Kementerian PUPR Gandeng Bank Dunia untuk Proyek Rumah Murah - Kumparan.com (Siaran Pers) (Pendaftaran) (Blog) Jokowi meninjau rumah murah. ...
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bekerja sama dengan Bank Dunia untuk Indonesia dalam bidang perumahan dan pengembangan wilayah pariwisata. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sudah bertemu Direktur Bank Dunia untuk Indonesia Rodrigo A. Chavez pada Senin lalu untuk membahas kerja sama tersebut.Menurut Basuki, untuk bidang perumahan kerja sama meliputi peningkatan akses perumahan yang terjangkau bagi rumah tangga yang berpenghasilan rendah, baik untuk pekerja formal maupun informal."Serta pembangunan infrastruktur di tiga destinasi wisata prioritas yakni Danau Toba, Borobudur dan Mandalika,&q uot; kata Basuki dalam keterangan pers yang dikutip Rabu (7/6).[Baca juga: Kementerian PUPR: Waspada Modus Penipuan Berkedok Rumah Murah]Pada sektor perumahan, bank dunia memberikan pinjaman kepada Indonesia. Pinjaman akan digunakan untuk program National Affordable Housing Project sebesar 450 juta dolar AS yang disalurkan melalui Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) sebesar 225 juta dolar AS.
Sisanya sebesar 225 juta dolar AS, akan dialokasikan bagi subsidi Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan target sasaran masyarakat yang belum tersentuh program subsidi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), Subsidi Selisih Bunga (SSB), dan Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM).[Baca juga: Kapal Pesiar Kecil Bis a Masuk Danau Toba]"Program mulai dilaksanakan pada Juli 2017 hingga 2020. Lokasinya tersebar di seluruh Indonesia dan ditargetkan bagi 1,2 juta kepala keluarga baik pekerja formal maupun informal," kata Basuki.Sementara kerja sama kedua terkait pembangunan infrastruktur dasar di 3 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yaitu di Danau Toba, Borobudur dan Mandalika.âProgramnya akan dimulai di bulan Agustus 2017 berupa penyusunan Rencana Induk Terpadu Pembangunan Destinasi Pariwisata Prioritas yang direncanakan memakan waktu 12 bulan. Infrastruktur yang akan dibangun jalan, home stay, sarana air bersih, dan sanitasi," ujarnya.Besarnya dana untuk pembuatan rencana induk 3 kawasan wisata tersebut yakni 6 juta dolar AS. Dari total dana tersebut, 4 juta dolar AS merupakan pinjaman dan 2 juta dolar AS dari hibah. Sedangkan untuk implementasinya akan dilaksanakan selama 60 bulan dengan pinjaman Bank Dunia sebesar 200 Juta dolar AS.