Page Nav

HIDE

Gradient Skin

Gradient_Skin

Pages

Responsive Ad

Beda Sikap, Trump Dukung Arab Cs untuk Isolasi Qatar - Detikcom

Beda Sikap, Trump Dukung Arab Cs untuk Isolasi Qatar - Detikcom Rabu 07 Juni 2017, 07:19 WIB Beda Sikap, Trump Dukung Arab Cs untuk Isola...

Beda Sikap, Trump Dukung Arab Cs untuk Isolasi Qatar - Detikcom

Rabu 07 Juni 2017, 07:19 WIB Beda Sikap, Trump Dukung Arab Cs untuk Isolasi Qatar Jabbar Ramdhani - detikNews Beda Sikap, Trump Dukung Arab Cs untuk Isolasi QatarFoto: Donald Trump/Reuters Jakarta - Presiden Amerika Serikat Donald Trump memuji tindakan negara-negara Timur Tengah terhadap Qatar. Padahal, Qatar yang merupakan sekutu AS ini menjadi tuan rumah pangkalan udara AS terbesar di Timur Tengah.
Melalui akun Twitternya, Trump menulis perjalanannya baru-baru ini ke Timur Tengah "terbayar lunas". Dan pidato anti-Islam yang dibuatnya di Arab Saudi sebagai inspirasi bagi penguasa Arab untuk memutuskan hubungan dengan Qatar.
"Begit u baik untuk melihat kunjungan Arab Saudi dengan Raja dan 50 negara telah 'terbayar lunas'. Mereka mengatakan akan menolak mendanai ekstremisme, dan semua referensi mengarah ke Qatar. Mungkin ini akan menjadi awal dari akhir kengerian terorisme!" tulis Trump di Twitter seperti dilansir Reuters, Rabu (7/6/2017).
Cuit Trump ini berbeda dengan komentar dari pejabat AS lain yang mengatakan secara diam-diam akan mencoba menenangkan ketegangan antara Arab Saudi dan Qatar. Karena Qatar terlalu penting bagi kepentingan militer dan diplomat AS agar dapat diisolasi.
Juru bicara Pentagon Kapten Angkatan Laut Jeff Davis menolak menjawab soal Qatar yang disebut mendukung terorisme. "Saya bukan orang yang tepat untuk menanyakannya, saya menganggap mereka sebagai tuan rumah bagi basis kami yang sangat penting di Al Udeid," ucapnya.
Saat Trump memuji langkah negara-negara Arab, Pentagon Selasa (6/6) memberi pujian pada Qatar karena menjadi tuan rumah pasukan AS dengan "komitmen abadi untuk keamanan regional".
Sekitar 8.000 personel militer AS ditempatkan di pangkalan udara di Al Udeid, Qatar. Pangkalan ini adalah yang terbesar di Timur Tengah dan sebuah panggung untuk serangan pimpinan AS pada kelompok militan yang telah menyita sebagian wilayah Suriah dan Irak.
Kemarin, Menteri Luar Negeri Arab Saudi mengatakan Qatar perlu melakukan beberapa langkah, termasuk mengakhiri dukungannya terhadap kelompok militan Palestina Hamas dan Ikhwanul Muslimin. Hal ini untuk memulihkan hubungan dengan negara-negara Arab lainnya.
Kampanye untuk mengisolasi Qatar mengganggu perdagangan komoditas dari minyak mentah, logam hingga makanan. Kondisi ini memperdalam kekhawatiran akan kemungkinan kejutan ke pasar gas alam global, di mana Qatar merupakan pemain utama. Masyrarakat Qatar sempat berkerumun ke supermarket untuk memenuhi persediaan barang karena takut kekurangan.
(jbr/idh)Sumber: Google News

Reponsive Ads