercepat normalisasi karena khawatir kehilangan momentum politik jelang Pilkada

  • Indonesien Umweltverschmutzung in Jakarta (Getty Images/AFP/G. Chai Hin)

    Metamorfosis Sungai Ciliwung

    Penggusuran atau Relokasi?

    Penggusuran sebagai bagian dari normalisasi sungai adalah ganjalan terbesar. Menurut Pemprov DKI, sebanyak 75.000 keluarga harus direlokasi untuk membebaskan bantaran sungai dari pemukiman kumuh. Kondisi tersebut menambah rumit masalah Ciliwung. Tidak heran jika rencana awal menyebut proyek normalisasi akan memakan waktu hingga 20 tahun.

  • Indonesien Umweltverschmutzung in Jakarta (Getty Images/AFP/G. Chai Hin)

    Metamorfosis Sungai Ciliwung

    Jernih Sungai Ciliwung

    Perlahan wajah Ciliwung mulai berubah. Sungai yang dulunya dipenuhi sampah dan berbau busuk, kini bersih dan terkesan asri. Pemerintah dan pendu duk berharap normalisasi bisa menghadang banjir yang tiap tahun menggenangi bantaran sungai. Namun proyek raksasa ini belum akan selesai dalam waktu dekat. Prahara yang menyertai penggusuran pun akan terus berlanjut selama belum ada model pendekatan lain


Laporan Pilihan

7 Fakta Pilkada 2017

Pilkada Jakarta menjadi salah satu pertempuran politik panas dalam era demokratisasi di tanah air. Pertarungan untuk memimpin kota berpenduduk lebih dari 10 juta jiwa itu memicu ketegangan politik. (13.02.2017)

Pat Gulipat ala Rizieq Shihab

Rizieq Shihab yang dulu gemar beradu otot dengan penguasa kini menjadi primadona politik jelang Pilkada. Tapi meski kian berpengaruh, sepak terjangnya kerap membuat gaduh. Kini Rizieq kembali digoyang. (10.02.2017)

Memilih Pemimpin Jakarta

Tiada hari tanpa pemberitaan ‘panasnya pilkada Jakarta 2017â €˜. Berbagai pergolakan politik mewarnai proses pemilihan orang nomor satu di ibukota negara ini. Inilah serba-serbi dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. (07.02.2017)

Wara Wiri Gubernur Petahana

Meski segudang prestasi, gaya kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama di Jakarta banyak mendulang kontroversi. Ini sejumlah skandal yang digunakan musuh politiknya untuk menohok bekas Bupati Belitung Timur tersebut (09.02.2017)

Metamorfosis Sungai Ciliwung

Sungai Ciliwung adalah nadi kehidupan sejak era Tarumanegara hingga Jakarta. Setelah dijadikan lubang sampah ibukota, sungai bersejarah itu mulai berubah. Kini Ciliwung menjadi ladang perseteruan demi identitas kota (12.01.2017)

  • Tanggal 13.04.2017
  • Kata Kunci #dwnesia, dwnesia, ekspresi, toleransi, agama, ras, suku, sara, pilkada, putaran ked ua, dki jakarta, pemilu, ahok, anies
  • Bagi artikel Kirim Facebook Twitter google+ lainnya Whatsapp Tumblr Digg Technorati stumble reddit Newsvine
  • Feedback: Kirim Feedback
  • Cetak Cetak halaman ini
  • Permalink http://p.dw.com/p/2b2Fp
Sumber: DW

Reponsive Ads