Merkel Tolak Batasi Jumlah Pengungsi Merkel Tolak Batasi Jumlah Pengungsi Kanselir Jerman Merkel tolak tuntutan membatasi jumlah pengungs...
Merkel Tolak Batasi Jumlah Pengungsi
Kanselir Jerman Merkel tolak tuntutan membatasi jumlah pengungsi yang masuk ke Jerman. Ia tegaskan, harus dilakukan aksi mencegah situasi yang mendorong orang mengungsi.
Kanselir Jerman, Angela Merkel dalam wawancara tahunan dengan media Jerman ARD, kembali menegaskan penolakannya, untuk menetapkan batasan atas jumlah pengungsi yang masuk ke Jerman.
Tuntutan ini sebelumnya dilontarkan partai Uni Kristen Sosial di Bayern, yang bagian tak terpisahkan dari partai CDU. Posisi ini membuat Merkel terlibat konflik dengan rekannya, ketua CSU dan PM Bayern, Horst Seehofer.
Merkel menegaskan, jumlah pengungsi di Jerman bisa direduksi den gan penerapan regulasi. Ia juga menambahkan, harus dilakukan aksi di negara-sumber pengungsi, untuk mencegah munculnya situasi yang menyebabkan orang mengungsi.
-
Foto Ikonik Krisis Pengungsi Di Eropa
Upaya mempertahankan hidup
Pengungsian dan penderitaan: Ratusan ribu orang, kebanyakan berasal dari Suriah, masuk ke Yunani dari Turki tahun 2015 dan 2016. Sekitar 10.000 orang terdampar di pulau Lesbos, Chios dan Samos. Tahun 2017, tercatat sudah lebih dari 6.000 pengungsi yang datang dari Januari sampai Mei.
-
Foto Ikonik Krisis Pengungsi Di Eropa
Be rjalan kaki menembus Eropa
Tahun 2015 dan 2016, lebih satu juta orang mencoba mencapai Eropa Barat dari Yunani atau Turki melalui rute Balkan - lewat Makedonia, Serbia dan Hungaria. Aliran pengungsi hanya terhenti ketika rute ini ditutup secara resmi. Saat ini, sebagian besar pengungsi memilih rute Mediterania yang berbahaya dari Libya ke Eropa.
-
Foto Ikonik Krisis Pengungsi Di Eropa
Kemarahan global
Gambar ini mengguncang dunia. Mayat bocah Aylan Kurdi berusia tiga tahun dari Suriah hanyut di pantai di Turki, September 2015. Foto ini tersebar luas dengan cepat lewat jejaring sosial dan menjadi simbol krisis pengungsi.
-
Foto Ikonik Krisis Pengungsi Di Eropa
Chaos and despair
Last-minute rush: Thousands of refugees tried to get into overcrowded buses and trains in Croatia after it became known that the route through Europe would not remain open for long. In October 2015, Hungary closed its borders and installed container camps, where refugees would be kept for the duration of their asylum process.
-
Foto Ikonik Krisis Pengungsi Di Eropa
Kekacauan dan keputusasaan
Ribuan pengungsi mencoba masuk ke bis dan kereta yang penuh sesak di Kroasia s etelah tahu bahwa rute melalui Eropa daratan tidak terbuka lama lagi. Bulan Oktober 2015, Hungaria menutup perbatasannya dan membuka kamp pengungsi, di mana pengungsi harus menunggu proses suaka mereka.
-
Foto Ikonik Krisis Pengungsi Di Eropa
Perbatasan ditutup
Penutupan resmi rute Balkan bulan Maret 2016 menyebabkan kondisi kacau balau di seberang perbatasan. Ribuan pengungsi yang terdampar dan mulai marah dan putus asa. Banyak yang mencoba menyeberangi perbatasan dengan segala cara, seperti para pengungsi ini di perbatasan Yunan i-Makedonia tak lama setelah perbatasan ditutup.
