Page Nav

HIDE
Selasa, Juni 24

Pages

Breaking News:

Ads Place

Click Here

Demonstrasi #505 Berakhir

Demonstrasi #505 Berakhir Demonstrasi #505 Berakhir Massa demonstran memadati jalan-jalan ibukota hari Jumat (05/05). Mereka menuntut ke...

Demonstrasi #505 Berakhir

Demonstrasi #505 Berakhir

Massa demonstran memadati jalan-jalan ibukota hari Jumat (05/05). Mereka menuntut keadilan hukum atas kasus dugaan penistaaan agama dengan terdakwa gubernur Jakarta, Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama.

Indonesien Protest gegen Basuki Tjahaja Purnama in Jakarta (Getty Images/AFP/G. Chai Hin)

Usai jalankan shalat Jumat (05/05) di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, massa yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia atau GNPF MUI berdemonstrasi ke Gedung Mahkamah Agung. Belasan delegasi pengunjuk rasa diterima oleh perwakilan Mahkamah Agung.

Sementara di luar gedung, beberapa pemrotes dalm aksi #505 ini membawa bendera, spanduk dan plakat yang bertuliskan "Keadilan harus dijunj ung tinggi" dan "Ahok, penghujat Islam harus dipenjara."

Indonesien Protest gegen Basuki Tjahaja Purnama in Jakarta (Getty Images/AFP/G. Chai Hin)

Bulan lalu jaksa penuntut merekomendasikan hukuman pidana 1 tahun penjara dengan masa percobaan 2 tahun dalam kasus dugaan penistaan agama terkait penyebutan surat Al-Maidah 51 dalam pidato Ahok di Kepulauan Seribu.

Demonstran beranggapan hukuman itu relatif ringan. Tuntutan jaksa dibacakan, sehari setelah Ahok kalah telak dalam pemillu DKI Jakarta. Masa jabatan Ahok sebagai gubernur DKI Jakarta berakhir pada bulan Oktober 2017.

"Kami berada di sini karena kami kecewa dengan jaksa yang ada buta dan tuli terhadap aspirasi umat Islam, "kata Bahruddin Rabbani, seorang guru pesantren dari Banten.

Sementara itu, dikutip dari Merdeka, Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais yang turut hadir dalam aksi 5 Mei menyebutkan: "Hakim harus adil pada rakyat, saya di sini sebagai perwakilan umat Islam minta hakim jatuhkan vonis seadil-adilnya," kata Amien di lokasi aksi.Usai berdemonstrasi, massa bubar dan jalan-jalan utama yang diblokir, dibuka kembali.

Kasus dugaan penistaan agama dengan terdakwa Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama pada hari Selasa (09/05) akan diputuskan hakim.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta telah menetapkan pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Pelantikan pasangan cagub-cawagub terpilih ini rencananya akan dilaksanakan pada Oktober 2017.

ap/rzn(ap/merdeka)

  • Indonesien Jakarta Ahok Blumen Plakate (Reuters/D. Whiteside)

    Ahok Diserang Lagi, Kali Ini Dengan Karangan Bunga

    Setelah kalah bersaing di Pilkada

    Pas ca alami kekalahan dari pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno dalam Pilkada DKI Jakarta, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan wakilnya Djarot Syaiful Hidayat menerima ribuan karangan bunga yang dialamatkan ke Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan.

  • Indonesien Jakarta Ahok Blumen Plakate (Reuters/D. Whiteside)

    Ahok Diserang Lagi, Kali Ini Dengan Karangan Bunga

    Lama-lama tak muat lagi

    Tadinya karangan-karangan bunga kiriman dari berbagai orang dan kelompok masyarakat itu dipajang di halaman Balaikota. Namun karena jumlahnya terus bertambah, akhirnya meluber juga ke jalanan.

  • Indonesien Blumen für Jakartas Gouverneur Basuki    Tjahaja Purnama (B. T. Purnama)

    Ahok Diserang Lagi, Kali Ini Dengan Karangan Bunga

    Ucapan terima kasih

    Rata-rata isi pesan dalam karanagn bunga itu berupa ucapan penyemangat bagi pesangan Ahok-Dajrot yang kalah alam Pilkada DKI Jakarta 2017. Selain itu juga ucapan terima kasih atas perubahan yang warga alami di ibukota.

  • Indonesien Blumen für Jakartas Gouverneur Basuki Tjahaja Purnama (Partai Solidaritas Indonesia PSI)

    Ahok Diserang Lagi, Kali Ini Dengan Karangan Bunga

    1 kekalahan 1000 bunga

    Bukan cuma dari individu, kelompok masyarakat juga ikut mengirim bunga. partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang dikenal gigih memperjuangkan Ahok-Djarot dalam Pilkada mengirim karangan bunga super besar. Kata-katanya: "Satu kekalahan, seribu bunga merekah. "

  • Indonesien Blumen für Jakartas Gouverneur Basuki Tjahaja Purnama (M. Tobing)

    Ahok Diserang Lagi, Kali Ini Dengan Karangan Bunga

    Jadi ajang foto

    Pernah melihat karangan bunga sebanyak ini yang ditujukan bagi seorang pemimpin? Pajangan karangan-karangan bunga di sekitar Balaikota DKI Jakarta akhirnya jadi ajang selfie maupun foto bersama.

  • Screenshot Facebook Basuki Tjahaja Purnama (Facebook)

    Ahok Diserang Lagi, Kali Ini Dengan Karangan Bunga

    Bagaimana membalasnya?

    Ahok mengaku bingung ingin membalas karangan bunga dengan ucapan rasa terima kasih, tapi bagaimana caranya jika sebanyak itu? Lewat akun facebooknya, staf Ahok mendokumen tasikan karangan-karangan bunga tersbeut.

  • Screenshot Twitter Anggun Cipta (Twitter)

    Ahok Diserang Lagi, Kali Ini Dengan Karangan Bunga

    Menarik perhatian

    Anggun, artis Indonesia yang bermukim di Perancis tak mau ketinggalan mengungkapkan perasaannya. lewat twitter ia menulis rasa terharunya melihat bunga-bunga untuk Ahok.

  • Indonesien Blumen für Jakartas Gouverneur Basuki Tjahaja Purnama (B. T. Purnama)

    Ahok Diserang Lagi, Kali Ini Dengan Karangan Bunga

    Gagal 'move on'

    Tak jarang, pesan dalam plakat bunga ini juga bernada lucu. Misalnya seperti kiriman dari warga yang mengaku galau setelah ditinggal Ahok-Djarot nantinya. (Ed: aap/rzn)


Laporan Pilihan

Ahok Diserang Lagi, Kali Ini Dengan Karangan Bunga

Halaman Balai Kota DKI disesaki dengan sekitar seribu karangan bunga hingga meluber ke jalanan. Plakat kembang itu ditujukan bagi Ahok-Djarot. Pesannya mulai dari ucapan terima kasih, semangat, hingga 'curhat galau'. (27.04.2017)

  • Tanggal 05.05.2017
  • Kata Kunci ahok, basuki tjahaja purnama, penistaan agama, pengadilan, gubernur, gubernur dki jakarta, anies baswedan, GNPF MUI
  • Bagi artikel Kirim Facebook Twitter google+ lainnya Whatsapp Tumblr Digg Technorati stumble reddit Newsvine
  • Feedback: Kirim Feedback
  • Cetak Cetak halaman ini
  • Permalink http://p.dw.com/p/2cREO
Sumber: DW

Tidak ada komentar

Latest Articles

Click Here