Hasil Pemilu Berpotensi Digugat Karena Verifikasi Sampling KPU Hasil Pemilu Berpotensi Digugat Karena Verifikasi Sampling KPU ...
Hasil Pemilu Berpotensi Digugat Karena Verifikasi Sampling KPU Reporter:
M Taufiq
Editor:Amirullah
Sabtu, 20 Januari 2018 14:41 WIBTEMPO.CO, Jakarta - Mantan komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sigit Pamungkas mengatakan keputusan KPU yang hanya menggunakan metode sampling dalam verifikasi partai politik berpotensi digugat. Sebab, bisa muncul perlakuan tidak adil yang dirasakan parpol.
"Hasil Pemilu berpotensi digugat," ujar Sigit dalam diskusi bertema verifikasi dan kerumitan tiap Pemilu di Gado-Gado Boplo, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 20 Januari 2018.
Baca juga: KPU Pangkas waktu Verifikasi Parpol Menjadi 2 Hari
Menurut Sigit, potensi itu muncul dari ketidakadilan dan perlakuan tidak setara kepada partai politik, karena ada yang diverifikasi faktual ada yang tidak. Bisa saja, ujar Sigit, bila nanti hasil Pemilu digugat oleh pendukung parpol karena ada ketidakadilan. Misalnya, untuk empat partai baru diverifikasi dengan metode sensus d an sampling, sementara untuk 12 partai sisanya hanya dengan sampling saja. "Ini kan tidak adil," ujar Sigit.
Apa lagi, dia melanjutkan, metode sampling dengan mendatangkan anggota atau pengurus partai politik juga berpotensi dimanipulasi. Sebab, bukan KPU yang menentukan dan mendatangi sample, tapi parpol.
Baca juga: KPU Verifikasi Partai Peserta Pilpres dengan Metode Sampling
Peneliti Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Fadli Ramadanil juga mengatakan hal yang sama. Menurutnya keputusan KPU untuk melakukan sampling tidak menjawab permasalahan dari putusan Mahkamah Konstitusi. "Salah satu putusan MK itu adanya perlakuan adil dan setara untuk semua partai," kata Fadli.
Karena itu dia menilai langkah KPU yang hanya melakukan sampling hanya sekadar memenuhi putusan MK, tanpa memperhatikan profesionalisme KPU.
TerkaitKPU Kalimantan Barat Kerahkan 11 Ribu Petugas Coklit
6 jam laluHari Ini KPU Mulai Menggelar Coklit Pilkada 2018
12 jam laluKPU Pangkas waktu Verifikasi Parpol Menjadi 2 Hari
1 hari laluDongkrak Jumlah Pemilih Pemilu, KPU Diminta Libatkan Kaum Muda
1 hari laluSolidaritas Alumni 212 Minta Jokowi Stop Kriminalisasi Ulama
1 jam laluBeli Chopper, Jokowi Ajak Bikers Touring ke Kalimantan atau Papua
3 jam laluPerhimpunan Advokat Telusuri Dugaan Ijazah Palsu Fredrich Yunadi
7 jam laluKata Kolega, Tugas Fredrich Yunadi Itu Halangi Penyidikan
11 jam laluEkspresi Ridwan Kamil Saat Tinggalkan Rumah Dinas
2 jam lalu10 Pelanggar Hukum Syariah Jalani Hukuman Cambuk
23 jam laluKemenkeu, dan BNN Rilis Pelaku Penyelundupan Sabu 40 Kg Malaysia
1 hari laluBambang Soesatyo, Ketua DPR yang Hobi Koleksi Mobil Mewah
1 hari laluTerungkap, Penyelundupan Trenggiling Pesanan Touke Malaysia
20 jam laluSaat Sertijab, Ini Perintah Panglima TNI kepada Yuyu Sutisna
1 hari laluPanglima Hadi Tjahjanto Serahkan Jabatan KSAU ke Yuyu Sutisna
1 hari laluJalan Rusak Akibat Truk Tambang, Warga Tuntut Perbaikan
1 hari laluKata Kolega, Tugas Fredrich Yunadi Itu Halangi Penyidikan
Perhimpunan Advokat Telusuri Dugaan Ijazah Palsu Fredrich Yunadi
Ahmad Heryawan Disebut Layak Jadi Cawapres Jokowi
4 Saksi yang Menolak Meringankan Fredrich Yunadi dan Bimanesh
Ditanya Soal Jet Pribadi, Bambang Soesatyo: Itu Kantor Punya
Berujung ke Mana Gaduh Rusun DP Nol Rupiah Anies Baswedan
Ancaman Kebakaran Intai Banyak Museum di DKI Jakarta
2 Jenderal Masuk Kabinet, Persiapan Jokowi Hadapi Prabowo?
Reshuffle Jilid III, Bertambahnya Jatah Golkar di Kabinet
Hadiri Perayaan 60 Tahun Indonesia-Jepang, Jusuf Kalla: Konbanwa
34 menit laluSampel Verifikasi Faktual dari Parpol Dinilai Rentan Manipulasi
49 menit laluSETARA: Publik Tak Perlu Khawatirkan Netralitas TNI Polri
1 jam laluSolidaritas Alumni 212 Minta Jokowi Stop Kriminalisasi Ulama
2 jam laluPunya Motor Custom, Jokowi Ajak Kembangkan Industri Kreatif
3 jam laluCendekiawan Muslim Dawam Rahardjo Terbaring Sakit
4 jam laluKasus Suap Perizin an, Wali Kota Cilegon Segera Diadili
4 jam laluHasil Pemilu Berpotensi Digugat Karena Verifikasi Sampling KPU
5 jam laluJumlah Penonton Film Raditya Dika Versus Ernest Prakasa
Film Raditya Dika berhasil menggiring lebih dari dua juta penonton. Bandingkan dengan punya Ernest Prakasa.
Sumber: Google News Pemilu
Tidak ada komentar