-
Foto Ikonik Krisis Pengungsi Di Eropa
Simbol mengerikan
Seorang anak berbalut debu dan darah: Foto Omran yang berusia lima tahun mengejutkan publik saat dirilis tahun 2016. Ini menjadi gambaran kengerian perang saudara dan penderitaan rakyat di Suriah. Setahun kemudian, gambar-gambar baru Omran beredar di internet dalam kondisi yang sudah lebih baik.
-
Foto Ikonik Krisis Pengungsi Di Eropa
Belum tahu tinggal di mana
Se orang pria Suriah membawa putrinya di tengah hujan di perbatasan Yunani-Makedonia di Idomeni. Dia berharap bisa hidup aman dengan ekluarganya di Eropa. Menurut peraturan Dublin, permohonan suaka hanya bisa diajukan di negara pertama tempat pengungsi itu menginjak Eropa. Yunani dan Italia meanggung beban terbesar.
-
Foto Ikonik Krisis Pengungsi Di Eropa
Mengharapkan pertolongan
Jerman tetap menjadi tujuan utama para pengungsi, meski kebijakan pengungsi dan suaka di Jerman sejak munculnya arus pengungsi diperketat. Tetapi Kanselir Jerman Angela Merkel menyatakan Jerman tetap terbuka bagi pengungsi. Sejak 2015, Jerman telah menerima sekitar 1,2 juta pengungsi. Kanselir Merkel ja di ikon harapan bagi banyak pengungsi baru.
-
Foto Ikonik Krisis Pengungsi Di Eropa
Situasi darurat di penampungan
Di utara Prancis, pihak berwenang membersihkan "hutan" yang terkenal di Calais. Kamp itu terbakar saat dilakukan evakuasi bulan Oktober 2016. Sekitar 6.500 penghuninya disalurkan ke tempat-tempat penampungan lain di Perancis. Setengah tahun kemudian, organisasi bantuan melaporkan banyak pengungsi anak-anak yang menjadi tunawisma di sekitar Calais.
-
Foto Ikonik Krisis Pengungsi Di Eropa
Tenggelam di Lau t Tengah
Kapal penyelamat organisasi bantuan dan pemerintah setempat terus melakukan pencarian kapal migran yang terancam tenggelam. Meski pelayaran sangat berbahaya, banyak pengungsi tetap berusaha melarikan diri dari konflik dan kemiskinan. Mereka berharap menemukan masa depan yang lebih baik di Eropa. Pada tahun 2017 ini saja, sudah 1.800 orang meninggal di perjalanan. (Teks: Charlotte Hauswedell/hp,rn)
Ketegangan Jerman-Turki
Kanselir Jerman itu juga mengharapkan campur tangan NATO dalam menuntaskan ketegangan antara Jerman dengan Turki yang belakangan makin memanas. Pekan silam, pemerintah Turki menolak akses bagi kunjungan anggota parlemen Jerman ke basis angkatan udara Konya, dimana pasukan Jerman-Bundeswehr bertugas mengoperasikan pesawat pengintai AWACS.
Merkel menolak mengkaitkan penolakan Turki dengan isu ekstradisi para pemohon suaka asal Turki di Jerman. "Kedua isu ini, yakni permohonan suaka warga Tur ki dan hak Jerman mengunjungi pasukannya di Konya
tidak memiliki kaitan samasekali", ujar kanselir Jerman ini.
"Sebelum menarik kesimpulan apapun, kita harus menunggu untuk melakukan perundingan dan mendiskusikan masalah ini dengan bantuan NATO", ujar Merkel lebih lanjut. Ia mengatakan, keseluruhan situsainya tidak menguntungkan.
Terkait ketegangan diplomatik dengn Ankara, Berlin telah memindahkan pasukannya dari basis angkatan udara Incirilk di Turki ke pangkalan militer di Yordania. Pemicunya juga serupa, yakni penolakan Turki bagi anggota parlemen Jerman untuk mendapat akses mengunjungi pasukan Bundeswehr yang bertugas di sana.
