Korsel Sebut Korea Utara Luncurkan Proyektil yang Diduga Rudal - Detikcom Kamis 08 Juni 2017, 07:03 WIB Korsel Sebut Korea Utara Luncur...
Kamis 08 Juni 2017, 07:03 WIB Korsel Sebut Korea Utara Luncurkan Proyektil yang Diduga Rudal Elza Astari Retaduari - detikNews Ilustrasi rudal balistik jarak pendek milik Korea Utara. (Foto: BBC World) Jakarta - Korea Selatan menyatakan pihak Korea Utara meluncurkan proyektil tak dikenal yang diduga adalah rudal. Ini menyusul uji coba peluncuran rudal balistik yang dilakukan Korea Utara beberapa waktu lalu.
"Korea Utara pada Kamis pagi meluncurkan beberapa proyektil yang diduga merupakan rudal darat ke kapal," ungkap Kepala Staf Gabunga n Korea Selatan seperti dilansir CNN, Kamis (8/6/2017).
Seorang pejabat Pertahanan Amerika Serikat menyebut Korea Utara yang berada di bawah rezim Kim Jong Un itu telah menembakkan 3 rudal anti kapal. Pejabat tersebut juga mengatakan Pentagon tidak diharapkan akan merilis pernyataan khusus terkait pelacakan peluncuran yang dilakukan Korea Utara ini.
"Karena ini bukan rudal balistik yang mampu menimbulkan ancaman jangka panjang," jelas pejabat itu kepada CNN.
Belum ada laporan di mana target dari peluncuran rudal ini. Media pemerintah Korea Utara tidak menyebutkan peluncuran yang dilaporkan.
Sejak dilantiknya Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, ini adalah uji coba rudal keempat oleh Korea Utara. Moon Jae-in menjabat sejak bulan Mei lalu.
Seperti diketahui, Korea Utara menguji coba peluncuran rudal balistik pada Minggu (28/5) lalu. Rudal tersebut jatuh di teritori Jepang. Aktivitas itu disebut-sebut bertujuan untuk membuat rudal yang bisa menghujam wilayah Amerika Serikat.
Rudal jarak dekat itu terbang selama enam menit dan akhirnya mendarat di Laut Jepang. Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe bersumpah untuk 'beraksi nyata' bersama Amerika Serikat. Jepang bersama Korea Selatan adalah negara yang paling terancam oleh perilaku suka perang Korea Utara.
"Kami tak akan menoleransi provokasi Korea Utara yang mengabaikan peringatan berulang kali oleh komunitas internasional," tukas Abe.
(elz/lkw)Sumber: Google News