Jokowi: Selama Ini Panggung Politik Kita Didominasi Jiwa-jiwa Kosong

Jokowi: Selama Ini Panggung Politik Kita Didominasi Jiwa-jiwa Kosong - KOMPAS.com KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Presiden Republik Indonesi...

Jokowi: Selama Ini Panggung Politik Kita Didominasi Jiwa-jiwa Kosong - KOMPAS.com

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo beserta istri serta dua anaknya berlibur ke Kebun Binatang Ragunan, Jakarta, Kamis (29/6/2017). Dalam liburannya ini Joko Widodo dan keluarga terlihat menyambangi Pusat Primata Schmutzer.

KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo beserta istri serta dua anaknya berlibur ke Kebun Binatang Ragunan, Jakarta, Kamis (29/6/2017). Dalam liburannya ini Joko Widodo dan keluarga terlihat menyambangi Pusat Primata Schmutzer.

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengkritisi sosok-sosok yang s elama ini mengisi panggung politik di Indonesia.

Hal itu disampaikan Presiden di depan ratusan anggota Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (19/7/2017) pagi.

"Selama ini di panggung kita, terutama panggung politik kita, terlalu banyak didominasi oleh jiwa-jiwa yang kosong, jiwa-jiwa yang kering," ujar Jokowi.

Jokowi meminta para kepala daerah sadar bahwa Indonesia saat ini membutuhkan jiwa yang mulia, berintegritas, jujur, memiliki etos kerja dan moralitas yang baik.

"Untuk apa? Untuk menghantarkan bangsa negara yang kita cintai ini, Indonesia, maju dan sejahtera," lanjut Jokowi yang kemudian disambut tepuk tangan meriah dari para bupati.

Pesan tersebut diharapkan direfleksikan oleh para Bupati itu. Sebab, menurut Jokowi, mereka adalah sosok-sosok yang paling menentukan maju atau tidaknya daerah.

Otomatis, menentukan pula maju tidaknya Indonesi a.

Pernyataan Presiden Jokowi itu disampaikan ketika sesi pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) X Apkasi sekaligus Apkasi Otonomi Expo Tahun 2017.

Hadir dalam acara itu, Kepala Polri Jenderal TNI Tito Karnavian, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto dan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.