-
Kehidupan dan Sejarah Imigran di Jerman
Nomor Dua di Dunia
Tahun 2013, sekitar 1,2 juta o rang berimigrasi ke Jerman. Jerman, baik Barat dan Timur, sudah mengiklankan diri sebagai negara tujuan pekerja tamu sejak 1950-an. Sekarang, imigran terutama berasal dari negara-negara yang baru jadi anggota Uni Eropa. Mereka memperkaya kebudayaan dan keanekaragaman kuliner di Jerman.
-
Kehidupan dan Sejarah Imigran di Jerman
Para "Gastarbeiter" (Pekerja Tamu)
Di tahun 1950-an Jerman Barat mengalami kemajuan ekonomi. Untuk mengatasi situasi kurangnya pekerja, pemerintah mempromosikan kemungkinan kerja bagi pekerja tamu dari luar negeri. Mulai 1950-an, sebagian besar orang yang datang ke Jerman sebagai pekerja, hidup dalam kemiskinan di negara asalnya.
-
Kehidupan dan Sejarah Imigran di Jerman
Kantor Penghubung
Antara 1955 dan 1968 Jerman Barat menandatangani kesepakatan dengan Italia, Spanyol, Yunani, Turki, Maroko, Korea Selatan, Portugal, Tunisia dan Yugoslavia. Di negara-negara itu didirikan kantor khusus untuk orang-orang yang ingin melamar pekerjaan.
-
Kehidupan dan Sejarah Imigran di Jerman
Pemeriksaan Kesehatan
Sebelum pekerja diijinkan datang ke Jerman, kesehatan mereka diperiksa lebih dulu. Hanya mereka yang sehat dan mampu bekerja mendapatkan pekerjaan di Jerman Barat.
-
Kehidupan dan Sejarah Imigran di Jerman
Yang Kesatu Juta
Armando Rodrigues de Sá dari Portugal (38), menjadi pekerja ke 1 juta, disambut kedatangannya di stasiun kereta api Köln-Deutz pada September 1964. Pengrajin kayu itu mendapat hadiah sepeda Motor, yang kini masih tersimpan di Museum Haus der Gesichte Bonn.
-
Kehidupan dan Sejarah Imigran di Jerman
Seberangi Eropa dengan "Türkenkutsche"
Dengan Ford Transit ini, Sabri Güler mengadakan perjalanan dari utara ke selatan Eropa. Pedagang bahan pangan dari Turki itu menjadikan mobil ini sebagai toko keliling. Ford model ini sangat disukai imigran Turki, ka rena bisa memuat banyak barang. Karena itu, di Jerman Ford Transit sering disebut "Türkenkutsche" (Kereta Turki).
-
Kehidupan dan Sejarah Imigran di Jerman
Pekerja Kontrak di Jerman Timur
Pertengahan 1960-an pekerja tamu juga dibutuhkan di Jerman Timur yang komunis. Mereka disebut pekerja kontrak, dan terutama bekerja di industri tekstil. Sebagian besar dari mereka berasal dari negara sosialis seperti Vietnam, Kuba dan Aljazair. Pekerja imigran di Jerman Timur lebih sedikit daripada di Barat. Tahun 1989 jumlahnya hanya 190.000, sedangkan di Jerman Barat sudah lima juta orang.
-
Kehidupan dan Sejarah Imigran di Jerman
Makanan Khas dari Berbagai Negara
Banyak pekerja tamu akhirnya tinggal di Jerman dan mendatangkan keluarga mereka. Mereka membawa serta banyak kebiasaan dan tradisi dari tanah air mereka ke Jerman. Sehingga keanekaragaman budaya menyebar. Ini tampak paling jelas jika melihat menu di restoran. Döner (Turki) sekarang jadi salah satu makanan cepat saji yang paling disukai di Jerman.
