Mengapa Aplikasi Telegram Disukai Teroris dibanding Aplikasi lain, Ini Alasan Telegram Diblokir! - breakingnews (Siaran Pers) (Blog) Pendiri...
Pendiri sekalian CEO service layanan pesan instan Telegram, Pavel Durov bicara masalah privasi dengan terorisme. Sebagaimana seperti yang telah ia bsampaikan bahwa saebuah privasi nyataannya lebih utama dengan kalias lebih penting ketimbang rasa takut yang kapan saja timbul disebabkan oleh hal buruk seperti terorisme.
Privasi pada akhirnya lebih penting ketimbang ketakutan kita akan hal buruk yang bisa terjadi, seperti terorisme, â demikian kata Pavel Durov saat berbicara dalam acara TechCrunch Disrupt, pada September 2015 kemarin.
- Layanan Chat Telegram Diblokir di Indonesia, Ini Penjelasan Kominfo
- Presiden Jokowi jadi Pembicara di KTT G20 Bahas Pemberantasan Terorisme
- Kata MUI, Terorisme Haram Hukumnya
- Jaga Fitrah Bangsa Dari Ancaman Radikalisme dan Terorisme
Tentu sa ja semua ini ada kaitannya dengan Telegram, karena memang bebeapa terakhir ini kabar seputar Aplikasi tersebut ramai beredar. Entah apa yang terjadi, namun dirinya dengan sikap demikian hanya semata menyikapi pertanyaan dari audiens masalah teroris yang suka menggunakan Telegram.
Pada dasarnya, para teroris sendiri memang lebih menyukai Telegram dibanding dengan aplikasi yang lain untuk berkomunikasi dan mengoordinir tindakan terror lewat Aplikasi Pesan Instan tersebut.
Disisi beda, Telegram juga dianggap cukup âAmanâ karena percakapan beberapa pemakainya tidak gampang di sadap.
Durov sendiri sejak saat itu sudah mengetahui kalau ada kesibukan group teroris negara Islam Irak serta Suriah (ISIS) di Telegram. Namun dia bersikeras menjunjung tinggi aspek keamanan privacy yang memanglah telah lekat serta jadi keunikan Telegram sejak dilaunching empat tahu kemarin.
Tidak ada komentar