-
Kehidupan dan Sejarah Imigran di Jerman
Kepala Berita Yang Negatif
Tahun 1980-an dan 1990-an muncul perdebatan di Jerman, karena timbulnya kekhawatiran terbentuknya "geto" kaum migran di kota-kota. Di samping itu, kriminalisasi remaja yang berlatar belakang imigran meningkat, dan diberitakan banyak media. Awal tahun 1990-an di Jerman Barat dan Timur terjadi sejumlah kekerasan rasisme.
-
Kehidupan dan Sejarah Imigran di Jerman
Tradisi vs. Kebudayaan Barat
Di keluarga-keluarga imigran juga terjadi konflik kebudayaan. Sutradara Jerman-Turki Fatih Akin mengangkat pertentangan pendidikan Muslim-Turki dan kehidupan gaya Barat dalam filmnya "Gegen die Wand". Di festival film Berlinale 2004, film itu jadi produksi Jerman yang kembali mendapat penghargaan Beruang Emas, setelah 17 tahun sebelumnya penghargaan selalu diraih negara lain.
-
Kehidupan dan Sejarah Imigran di Jerman
Pangeran Balam I
Organisasi karnaval dari kota Aachen, "Koe Jonge" mendeklarasikan Balam Bayarubanga asal Uganda jadi "pangeran". Balam I adalah p angeran karnaval pertama di Jerman yang berkulit hitam. Dengan langkah itu, organisasi pencinta karnaval ini memberikan sinyal menentang rasisme dan mendukung integrasi. Kostum pangerannya diserahkan Balam I untuk dipamerkan di museum Haus der Geschichte di Bonn.
Penulis: Hans Joachim Hennig
as/hp(rtr,afp,dpa)
Laporan Pilihan
Jerman Ingatkan Erdogan Tidak Bawa Pengawal Brutal ke KTT G20
Kementerian Luar Negeri Jerman peringatkan Presiden Turki Erdogan agar tidak membawa pengawalnya yang melakukan kekerasan di Washington Mei lalu ke KTT G20 di Hamburg. (04.07.2017)
Erdogan Ingin Gelar Rapat Akbar Politis di Jerman
Presiden Turki, Erdogan ajukan permohonan untuk gelar rapat akbar politis di hadapan rakyat Turki di Jerman di sela-sela KTT G20 di Hamburg. Suara penolakan dilontarkan sejumlah tokoh politik Jerman. (29.06.2017)
Jerman Kabulkan Permintaan Suaka Anggota Militer Turki
Pemerintah Jerman kabulkan permintaan suaka politik sejumlah anggota militer Turki dan keluarganya, yang ditugaskan di fasilitas militer NATO di Jerman. Mereka dituduh terkait kudeta gagal di Turki Juli tahun lalu. (09.05.2017)
Jerman Blokir Izin Penjualan Senjata ke Turki
Pemerintah Jerman dalam beberapa bulan belakangan blokir sejumlah izin ekspor persenjataan ke Turki yang merupakan mitra NATO. Alasannya, khawatir senjata itu bisa digunakan merepresi rakyat di negara itu. (22.03.2017)
Foto Ikonik Krisis Pengungsi Di Eropa
Jutaan pengungsi hijrah ke Eropa antara tahun 2015 dan 2016. Pemberitaan migrasi gelap dan penderitaan para pengungsi beberapa tahun terakhir turut mempengaruhi opini publik di Eropa. (20.06.2017)
Kehidupan dan Sejarah Imigran di Jerman
Jerman adalah negara yang jadi tujuan imigran kedua terbesar setelah AS. Selama 60 tahun Jerman sudah menerima imigran. Sekarang sebuah pameran menengok kembali sejarah ini. (26.01.2015)
- Tanggal 17.07.2017
- Tema NATO, Turki, Merkel, Angela
- Kata Kunci Merkel, pengungsi, NATO, Turki, BTW2017
- Bagi artikel Kirim Facebook Twitter google+ lainnya Whatsapp Tumblr Digg Technorati stumble reddit Newsvine
- Feedback: Kirim Feedback
- Cetak Cetak halaman ini
- Permalink http://p.dw.com/p/2gdvs
Tidak ada komentar